Pendidikan
Mahasiswa Universitas Mercu Buana Ciptakan Aplikasi Digital yang Mampu Mendeteksi Kekerasan Seksual
Alat Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING) Aplikasi Cerdas Terintegrasi untuk Perlindungan Pelecehan Seksual melalui smartphone.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masalah kekerasan seksual masih menjadi isu krusial di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan.
Tingginya angka kekerasan seksual juga terjadi pada anak-anak selama tahun 2022 yang mencapai 9.588 kasus.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebutkan, Indonesia mengalami darurat kekerasan seksual terhadap anak.
Baca juga: Alami Trauma, Nenek Korban Kekerasan Seksual Anak di Sukabumi Minta Keadilan ke Presiden Joko Widodo
Sementara Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) selama tahun 2022 mencatat, terjadi 117 kasus kekerasan seksual terjadi di lingkungan pendidikan dalam berbagai jenjang.
Menyadari situasi itu, Reny Novianti, Beliana Fajriana dan Calvin Prasetyo menciptakan alat Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING) Aplikasi Cerdas Terintegrasi untuk Perlindungan Pelecehan Seksual melalui smartphone.
Mereka adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Prodi Sistem Informasi Universitas Mercu Buana (Fasilkom UMB).
Baca juga: Pemerkosaan Pekerja Ekspedisi Diviralkan, Pengamat Beberkan Dampak Psikis Korban Kekerasan Seksual
Menurut Reny Novianti, kasus pelecehan seksual di Indonesia cukup meresahkan dan terjadi karena kurangnya kesadaran dan edukasi pada masyarakat di Indonesia.
Korbannya tidak hanya perempuan saja, tetapi laki-laki dan juga anak-anak.
"Meski ada fasilitas pengaduan, korban pelecehan seksual masih sulit melapor karena takut atau trauma," kata Reny Novianti dalam siaran pers yang diterima Warta Kota, Jumat (19/5/2023).
Baca juga: Emilia Sri Hanandyta Mahasiswi Universitas Mercu Buana Sumbang Medali di SEA Games Kamboja 2023
Apalagi di Indonesia ada budaya menyalahkan korban, yang membuat korban tindak pelecehan seksual memilih diam dan memendam pengalaman pahitnya itu sendirian.
"Saya dan tim berpikir bahwa kasus pelecehan seksual ini dapat terbantu dengan media seperti aplikasi cerdas terintegrasi yang dapat memberi perlindungan dan membantu para korban pelecehan seksual di Indonesia," katanya.
STRESSING ini dilengkapi sensor suara dan alarm yang berfungsi ketika korban dalam keadaan berbahaya.
Baca juga: VIDEO Kekerasan Seksual Anak di Rusunawa Marunda, Dinas Terkait Diminta Rutin Lakukan Pengawasan
Alat ini otomatis berbunyi untuk menakuti pelaku kejahatan dan akan mengirimkan sinyal bahaya ke pihak yang terhubung.
Aplikasi ini memiliki mitra yang terhubung dengan lembaga pemerintahan yaitu Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA).
kekerasan seksual
tindak kekerasan seksual
Stressing
Rektor Universitas Mercu Buana
Universitas Mercu Buana
pelecehan seksual
aplikasi pendeteksi kekerasan seksual
aplikasi kekerasan seksual
3.122 Peserta Ikuti Hari Pertama UTBK-SNBT 2023 di Kampus Universitas Indonesia Depok |
![]() |
---|
Universitas Indonesia Gelar Pelaksanaan UTBK 2023, Ini Aturan Ujian yang Harus Ditaati Peserta |
![]() |
---|
Maksimalkan Generasi Unggul, Psikolog UI: Anak Perlu Punya Growth Mindset dan Self Control |
![]() |
---|
Pertama Kali, 21 Anak Sekolah Adat Tunjukkan Permainan Tradisional Daerah di Upacara Hardiknas 2023 |
![]() |
---|
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Kompetensi Lulusan SMK Jadi Agenda Transformasi Pendidikan Vokasi |
![]() |
---|