Berita Kriminal

Intip Rumah Mewah Slamet Tohari alias Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang yang Viral di Media Sosial

Penampakan rumah mewah Slamet Tohari Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara terus menjadi sorotan warga setempat dan viral di media sosial.

|
Editor: PanjiBaskhara
Twitter @Jateng_Twit
Penampakan rumah mewah Slamet Tohari Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara terus menjadi sorotan warga setempat dan viral di media sosial (Medsos). Foto: Mbah Slamet si dukun pengganda uang disoraki warga di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara saat dibawa petugas kepolisian Polres Banjarnegara ke lokasi sejumlah pasiennya yang jadi korban pembunuhan. 

WARTAKOTALIVE.COM - Sebuah rumah mewah Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, viral di media sosial (Medsos).

Penampakan rumah mewah Mbah Slamet tersebut terus menjadi sorotan warga setempat hingga warganet.

Sebuah rumah dukun pengganda uang Mbah Slamet tersebut nampak bak istana di Kabupaten Banjarnegara.

Diketahui, Mbah Slamet memiliki rumah mewah hasil dari mengelabuhi para korbannya.

Baca juga: Cerita Rani Dwi Ulandari, Mengaku Syok Orang Tuanya Jadi Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Baca juga: Daftar Korban Dukun Pengganda Uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet, Baru Enam Jasad Teridentifikasi

Baca juga: Mbah Slamet Dukun Pegganda Uang Tersangka Pembunuhan Berantai Ternyata Doyan Selingkuh

Di bagian dalam rumah mewah tersebut, terdapat sebuah ruangan khusus yang digunakan untuk ritual penggandaan uang.

Rumah barunya ini besebelahan dengan rumah lama milik TH yang sederhana.

Adapun lokasi rumah dukun pengganda uang ini dikabarkan berada di tengah-tengah pemukiman warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Informasi ini juga diperkuat dari uanggahan para tetangganya di media sosial.

Dari unggahan akun TikTik @wong.gunung.project, Rabu (5/4/2023) memperlihatkan sebuah rumah mewah yang dihiasi empat pilar rumah yang besar bemotif marmer cokelat muda.

Rumah dua lantai itu disebut-sebut adalah rumah kedua TH.

"Inilah rumah dukun yang viral di Banjarnegara," tulisnya melengkapi unggahan video tersebut.

Rumah ini pun menjadi tontonan para warga setelah kasus pembunuhan berantai terungkap.

Selain warga, dalam video lain yang diunggah akun ini juga memperlihatkan beberapa petugas berseragam loreng ada di depan rumah TH.

Mereka sedang melakukan penjagaan agar warga tak masuk ke lokasi tersebut.

"Rumah pelaku tampak dari depan," tulis akun tersebut.

Terlilit Utang

Padahal sebelumnya dari pengakuan TH kepada para penyidik, ia melancarkan aksi bejatnya ini karena terlilit utang.

Ia mengaku mempergunakan uang hasil penipuan dari para korbannya untuk biaya kehidupan sehari-hari.

Mengutip TribunJateng.com, hal itu diungkapkan Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/4/2023).

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," kata Hendri, Selasa (4/4/2023).

Istri Pernah Dagang Kubis

Kepala Desa Balun, Mahbudiono menceritakan siapa sebenarnya TH ini.

Mengutip TribunMuria.com, dikatakan Mahbudiono, warga tidak begitu mengetahui apa profesi yang dilakoni TH.

Sementara istri TH, Sanem, sempat mengais rezeki dengan berjualan kubis.

"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu. Tapi istrinya sempat dagang kubis," ungkap Mahbudiono.

Soal dukun pengganda uang, kata Mahbudiono, informasi itu disampaikan korban asal Palembang.

Rumah TH berada di pinggiran desa dan bersebelahan dengan sungai.

Sehingga sosok TH ini juga jarang terlihat sosialisasinya di masyarakat.

"Karena jauh dari warga yang lain artinya orang-orang juga cuek," kata Mahbudiono.

Adapun lahan yang digunakan TH untuk mengubur para korban yang sebelumnya telah ia racun yakni di ladang milik orang tuanya.

Kades Desa Balun, Mahbudiono - Polda Jateng mengatakan malam ini polisi akan identifikasi para jenazah korban pembunuhan dukun penggandaan uang di Banjarnegara.
Kades Desa Balun, Mahbudiono - Polda Jateng mengatakan malam ini polisi akan identifikasi para jenazah korban pembunuhan dukun penggandaan uang di Banjarnegara. (Sumber: Tribunjateng.com)

 

Kesaksian Istri TH

Sanem mengatakan diirnya tidak tahu kalau suaminya telah melakukan pembunuhan.

Pasalnya, Sanem sudah ditelantarkan suaminya sejak satu tahun terakhir.

"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," kata Sanem, dikutip dari TribunJateng.com.

Sanem hanya mengaku, suaminya sering menerima tamu di rumah.

Meski begitu, ia tak mengetahui secara persis, siapa dan apa yang maksud kedatangan tamu tersebut.

"Saya cuma disuruh buatkan teh," kata Sanem.

Daftar Korban Dukun Pengganda Uang

Sebanyak 6 dari 12 korban dukun pengganda uang, Slamet Tohari alias Mbah Slamet terungkap indentitasnya.

Hal itu diketahui, sejak petugas terus melakukan proses identifikasi 12 korban Mbah Slamet yang dibunuh di Kabupaten Banjarnegara.

Banyaknya laporan dari sejumlah warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya, membuat petugas terus identifikasi korban Mbah Slamet.

Terbaru, pasutri asal Lampung yang dilaporkan menghilang sejak 8 September 2021 dan menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Berikut korban pembunuhan Mbah Slamet yang telah diketahui identitasnya:

1. Paryanto warga Sukabumi

2. Mulyadi warga Palembang

3. Irsad warga Lampung

4. Wahyu Tri Ningsih warga Lampung (istri Irsad)

5. Suheri warga Lampung

6. Riani warga Lampung (istri Suheri)

Jasad para korban ditemukan dalam keadaan terkubur di dalam hutan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Polisi mengalami kendala dalam identifikasi karena jasad para korban sudah menjadi tulang dan tengkorak.

Selain itu, pelaku tidak dapat mengingat identitas para korban.

Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku sengaja membakar kartu identitas korban untuk menutupi kasus ini.

Polda Jateng Buka Posko Pengaduan Orang Hilang

Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI)

 

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi membuka posko pengaduan orang hilang agar identitas para korban dapat segera terungkap.

Ia meminta masyarakat yang merasa ada anggota keluarganya yang hilang untuk segera melapor ke Polres Banjarnegara atau ke Polda Jateng.

Sementara itu, Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, warga yang kehilangan anggota keluarga dapat hubungi nomor 082326444401.

"Sehingga bagi masyarakat yang lain yang merasa kehilangan keluarga dan pernah berhubungan dengan tersangka agar mengadu ke posko orang hilang Polres Banjarnegara," jelasnya, Rabu (5/4/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Berdasarkan pengakuan Mbah Slamet, para korban pembunuhan berasal dari luar kota seperti Tasikmalaya, Palembang, Cirebon, dan Jakarta.

"Kalau pengakuan Mbah Slamet untuk namanya tersangka masih banyak lupanya," tandasnya.

Bagi warga yang ingin melaporkan orang hilang dapat menyertakan identitas korban seperti ijazah, KTP, dan foto yang perlihatkan struktur gigi depan.

Pasutri asal Lampung Hilang Kontak Sejak 2021

Korban pembunuhan berantai yang identitasnya terungkap bertambah 2 orang.

Kedua korban tersebut merupakan pasutri asal Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung berinisial S dan R.

Hal ini diungkapkan Camat Negeri Katon, Enggo Pratama pada Rabu (5/4/2023).

Menurutnya kedua korban sudah merantau ke Jawa sejak 25 Juli 2021 dan hilang kontak pada 8 September 2021.

“Kami bersama kepolisian telah mendatangi rumah korban kedua untuk meminta keterangan dari pihak keluarga,” paparnya, dikutip dari TribunLampung.com.

Ia menambahkan pasutri tersebut berpamitan pergi ke Tulungagung, Jawa Timur untuk bekerja dengan membawa mobil.

“Kalau korban kedua ini berpamitan kepada keluarga untuk berangkat kerja bangunan di Tulungagung.”

“Dan korban membawa uang sejumlah Rp 15 juta dan satu unit mobil Daihatsu Xenia,” lanjutnya.

Pihak keluarga korban akan berangkat ke Banjarnegara untuk memastikan jasad yang ditemukan merupakan S dan R.

Proses identifikasi membutuhkan anak korban untuk dilakukan tes DNA.

“Kemungkinan mereka akan berangkat dengan difasilitasi oleh Polres Pesawaran,” tandasnya.

Jika hasil autopsi menunjukkan S dan R meninggal dibunuh, pihak keluarga meminta agar jasad korban dimakamkan di Lampung.

2 Korban Teridentifikasi Berasal dari Lampung

Sebelumnya, dua korban yang telah teridentifikasi merupakan pasangan suami istri asal Lampung.

Sedangkan kedua korban lain yang sudah teridentifikasi berinisial PO dan M.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy menjelaskan, identitas pasutri asal Lampung diketahui karena ada KTP di tubuh korban.

Kedua korban asal Kabupaten Pesawaran, Lampung berinisial I (44) dan WTN (41).

"Kami sudah hubungi Polda Lampung untuk mencocokkan data antemortem keluarga korban," ujarnya, Rabu (5/4/2023).

Kakak WTN, Helmi menjelaskan, pasangan suami istri tersebut izin pergi dari Lampung untuk bekerja di Jawa pada tahun 2021.

“Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam,” lanjutnya.

Setelah keduanya merantau, pihak keluarga tidak pernah berkomunikasi lagi hampir setahun.

I dan WTN memiliki dua orang anak yang ditinggal di Lampung dan diasuh oleh keluarga.

“Untuk komunikasi ke saya juga enggak dan anaknya juga enggak,” imbuhnya.

Ia mengaku mendapat kabar pasutri tersebut menjadi korban pembunuhan dari berita.

“Pas saya subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jelasnya, dikutip dari TribunLampung.com.

Kini pihak keluarga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian tentang kebenaran identitas kedua korban.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Faisal Mohay/TribunJateng.com/TribunMuria.com/Permata Putra Sejati/Iwan Arifianto/TribunLampung.com/Oky Indra/Catur Waskito Edy)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved