Berita Bogor
Bu Euway Kisahkan Momen Haru Jelang Pelajar di Bogor Tewas, Sempat Baca Syahadat Sambil Nangis
Sebelum meninggal dunia, pelajar tersebut sempat mengucapkan kalimat syahadat dengan dibantu seorang penjual kopi bernama Bu Euway.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Feryanto Hadi
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Cahya Nugraha
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR -Isak tangis warnai pemakaman Arya Saputra, bocah kelas X SMK yang meninggal usai menerima tebasan dari pelajar lain saat dirinya hendak menyebrang jalan sepulang sekolah pada Jumat (10/3/2023).
Arya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berjarak sekitar 1 Kilometer dari rumahnya yang berlokasi di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu guru Arya Saputra mengenang sosok almarhum yang baik.
Simak Video Berikut :
Air mata yang tidak bisa dibendung pun perlahan jatuh membasahi pipi mereka, melepas kepergian Arya untuk selamanya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun jasad Arya tiba di rumah duka pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu jenazah Arya disalatkan di Masjid Nurul Hasan yang tidak jauh dari rumah duka untuk kemudian dimakamkan.
Sosok Aryadi Mata Rudy Susmanto
Usai jenazah Arya Saputra dimakamkan, rumah almarhum yang berlokasi di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tidak henti-hentinya dikunjungi masyarakat.
Masyarakat yang melayat menyampaikan rasa duka cita yang mendalam terhadap kepergiaan Arya pelajar SMK di Bogor yang tewas ditebas parang oleh orang yang tak dikenal.
"Semoga alhamarhum Arya meninggal dalam keadaan syahid. Arya meninggal di hari Jumat. Arya anak yang sholeh, surga tempatnya," kata Sandra seorang ibu yang melayat, Sabtu (11/3/2023).
"Jalanan raya sudah tak aman lagi bagi anak-anak kita. Dimana negara yang melindungi warganya," tandasnya.
Tak hanya masyarakat biasa yang turut memberikan bela sungkawa terhadap kepergian pelajar kelas 10 SMK Bina Warga 1. Terlihat juga tokoh penting di Kabupaten Bogor.
Dia adalah Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto. Rudy datang dengan mengenakan baju koko putih dan peci hitam.
Menurut Rudy, ia secara pribadi prihatin atas persitiwa berdarah yang merenggut nyawa anak sholeh, Arya.
Baca juga: Sambil Menangis, Pelajar SMA di Bogor Korban Pembacokan Lafalkan Syahadat sebelum Akhirnya Meninggal
Persitiwa ini merupakan ujian bagi keluarga besar almarhum dan masyarakat Bogor. Sebab, Arya merupakan tunas bangsa yang memiliki cita-cita luhur dan kelak dapat menjadi penerus Bangsa Indonesia.
"Saya pribadi dan atas nama DPRD Kabupaten Bogor mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga Arya di tempatkan di surga terbaik dan keluarga almarhum diberi kesabaran dalam menghadapi ujian ini," tutur politisi Gerindra ini.
Rudy menyatakan bahwa hal yang paling menyesakkan adalah kepergian Arya yang dikenal sebagai anak yang baik dan penurut.
Keinginannya untuk menjadi arsitektur untuk membantu orangtua angkatnya kandas. Arya ingin merenovasi rumah orangtua angkatnya kelak.
Namun, takdir berkat lain.
"Almarhum mempunyai cita-cita yang luhur. Dia ingin menjadi lebih di masa depannya untuk membantu orangtuanya," ujar Rudy Susmanto.
Baca syahadat
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMA di Kota Bogor berinisal AS tewas dibacok pelajar lainnya saat hendak menyeberang.
Kejadian ini terjadi di Lampu Merah Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat (10/03/2023).
Sebelum meninggal dunia, pelajar tersebut sempat mengucapkan kalimat syahadat dengan dibantu seorang penjual kopi bernama Bu Euway.
Bu Euway merupakan salah satu saksi terkait dengan pembacokan pelajar yang terjadi di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat tepatnya di lampu Merah Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat (10/03/2023).
Akibat peristiwa itu, korban inisial AS harus meregang nyawa dalam perjalanan menuju rumah sakit, usai menerima tebasan pedang di bagian bawah bibir hingga leher.
Seperti biasa pagi itu bu Euway melakukan rutinitasnya, yakni menjual kopi di sekitar lampu merah Pomad.
Namun betapa terkejutnya dia, ketika melihat dari arah kejauhan nampak kerumunan warga sudah ramai di gang Jalan Mandala ll.
Baca juga: Mario Dandy Ajak Shane Lukas Aniaya David Ozora: Lo Ikut Gue Dong, Gue Mau Mukulin Orang
Gang yang memiliki lebar sekitar 4 meter itu merupakan tempat dimana langkah kaki AS terhenti, usai dirinya menerima tebasan tepatnya di trotoar saat dirinya hendak menyebrang.
"Saya enggak lihat pas dibacoknya, tapi saya lihat dia (korban) bersama keempat temannya memang mau nyebrang, saya lihat," ungkapnya.
"Posisi saya saat itu mah di sana (deket rambu lalu lintas) jualan kopi, saya melihat ke sini kok sudah ramai sekali. Pikir saya ada apa ya, saya coba hampiri dan korban sudah terjatuh," sambungnya.
Bu Euway memastikan bahwa saat itu korban masih bernafas, hanya saja korban sudah tidak dapat berbicara akibat luka yang diterimanya.
"Dia gak bisa ngomong, cuma erangan aja," katanya
Baca juga: Pelajar SMA Tewas Dibacok di Leher Saat Hendak Menyeberang Jalan di Bogor
Bu Euway pun sadar, tak banyak yang biasa ia bantu akan kondisi tersebut.
Dirinya hanya bisa memandu AS untuk mengucap lafaz dua kalimat syahadat.
"Baca syahadat dulu, terus dia nangis. Tapi kata saya kalo gak bisa keluar suaranya di dalam hati aja," ucapnya.
"Itu saya lakukan sebelum dateng ambulans saya ajak syahadatnya," sambungnya.
Tidak lama pun ambulans datang, AS saat itu langsung dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan, namun naas nyawanya tidak dapat terselamatkan di tengah perjalanan.
Baca juga: Pamit Pergi Kondangan, Penjual Sayur Dipergoki Suami Sedang Berhubungan Badan dengan Tukang Jamu
Kronologi kejadian
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMA di Kota Bogor berinisal AS tewas usai dibacok oleh pelajar lainnya saat hendak menyeberang.
Kejadian ini terjadi di Lampu Merah Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat (10/03/2023).
Simak Video Berikut :
Menurut penuturan warga di lokasi yang enggan disebutkan namanya, kejadian bermula sekitar pukul 09.30 WIB.
Saat itu AS hendak menyebrang bersama dengan keempat rekannya.
"Dia berempat sama temanya, mau nyebrang nungguin lampu merah dulu," ungkapnya.
Dirinya menambahkan dari arah Cibinong - Kota Bogor terlihat 3 orang pelajar lain menggunakan sepeda motor matic berwarna putih.
"Saya tidak bisa pastikan motornya, yang jelas motor matic warna putih entah Vario atau PCX. Mereka bonceng tiga," jelasnya.
Tanpa disadari salah seorang dari mereka turun dan langsung menebas AS menggunakan senjata tajam jenis pedang.
"Yang tengah turun langsung nebas gitu aja dan langsung kabur mereka," ucapnya.
Baju putih-abu itu pun banjir dengan lumuran darah.
Baca juga: Pamit Urus Studi Banding, Bu Guru Panik saat Digrebek Suami Sedang Check-in bareng Selingkuhan
Menurut keterangan saksi, usai dibacok AS masih berupaya menyelamatkan diri, dengan berjalan ke seberang jalan.
Namun, nahas karena menerima luka terbuka akibat tebasan pedang di bagian bawa mulut hingga leher, AS pun terjatuh.
Temennya pun berupaya membantu, namun nyawa AS sudah tidak bisa terselamatkan saat perjalanan menuju rumah sakit.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Kumpulkan Ketua Koperasi Merah Putih, Ini Arahan Bupati Bogor Rudy Susmanto |
![]() |
---|
Tak Mau Bogor Gelap, Rudy Susmanto Kebut Pemasangan 65.957 Lampu Penerangan Jalan Umum |
![]() |
---|
Dedie Rachim Pastikan Beras di Pasar Gembrong Bogor Bebas dari Oplosan, Warga Diminta Teliti |
![]() |
---|
Kementerian Lingkungan Hidup Rilis 10 Tempat Usaha Langgar Tata Ruang di Puncak Bogor, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Menteri LH Hanif Faisol Ultimatum 33 Usaha di Puncak Bogor Bongkar Sebelum Akhir Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.