Pemilu 2024

Profil Partai Berkarya yang Gugat KPU RI, Sempat Jadi Rebutan Kubu Tommy Soeharto dan Muchdi PR

Partai Berkarya menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, agar bisa dimasukkan sebagai peserta Pemilu 2024.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com/Vitorio
Ketua Umum Partai Berkarya Mayjen (Purn) Muchdi Purwoprandjono alias Muchdi Pr di kantor KPU RI, beberapa waktu lalu 

Dengan total ganti rugi seluruhnya berjumlah Rp. 240.000.000.000,- (dua ratus empat puluh miliar rupiah)

Ketujuh, menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voobaar bij vooraad) walaupun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi, maupun Peninjauan Kembali. 

Kedelapan, menghukum tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

Baca juga: PSI Ingin Bergabung Koalisi Besar, Giring Ganesha: Ada Capaian Jokowi yang Harus Diteruskan

Profil partai berkarya

Dikutip dari Kompas.com, pembentukan Partai Berkarya merupakan penggabungan dari Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik (Nasrep).

Awal berdiri Menurut informasi yang dikutip dari situs resmi, Partai Berkarya tercatat pada akta notaris didirikan pada 2 Mei 2016.

Lantas pada 13 Oktober 2016 terbit Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan penggabungan Partai Berkarya dan Partai Nasrep.

Ketua Umum Partai Berkarya yang pertama adalah Neneng Anjarwati Tuty. Dia menjabat pada periode 2016-2018.

Kepemimpinan Neneng kemudian digantikan oleh Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal dengan Tommy Soeharto.

Tommy menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya periode 2018-2020.

Jabatan Tommy kemudian digantikan oleh mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr mulai dari 2020.

Lambang Partai Berkarya adalah pohon beringin berlatar warna kuning yang dikelilingi oleh rantai, dan kemudian dibawahnya terdapat pita bertuliskan Beringin Karya. Logo itu mulanya dinilai mirip dengan lambang Partai Golkar.

Namun, menurut Tuty hal itu hanya kesamaan semata-mata dan bukan upaya untuk meniru Partai Golkar.

Perolehan suara Partai Berkarya menjadi salah satu peserta pada Pemilu 2019.

Pada saat itu, Partai Berkarya mendapatkan 2.902.495 suara (2,09 persen).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved