Kasus Narkoba

Dapat Upah Rp2 Juta Per Paket, Dua Oknum TNI Ini Ungkap Alasan Jadi Kurir Narkoba

Dua oknum TNI menjadi kurir narkoba jenis sabu mengakui perbuatannya saat bersaksi di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (15/3/2023).

Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com
Sertu YT dan Pratu RH hadir ke Ruang Cakra 9, PN Medan untuk memberi kesaksian dalam perkara narkoba 75 kilogram sabu dan 40.000 ekstasi, Rabu (15/3/2023).(KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Pengadilan Negeri Medan menggelar sidang penyalahgunaan narkotika yang melibatkan oknum TNI.

Dalam sidang tersebut, dua oknum TNI mengakui telah menjadi kurir narkoba jenis sabu.

Kedua oknum TNI mengaku tidak hanya sekali saja menjadi kurir narkoba.

Atas aksinya menjadi kurir narkoba tersebut, dua oknum TNI mengaku masing-masing mendapat upah Rp 2 juta per bungkus.

Dua oknum TNI menjadi kurir narkoba jenis sabu mengakui perbuatannya saat bersaksi di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (15/3/2023).

Dua terdakwa oknum TNI berinisial Sertu YT dan Pratu RH ini mengaku dua kali membawa narkotika jenis sabu seberat 75 kilogram dan 40 ribu butir ekstasi.

Baca juga: Detik-detik Perampokan ATM Bank Panin, Pelaku Tembak Petugas, Dua Oknum TNI Diduga Terlibat

YT mengungkap, mereka sudah beraksi sebanyak dua kali dengan mendapatkan upah masing-masing sebesar Rp 2 juta per bungkus paket yang dikirim.

"Kami sudah dua kali mengantarkan barang yang mulia, pertama 7 bungkus (7 Kg) sabu yang mulia, dengan upah satu bungkus Rp 2 juta per orang," kata YT.

Lanjut YT, dalam aksinya mengantarkan narkotika tersebut, mereka diarahkan oleh Zack.

"Kedua-duanya kami berhubungan dengan si Zack, lalu Zack mengarahkan ke Tanjungbalai berhubungan dengan si A pada 2022 juga," pungkasnya.

Selain itu, RH juga menyebut mobil yang mereka pakai adalah milik orang yang menggadai kepada mereka.

RH mengaku dua kali mengantar sabu ke Kota Medan, bahkan pernah ke pulau Jawa.

Adapun alasannya, karena faktor ekonomi

Baca juga: Mencekam, Puluhan Tentara Geruduk Mapolsek Bontomarannu Cari Pembacok Temannya, Pelaku Dievakuasi

"Pertama diupah Rp 80 juta untuk diantar ke Surabaya Jawa Timur," ucapnya.

Untuk pengantaran kedua kalinya, RH mengaku tidak mengetahui tujuan pengantaran karena masih menunggu perintah dari Zack.

Kasus peredaran narkoba ini terungkap ketika saksi Kembar Wahyu Susilo, saksi Isnain Farael dan saksi Ferdinan Stefanus Siregar (Tim Satgas NIC Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri) mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyeludupan Narkoba jenis Sabu dan Ekstasi di wilayah Sumatera Utara.

Mendapat informasi itu, kemudian dilakukan penyelidikan pada hari Senin tanggal 5 Desember 2022 sekitar pukul 10.30 WIB saksi melihat dua orang yang dicurigai yaitu saksi Sertu YT dan Pratu RH masuk ke dalam tempat cucian Mobil Doorsmer di Jalan Sp Kebon Jagung depan Komplek Batalion 121 Macan Kumbang, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.

Mereka mengendarai mobil Fortuner warna hitam Nomor Polisi BK 1549 SR yang saat ini telah disita oleh penyidik Polisi Militer Daerah Militer I/BB dalam tersebut.

Dari tangan terdakwa, ditemukan sejumlah tas yang berisi narkotika siap untuk diantar ke tujuan.

"Para saksi polisi kemudian mengamankan Sertu Yalpin Tarzun dan Pratu Rian Hermawan serta tiga tas busak warna hijau yang berisikan narkotika jenis sabu sebanyak 75 bungkus teh cina dengan seberat 75.000 gram dan 8 bungkus plastik bening yang dibalut dengan plastik warna hitam berisikan narkotika jenis ekstasi sebanyak 40.000 butir serta tiga unit handphone di dalam mobil tersebut," urai Jaksa.

Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 114 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHPidana.

Oknum TNI diduga terlibat perampokan ATM di Pekanbaru

Sebelumnya diberitakan, perampokan bak agedan film terjadi di Kota Pekanbaru, Riau.

Para perampok menggasak uang yang akan digunakan untuk mengisi ATM Bank Panin.

Seorang petugas security ditembak dalam peristiwa perampokan itu.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, dua orang anggota TNI diduga terlibat dalam perampokan terhadap petugas pengisi uang ATM di Pekanbaru, Riau.

Hal itu terungkap setelah Polda Riau membongkar identitas lima pelaku perampokan tersebut.

Baca juga: Personel Band Radja Masih Trauma Terima Ancaman Pembunuhan di Malaysia, Ian Kasela: Sangat Biadab!

Saat ini dua orang anggota TNI yang terlibat perampokan tersebut sudah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pekanbaru.

Sebagai informasi, kasus perampokan petugas pengisi uang ATM Panin Bank terjadi di Jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Minggu (5/3/2023) pagi.

Aksi ini mengakibatkan satu orang petugas pengisi terluka pada bagian perutnya.

Saat ini lima orang pelaku sudah ditangkap kepolisian dari Polda Riau.

Baca juga: Viral, Anggota Banser Afif Fuad Ditantang Bubarkan Kajian Khalid Basalamah di Masjid Raya Al Jabar

Penjelasan polisi

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Asep Darmawan saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan lima pelaku perampokan tersebut.

"Lima orang (ditangkap)," kata Asep saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/3/2023).

Iklan untuk Anda: Warga Jawa Barat Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!
Advertisement by

Asep mengaku, saat ini dalam perjalanan menuju Pekanbaru membawa empat orang pelaku.

Dijelaskan Asep, dua pelaku ditangkap di wilayah Jakarta, dua di Subang, Jawa Barat, dan satu lagi di Pekanbaru.

"Sekarang kita masih dalam perjalanan ke Pekanbaru membawa pelaku," sebut Asep.

Baca juga: Istri Suka Pamer Harta, Kepala BPN Jaktim Sudarman Harja Diperiksa Kementerian ATR/BPN, Ini Hasilnya

Baca juga: Ayahnya Akan Diperiksa KPK, Gaya Hedon Atasya Yasmine Disorot, Sendal Jepitnya Saja Rp2,5 Juta

2 anggota TNI diperiksa 

Ditanya terkait adanya dua orang diduga pelaku oknum TNI yang terlibat, Asep mengarahkan untuk menanyakan hal itu ke Korem Pekanbaru.

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Intel Korem 031/Wira Bima Pekanbaru, Letkol Arh Hadi Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan diamankannya dua orang oknum TNI.

Kedua oknum tersebut diduga terlibat kasus perampokan petugas pengisi uang ATM Panin Bank di Pekanbaru.

"Ada dua orang yang diduga terlibat (perampokan). Yang bersangkutan sudah diserahkan ke Denpom (Detasemen Polisi Militer) Pekanbaru untuk diperiksa lebih lanjut, untuk didalami," akui Hadi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/3/2023).

Hadi mengatakan, kedua oknum tersebut diamankan, Minggu (12/3/2023) malam.

Keduanya diamankan setelah petugas kepolisian menangkap pelaku warga sipil.

Baca juga: Pamit Urus Studi Banding, Bu Guru Panik saat Digrebek Suami Sedang Check-in bareng Selingkuhan

"Memang informasi dari pelaku (warga) sipil itu, ya dia bicara katanya ada dugaan (keterlibatan) oknum anggota TNI, anggota Arhanud. Ya udah, langsung saja kita serahkan ke Denpom untuk diperiksa," kata Hadi.

Hadi mengaku, sampai saat ini belum mengetahui hasil pemeriksaan.

Karena pemeriksaan kedua oknum tersebut masih berlangsung di Denpom Pekanbaru.

"Sekarang pemeriksaan masih berlangsung," tutup Hadi.

Diberitakan sebelumnya, pelaku perampokan beraksi menggunakan senjata api (Senpi).

Pelaku sempat menembak satu orang petugas, berinisial KI (33), yang hendak mengisi uang ke mesin ATM.

Asep menjelaskan, kronologi perampokan itu terjadi pada pukul 06.40 WIB.

Awalnya, dua orang petugas yang hendak mengisi uang di ATM Panin Bank.

"Saat itu dua orang petugas hendak mengisi uang di ATM Panin Bank. Mereka dikawal satu orang petugas sekuriti dari PT SGI (Sekuriti Garuda Indonesia)," sebut Asep.

Lalu, datang empat orang pelaku, salah satunya menggunakan senpi, dan langsung melakukan penembakan ke arah korban.

Namun, senpi pelaku macet sehingga pelurunya tidak keluar.

Selanjutnya, pelaku mengambil satu koper yang berisi uang Rp 100 juta.

"Petugas sudah berada di dalam ATM melakukan proses pengisian uang, sedangkan uang masih berada di luar yang dijaga petugas sekuriti.

Kemudian, pelaku mengambil satu buah koper berisi uang Rp 100 juta," kata Asep.

Baca juga: Bergaya seperti Gengster, 25 Remaja di Jakarta Utara Konvoi sambil Bawa Cerlurit hingga Air Keras

Baca juga: Personel Band Radja Masih Trauma Terima Ancaman Pembunuhan di Malaysia, Ian Kasela: Sangat Biadab!

Pada saat kedua petugas keluar dari ATM, pelaku langsung menembak salah satu korban di perut.

Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kata dia, ditemukan sebuah selongsong peluru 9 milimeter, yang diduga dari penembakan yang dilakukan perampok.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved