OTT KPK

Proyek CCTV Rp 2,5 M, Uang Suap Yana Mulyana Rp 924 Juta, Batal Lepas Program Mudik Gratis

Wali Kota Bandung Yana Mulyana coreng Gerindra, tergiur suap dari proyek CCTV yang tak seberapa. Kini, warga Bandung pun kecewa.

Editor: Valentino Verry
tribunnews.com
Wali Kota Bandung Yana Mulyana terkena OTT KPK dengan barang bukti uang suap Rp 924 juta dari proyek pengadaan CCTV senilai Rp 2,5 miliar. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Proyek di Indonesia kerap kali digosipkan tinggi nilai suapnya.

Karena terlalu banyak 'calo' yang minta komisi, sehingga nilai proyek harus di-mark up sedemikian rupa.

Ini yang terlihat jelas dari kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Yana Mulyana (YM) menerima suap senilai Rp924,6 juta terkait proyek pengadaan CCTV dan Internet Service Provider (ISP) untuk layanan digital Bandung Smart City di Pemerintah Kota Bandung.

Uang itu diterima Yana bersama Dadang Darmawan (DD), Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Bandung melalui perantaraan Khairul Rijal (KR), Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung.

KPK mengungkapkan nilai proyek penyediaan jasa internet di Dishub Pemkot Bandung ini mencapai Rp2,5 miliar.

Baca juga: Nganter Musangking Kode Wali Kota Bandung Yana Mulyana Untuk Uang Suap dari Penyedia CCTV-Internet

Artinya, hampir separuh dari nilai proyek hanya untuk suap Yana Mulyana.

"Sebagai bukti awal penerimaan uang oleh YM dan DD melalui KR senilai sekitar Rp924,6 juta," ujar Nurul Ghufron dalam jumpa pers, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2023) dini hari.

Kasus itu bermula saat Pemerintah Kota Bandung pada 2018 mencanangkan Bandung sebagai kota cerdas melalui program Bandung Smart City.

Kemudian, saat Yana dilantik menjadi Wali Kota Bandung pada 2022, Bandung Smart City masih terus memaksimalkan layanan, di antaranya layanan CCTV dan ISP.

Baca juga: Gerindra Marah Besar Wali Kota Bandung Yana Mulyana Terkena OTT KPK

Yang menjadi penyedia layanan CCTV dan jasa internet (ISP) untuk Bandung Smart City yaitu PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) dengan posisi Benny (BN) selaku Direktur dan Andreas Guntoro (AG) selaku Manager dan juga PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) dengan posisi Sony Setiadi (SS) selaku CEO.

Kemudian, pada Agustus 2022, Andreas dengan sepengetahuan Benny bersama dengan Setiadi menemui Yana di Pendopo Wali Kota.

Ia bermaksud supaya diloloskan mengerjakan proyek pengadaan CCTV pada Dinas Perhubungan dan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Bandung.

KPK konpers penetapan tersangka Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka setelah di OTT, Minggu (16/4/2023) dini hari. Wakil Ketua KPK Nurul Gufron mengatakan Yana Mulyana menggunakan istilah 'Nganter Musangking' untuk uang suap yang diterimanya.
KPK konpers penetapan tersangka Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka setelah di OTT, Minggu (16/4/2023) dini hari. Wakil Ketua KPK Nurul Gufron mengatakan Yana Mulyana menggunakan istilah 'Nganter Musangking' untuk uang suap yang diterimanya. (Akun YouTube Kompas TV)

"Pertemuan tersebut difasilitasi KR selaku Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung," tutur Ghufron.

Pada Desember 2022, kembali dilakukan pertemuan antara Sony, Khairul, dan Yana di Pendopo Wali Kota.

Pada pertemuan ini ada pemberian sejumlah uang dari Sony pada Yana, sekaligus membahas pengondisian PT CIFO sebagai pelaksana pengadaan ISP di Dishub Pemkot Bandung.

"Walaupun keikutsertaan PT CIFO dalam proyek tersebut melalui aplikasi e-catalogue," kata Ghufron.

Ghufron mengatakan setelah pertemuan itu, diduga ada penerimaan uang oleh Dadang melalui Khairul dan Yana.

Fulus dari Sony itu diterima melalui Rizal Hilman.

Enam Tersangka

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya menetapkan enam tersangka.

Namun, dua tersangka lainnya terkena Covid-19. Maka, hanya empat tersangka yang dipajang KPK.

Sebagaimana diketahui, KPK mencokok Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan sejumlah pihak lain dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bandung, Jumat (14/4/2023).

Total ada sembilan orang yang ditangkap KPK, termasuk Yana Mulyana.

Dalam OTT ini, KPK juga mengamankan bukti mata uang rupiah, dolar AS, dolar Singapura, Yen, Ringgit Malaysia, dan Baht Thailand. Uang itu diduga barang bukti suap yang diterima Yana.

Pemudik Kesal

Atep (40), warga Bandung mengaku kecewa karena Wali Kota Bandung Yana Mulyana batal melepas peserta mudik gratis.

Yana Mulyana dijadwalkan melepas mudik gratis di halaman Balai Kota Bandung.

Yana kemudian digantikan Kadishub karena Yana ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pengadaan barang dan jasa pada program Bandung Smart City pada Jumat malam (14/4/2023).

"Kaget, hari ini diinfokan akan ada Wali Kota Bandung untuk melepas mudik gratis tapi digantikan oleh Kabid Dishub," ujarnya, kepada Tribunjabar.id di Balai Kota Bandung, Sabtu (15/3/2023).

Ia menuturkan, acara pemberangkatan molor dari waktu yang telah ditentukan.

"Semoga program mudik gratis ini bisa berjalan lancar dan selamat, dan bagi para pemangku kebijakan untuk tidak terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan negara," ujarnya.

Warga Kota Bandung lainya, Dio Ahmad Safarizki (23) menuturkan, kaget dan kecewa setelah mendengar kabar Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

"Anggaran untuk CCTV tersebut kan diperuntukkan menjadi barang bukti bila mana ada kejahatan di Kota Bandung," ujarnya, saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu (15/4/2024).

Bahkan, kata dia, penerangan di beberapa titik jalanan Kota Bandung sangat minim.

"Diharapkan dari pemerintah Kota Bandung bisa membantu dengan penerangan jalan dan CCTV," kata Dio.

Menurutnya, saat ini, di Kota Bandung sedang rawan kejahatan. Maka dari itu diperlukan adanya pemantauan dari CCTV.

"Ternyata pemasangan CCTV untuk mengungkap kasus kriminalitas diri sendiri," ucap Dio.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved