Berita Nasional
17 Saksi dan 1 Ahli Diperiksa, Keberadaan Dito Mahendra Masih Tak Terdeteksi, Istrinya Diteror
Bareskrim Polri telah memeriksa sedikitnya 18 saksi dalam kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal dengan tersangka Dito Mahendra.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bareskrim Polri telah memeriksa sedikitnya 18 saksi dalam kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal dengan tersangka Dito Mahendra.
Meski begitu keberadaan Dito Mahendra, sampai kini belum juga terdeteksi dan diketahui serta masih dalam pencarian pihak kepolisian.
Hal itu disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah, kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
Nurul menuturkan bahwa ada sebanyak 17 saksi dan satu saksi ahli yang diperiksa dalam kasus tersebut.
"Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 orang saksi dan 1 orang saksi ahli, sehingga jumlah saksi yang telah diperiksa sebanyak 18 orang," ujarnya.
Adapun surat daftar pencarian orang (DPO) sudah diterbitkan untuk mencari keberadaan Dito sejak 2 Mei 2023.

Baca juga: Polisi Sulit Temukan Dito Mahendra Pemilik Senjata Ilegal, Adakah yang Melindunginya?
"Kemudian telah diterbitkan daftar pencarian orang atau DPO terhadap saudara MDS alias DM terhitung pada hari selasa 2 Mei 2023," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, hampir satu bulan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal, keberadaan Dito Mahendra masih juga belum diketahui.
Untuk diketahui, Dito ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal oleh Dirtipidum Bareskrim Polri pada Senin (17/4/2023) bulan lalu.
Baca juga: Terus Mangkir dari Panggilan Polisi, Dito Mahendra Resmi Jadi DPO Kasus Senpi Ilegal
Tak hanya sebagai tersangka, ia saat ini bahkan masuk daftar buronan dalam kasus kepemilikan senjata ilegal tersebut.
Menurut Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, jejak Dito sampai saat ini masih belum terdeteksi.
"Ya, kalau sudah terdeteksi, ya pasti ditangkap," ujar Djuhandhani dalam keterangannya pada Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Dito Mahendra Diburu Polisi Usai Menjadi DPO, Nikita Mirzani: Siapapun yang Ngumpetin, Ikut Terlibat
Jenderal bintang satu itu tak menjelaskan apakah pihaknya menemukan kendala ketika proses pencarian Dito.
"Tidak ada kejahatan yang sempurna. Tugas kita adalah menemukan ketidaksempurnaan tersebut, termasuk dalam mencari Dito," tutur dia.
Istri Dito Mahendra ke Rumah Istri Jenderal
Sementara itu, penyanyi, Nindy Ayunda, istri Dito Mahendra mengklarifikasi soal rumah yang didatanginya di Palembang.
Saat hendak datang ke rumah itu, Nindy sempat mengalami dugaan intimidasi oleh diduga oknum anggota TNI di Palembang, Sumatera Selatan pada 1 April 2023.
Menurut dia, rumah itu adalah punya seorang perempuan yang diduga memiliki anak dari oknum perwira tinggi (Pati) TNI.
“Yang saya ketahui, yang saya datangi di Palembang rumah dari ibu anak jenderal dan saya beberapa kali mengasuh anak tersebut di Jakarta,” kata Nindy saat dihubungi wartawan pada Selasa, 9 Mei 2023.
Baca juga: Lagi, Dito Mahendra Mangkir Panggilan Polisi, Bareskrim Polri Bakal Terbitkan DPO Hingga Pencekalan
Awalnya, Nindy mengunjungi rumah yang terletak di Tangga Buntung, Palembang itu saat bulan Puasa Ramadhan 1444 Hijriah tepat tanggal 1 April 2023.
Maksud Nindy kesana, tentu ingin bersilaturahmi dan bertemu seorang perempuan di Palembang.
Kebetulan, kata Nindy, supir pribadinya mengetahui alamat rumah perempuan tersebut.
Memang, ia mengaku sangat kenal dengan keluarga perempuan yang tinggal di Tangga Buntung, Palembang.
Hanya saja, Nindy tidak menyebut nama atau identitas lengkap perempuan yang didatanginya itu.
“Saya kenal keluarga perempuan tersebut, memang saya yang melayani di Jakarta. Jadi memakai mobil pribadi saya, memakai supir pribadi saya, untuk melayani mereka, menservice mereka di Jakarta,” ungkapnya.
Selanjutnya, Nindy ada urusan dengan perempuan itu sehingga terbang ke Palembang untuk menemui sekaligus silaturahmi.
Saat itu, Nindy mendatangi perempuan tersebut hanya bertiga saja.
Baca juga: Dito Mahendra Dijadwalkan Diperiksa Sebagai Tersangka Kepemilikan Senjata Api Ilegal Jumat Ini
“Saya akhirnya datang secara baik-baik ke Tangga Buntung, Palembang bersama teman saya dan supir saya. Hanya bertiga saja,” jelas kekasih Dito Mahendra ini.
Nindy tiba disana berbarengan dengan waktu berbuka puasa, sehingga membatalkan di dalam mobil. Setelah itu, Nindy langsung menuju lokasi rumah perempuan tersebut.
“Setibanya saya disana, dari perjalanan itu karena bulan puasa ya, sampai langsung buka di mobil saja seadanya. Terus, saya langsung ke rumah beliau karena takut nanti ada beribadah dan sebagainya,” ungkapnya.
Tiba-tiba, Nindy ketika sampai di kampung itu ditanya oleh sekelompok orang seraya marah-marah.
Padahal, Nindy bertamu dengan sopan menyampaikan kalimat permisi saat melintasi mereka.
Anehnya, orang tersebut menjaga rumah tertentu.
Baca juga: Dito Mahendra Dijadwalkan Diperiksa Sebagai Tersangka Kepemilikan Senjata Api Ilegal Jumat Ini
“Baru sedang berjalan dan persis depan rumahnya, saya permisi mas, saya mau kesini. Terus dibilang mau ngapain, langsung tiba-tiba kaya langsung marah-marah gitu sekelompok orang preman yang ada disana sekitar 10 orang,” kata Nindy.
Kemudian, Nindy bertanya siapa sekelompok orang itu.
Lalu, kata dia, mereka mengaku orang kampung Tangga Buntung yang ditugasi untuk menjaga rumah perempuan yang hendak didatanginya.
Akhirnya, Nindy berupaya masuk tapi malah dihadang hingga terjadi cekcok.
“Saya bertanya, mas siapa? Dijawab, saya orang kampung di sini. Saya agak aneh aja, kok orang kampung ini marah-marah ke saya. Saya kan bertamu baik-baik."
"Mas siapa kok orang kampung bisa jagain rumah tertentu? Akhirnya saya permisi mau ke rumah yang ini, tapi saya tiba-tiba dihadang mereka. Saya bilang, loh ada apa? Akhirnya setelah cekcok segala macam, mereka bilang saya orang yang menjaga khusus rmh ini,” ungkapnya.
Dengan adanya insiden itu, Nindy akhirnya balik pulang cek in hotel.
Kemudian, ia berusaha untuk menghubungi perempuan tersebut tapi tidak ada jawaban atau respon.
Setelah itu, Nindy langsung memesan tiket untuk pulang ke Jakarta.
Diketahui, Nindy Ayunda sempat mendapat teror ketika mendatangi rumah seseorang di Palembang, Sumatera Selatan pada 1 April 2023.
Baca juga: Dito Mahendra Dijadwalkan Diperiksa Sebagai Tersangka Kepemilikan Senjata Api Ilegal Jumat Ini
Akhirnya, Nindy langsung mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Sebab, Nindy mengaku mendapat aksi teror begitu ingin pulang ke rumahnya Jakarta Selatan dari Palembang.
Sepertinya, ia merasa diikuti saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
“Sekali lagi, kami jelaskan bahwa kedatangan saya ke LPSK adalah terkait intimidasi yang dilakukan oleh oknum TNI AD berinisial HS dan kawan-kawan karena kepergian saya ke Palembang. Untuk kronologis kejadian di Palembang akan saya sampaikan segera,” jelas Nindy.
Tak berniat sudutkan TNI
Namun begitu, Nindy menegaskan tidak ada niat untuk menyerang institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tentu, Nindy sangat menghormati TNI apalagi matra Angkatan Darat yang dipimpin Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
“Kami tidak menyerang apalagi menyalahkan institusi dan saya menghormati TNI AD,” ujarnya.
Buktinya, Nindy menyebut pasca pengepungan pada hari Sabtu, 8 April 2023, ada anggota yang dikirim oleh TNI AD dan diterima serta disambut dengan baik di rumahnya.
Saat itu, kata dia, anggota tersebut menyampaikan datang atas perintah komandan Pusintelad untuk bersilaturahmi.
“Menyampaikan maaf atas kejadian tanggal 1-2 April, dan menyatakan akan membantu, dan menjaga saya serta keluarga,” ungkapnya.
Baca juga: Nindy Ayunda Sedang Dekat hingga Mengetahui Dua Masalah Hukum yang Sedang Menjerat Dito Mahendra
Sementara Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo mengatakan laporan Nindy Ayunda sedang diteliti.
Menurut dia, subjek yang dilindungi LPSK berdasarkan aturan yaitu saksi, korban, pelapor, pelaku yang bekerja sama (JC) dan ahli.
"Baru ajukan permohonan ke Biro Penelaahan Permohonan, masih harus diinvestigasi dan asesmen," kata Hasto pada Sabtu, 8 April 2023.
Kisah asmara Nindy dan Dito
Nindy Ayunda menolak menjelaskan kisah asmaranya bersama Dito Mahendra.
Kisah cinta Nindy Ayunda dan Dito Mahendra terjalin sejak setahun lalu.
Bagi Nindy Ayunda, kabar tersebut adalah privasi yang tidak perlu diceritakan ke orang lain.
"Selama ini saya diam karena tidak ada yang perlu dijelaskan tentang hidup saya, apalagi urusan pribadi," kata Nindy Ayunda di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).
"Meski saya sedang sendiri, diberitakan macam-macam juga," lanjutnya.
Meski menolak menjelaskan, Nindy Ayunda mengikuti kasus hukum yang sedang menimpa Dito Mahendra, baik dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan Nurhadi hingga kepemilikan senjata api (senpi) ilegal.
Kasus TPPU itu kini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rumah Dito Mahendra bahkan ikut digeledah penyidik KPK beberapa waktu lalu.
"Tidak ditemukan file apapun dari hasil penggeledahan itu," kata Nindy Ayunda.
Terkait kasus dugaan kepemilikan senpi ilegal Dito Mahendra, janda dua anak ini menyebutkan bahwa Dito Mahendra tidak memberi tahu keberadaan surat kepemilikan senjata itu.
Informasi yang diterima Nindy Ayunda menyatakan, Dito Mahendra memiliki sembilan senpi ilegal.
"Penyidikan kasus itu sedang berjalan," ucap Nindy Ayunda.
Nindy Ayunda hanya memberikan dukungan pada Dito Mahendra yang sedang menghadapi dua masalah hukum.
"Semoga masalahnya cepat selesai," ujar Nindy Ayunda.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
(m31)
Penampilan Artis di Upacara Detik-detik Proklamasi, Nicholas Saputra Pakai Peci |
![]() |
---|
Hanya Megawati Presiden RI yang Absen di Upacara Detik-detik Proklamasi |
![]() |
---|
Ritual Tidak Biasa Prabowo Subianto Saat Berikan Sang Saka Merah Putih |
![]() |
---|
Saksikan Pengukuhan Paskibraka 2025, Megawati Soekarnoputri Kenang Masa Muda saat Menjadi Paskibraka |
![]() |
---|
Pontjo Sutowo Ungkap Digital Demokrasi Jadi Peluang Besar Memperluas Cakupan Demokratisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.