Berita Regional
Ricuh Anggota POM AD Vs Polisi di NTT Berujung Penyerangan Rumah Dinas Kapolda, 3 Prajurit Diperiksa
Komandan Puspom TNI Laksamana Muda Edwin menyebut, tim investigasi dibentuk untuk meyakinkan penyebab sebenarnya peristiwa ini
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI buka suara terkait kerusuhan yang diduga melibatkan anggota POM AD dan polisi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kerusuhan terjadi pada Rabu (19/4/2023) di sela pertandingan futsal yang mempertemukan POM AD dan Polisi.
Kerusuhan itu meluas ke luar gedung hingga menyebabkan penyerangan.
Beberapa kendaraan polisi dibakar.
Komandan Puspom TNI Laksamana Muda Edwin menyebut, tim investigasi dibentuk untuk meyakinkan penyebab sebenarnya peristiwa ini, meskipun TNI telah memperoleh gambaran besar kronologi peristiwanya.
Bersamaan dengan kerja tim investigasi, pihaknya juga akan memeriksa anggotanya yang ada di lokasi kejadian.
Baca juga: Tak Ingin Kecewakan Bu Mega, Ganjar Pranowo Akan Berjuang dengan Kekuatan Penuh sebagai Capres
"Kami belum tetapkan tersangkanya, karena masih melaksanakan tahapan penyidikan. Sudah ada beberapa yang kami periksa. Prajurit TNI saat ini, yang dari POM AD yang bertugas pada saat pengamanan, tiga orang sudah dilaksanakan pemeriksaan," ujar Edwin dalam jumpa pers, Jumat (21/4/2023).
"Kami juga mengambil kesaksian dari para suporter yang ada di sana," lanjut dia.
Pemanggilan tiga prajurit ini merupakan pemeriksaan awal dan akan berkembang menyangkut potensi keterlibatan prajurit lain.
Menurut Edwin, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah memberi instruksi untuk melakukan tindakan tegas terhadap prajurit yang terbukti terlibat dalam kerusuhan ini.
"Manakala terbukti ada prajurit kami yang terlibat dalam kerusuhan ini, beberapa pasal sudah kami siapkan untuk memberi dampak jera bagi prajurit lainnya, calon-calon pelaku, yaitu pasal 170 KUHP perusakan secara bersama-sama, juncto Pasal 192 KUHP kerusakan terhadap fasilitas lalin," ungkap Edwin.
"Kemudian yang pasti akan berhadapan dengan pasal 103 KUHP Militer. Ancaman KUHP 7-9 tahun, kemudian di KUHPM dua tahun," lanjut dia.
Baca juga: Senggol Suku Dayak, Pesulap Merah Minta Maaf saat Disidang Dewan Adat, Segera Jalani Hukum Adat
Sebelumnya diberitakan, menurut TNI, awal mula kerusuhan tentara dengan polisi usai pertandingan futsal di Kupang, bermula ketika laga berlangsung sengit.
Saat itu laga mempertemukan Tim Polda NTT dan Tim P & K Kabupaten Sowe. Sekitar pukul 21.00 WITA, kedua tim angka 4-4, sebelum kemudian tim Polda NTT kebobolan sehingga skor berubah 4-5.
"Inilah awal terjadi kerusuhan. Pada waktu gol, salah satu suporter dari tim Polda turun dari tribun dan meloncat," kata Edwin.
Menurut TNI, suporter tim Polda NTT yang lebih dulu melalukan serangan fisik.
"Saat itu tim pengamanan Denpom IX Kupang menghalau suporter tersebut karena khawatir kerusuhan. Petugas Denpom tiba-tiba diserang dari belakang yang diduga oknum Polri pendukung tim Polda. Situasi memanas, kondisi di GOR Kupang jadi panas," jelas dia.
Kerusuhan kemudian semakin parah, diklaim karena adanya suporter lain yang mengambil video pertikaian itu dan menyebarkannya lewat media sosial.
"Kemudian ada orang tidak dikenal yang diduga prajurit TNI mendatangi GOR, melakukan penyerangan dan pelemparan botol minuman kepada suporter tim Polda," ujar Edwin.
Selanjutnya saling kejar dan baku hantam.
Sejumlah penonton panik dan ketakutan.
Berdasarkan foto dan video yang beredar di aplikasi pesan singkat, tampak situasi di GOR Oepoi Kupang tidak terkendali.
Beberapa pria memakai baju khas polisi, wajahnya bersimbah darah. Diduga mereka mengalami penganiayaan hingga luka-luka.
Sebuah mobil diduga milik kepolisian, dibakar. Api berkobar namun tidak ada upaya pemadaman.
Melihat situasi semakin mencekam, penonton berlari berhamburan menyelamatkan diri.
Kericuhan meluas
Kerusuhan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai meluas.
Peristiwa semula terjadi di GOR Oepoi Kupang, kini merambat sampai ke Kuanino.
Sekelompok orang menyerang Pos Polisi Kanaan di Jalan Jederal Sudirman, Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raya.
Berdasarkan video amatir yang diterima POS-KUPANG.COM melalui aplikasi percakapan WhatsApp, seorang pria menyampaikan bahwa sekelompok orang telah tiba di Pos Polisi Kanaan.
Kemudian mereka membakar sepeda motor.
"Ini Pos Kanaan abang....motor dibakar," ujar seorang pria dalam video berdurasi sembilan detik.
Tampak nyala api berkobar disertai dengan kepulan asap hitam.
Pada video lainnya berdurasi 17 detik, terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali.
"Ini bunyi tembakan abang, dong bikin baribut di lampu merah," ujar seorang pria dengan dialek Kupang.
Lampu merah dimaksud, diduga merupakan perempatan Polda NTT.
Eskalasi konflik ini pun merembet keluar dengan terjadinya perusakan fasilitas polisi di Kupang.
Empat orang anggota polisi terluka sehingga dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang dan Rumah Sakit Wira Sakti Kupang. Akibat peristiwa ini, empat polisi terluka dan rumah dinas Kapolda NTT sempat diserang.
Selain itu, tiga sepeda motor dibakar, satu mobil patroli polisi dibakar, satu mobil milik warga dibakar, dan tiga pos polisi dirusak.
Penjelasan versi polisi
Polda NTT bersama Korem 161/ Wira Sakti sudah meredam konflik yang melibatkan personel POM-AD dan Polri yang terlanjur memanas.
Saat ini, tim dari dua Institusi tersebut sementara mencari tahu penyebab terjadinya masalah tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy, S.IK. ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis 20 April 2023 pagi.
Baca juga: Pamit Urus Studi Banding, Bu Guru Panik saat Digrebek Suami Sedang Check-in bareng Selingkuhan
"Untuk saat ini, kami masih memfokuskan pada penyelesaian masalahnya, dan hal lainnya akan selesaikan kemudian," ujarnya singkat.
Sementara itu, kondisi Mako Polresta Kupang Kota juga steril dengan pagar tertutup dan lampu dipadamkan saat kejadian malam tersebut.
Demikian pula beberapa pospol di Patung Burung, Jalur Penghijauan, Pospol Bundaran Tirosa, dan Pospol Fatululi tampak sepi dan listrik dipadamkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ini Pesan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Temui Perwakilan Massa Aksi di Polda DIY |
![]() |
---|
Usulan Pemakzulan Dedi Mulyadi Akan Disampaikan ke DPRD Jabar, SP3JB Klaim Punya Argumen Kuat |
![]() |
---|
Fortinet Accelerate Asia 2025 Surabaya, Hypernet Technologies Perkuat Ekosisitem Keamanan Digital |
![]() |
---|
Tiga Bakteri Lolos Skrining Tim Gizi BGN, Jadi Penyebab Ratusan Siswa di Sleman Keracunan |
![]() |
---|
Kepala Desa Cianaga Ketahuan Bohong, Ibu Anak Tewas Karena Cacingan Bukan ODGJ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.