Bisnis Anak Menteri di Lapas

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Monopoli Bisnis di Lapas, Warganet Umbar Bukti: Mau Dibantah Gimana?

Menkumham Yasonna Laoly bantah anaknya, Yamitema Tirtajaya Laoly monopoli bisnis di lapas. Usai bantahan itu bukti dokumen monopoli diumbar warganet

|
Akun Twitter @PartaiSocmed
Menkumham Yasonna Laoly membantah anaknya Yamitema Laoly terlibat bisni monopoli di Lapas dan Rutan. Namun warganet makin mengumbar bukti dokumen yang sulit dibantah Yasonna dan anaknya Yamitema Laoly. 

Di dalamnya disebutkan bahwa Koperasi PPKH2AM Lapas Cipinang bekerja sama dengan PT Natur Palas Indonesia (Jeera Foundation), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PT Pundi melaksanakan sosialisasi penggunaan digital payment menggunakan face recognition bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pada Kamis, 16 September 2021.

"Bertempat di Aula Gazebo Lapas Cipinang, turut hadir Tonny Nainggolan selaku Kepala Lapas Cipinang, Lian selaku Deputi Financing Regional Head BSI, perwakilan PT Natur Palas Indonesia, perwakilan PT Pundi, dan WBP (Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lapas Cipinang," demikian tertulis dalam berita tersebut.

Tahun 2019, ada lagi kegiatan yang melibatkan Jeera Foundation di Lapas Narkotika Jakarta. Laman resmi Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta merilis berita berjudul "JEERA Wallet Kian Melesat, JEERA Foundation Jeera Wallet, Cara Belanja Digital di Lapas"

Saat itu pada 12 April 2019, warga binaan Lapas Narkotika Jakarta mengikuti kegiatan sosialisasi penggunaan JEERA Wallet sebagai dompet digital yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran pada pembelian produk di seluruh kantin (SUSTIK MARKET) Lapas Narkotika Jakarta, dengan cara yang sangat mudah yakni dengan menempelkan Jari pada Fingerprint Reader. 

Kemudian pada 2017, ada lagi kegiatan di Rutan Kelas I Cipinang. Laman resmi Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM merilis berita berjudul "Jeera Foundation Fasilitasi Kreativitas WBP Rutan Cipinang".

Dalam artikel tersebut, Jeera Foundation disebut berdiri pada 23 Juni 2016. Jeera Foundation kemudian memfasilitasi WBP di Cipinang untuk pelatihan pengembangan diri.

Wakil Menkumham Sebut Kemitraan Diklaim Bantu Napi

Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej ikut merespons isu keterlibatan Yamitema dalam bisnis koperasi dan kantin di lapas. Eddy, sapannya, telah mengetahui rumor yang beredar tersebut.

Ia menjelaskan bahwa telah berkunjung ke ratusan rumah tahanan atau rutan maupun lapas.

Eddy pun mengklaim selama ini pembinaan dan kemitraan yang dilakukan pun sangat baik, bahkan justru sangat membantu narapidana.

"Kemitraan yang dilakukan oleh koperasi maupun Jeera itu memang berlangsung baik dan sangat membantu warga binaan," kata Eddy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023.

Baca juga: RKUHP Tak Kunjung Disahkan, Yasonna Laoly: Apakah Kita Teramat Bangga dengan Produk Belanda?

Akan tetapi, Eddy tidak secara tegas membantah tudingan di media sosial tersebut. Eddy menyebut pihaknya masih belum melihat lebih lanjut terkait isu tersebut dan masih perlu didalami.

"Sekali lagi saya tidak menjawab itu persoalan tuduhan, tetapi saya menceritakan soal realita dan fakta di lapangan," ujar Eddy.

Di kantor Kemenkumham, Eddy juga turut mengklarifikasi isu yang beredar tersebut. Ia menyatakan lapas bermitra dengan banyak yayasan. Eddy pun juga membantah tuduhan Yamitema terlibat peredaran narkoba di dalam lapas.  

“Saya mau mengatakan bahwa Ditjen Pas itu terbuka, bukan hanya kepada satu yayasan, tetapi banyak yayasan yang bekerja sama. Dan tentunya ketika akan bekerja sama itu semua ada prosedur-prosedur yang harus dilalui,” kata Eddy saat ditemui di kantor Kemenkumham, Selasa, 2 Mei 2023.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved