Erupsi Gunung Merapi

Hujan Abu Erupsi Gunung Merapi Sampai ke Alun-alun Kota Magelang, BPBD Membagikan Masker ke Warga

Kepala BPBD Kota Magelang Machbub Yani Arfian mengatakan hujan abu yang mengguyur wilayah Kota Magelang cukup tebal.

Editor: Sigit Nugroho
DOK instagram @BPPTKG
Gunung Merapi 19 Kali Keluarkan Lava Panas Hari Ini Sabtu (11/3/2023) Pukul 12.12 WIB. 

Pada periode Merapi Muda yang terjadi antara 8000 sampai 2000 tahun lalu menyisakan kenampakan bukit Batulawang dan Gajahmungkur yang berada di lereng utara Gunung Merapi serta kawah Pasar Bubar.

Di periode tersebut diperkirakan terjadi sebuah letusan besar.

Periode Merapi Baru, ditandai dengan terbentuknya kerucut puncak Merapi yang disebut sebagai Gunung Anyar pada bekas kawah Pasar Bubar yang dimulai sekitar 2000 tahun yang lalu.

Setelahnya sejarah letusan Gunung Merapi baru ditemukan tercatat pada masa kolonial Belanda sekitar abad ke-17.

Sementara letusan sebelumnya hanya dicatat berdasarkan waktu relatif.

Sejak 1600-an tercatat Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun.

Masa istirahat istirahat terpanjang Gunung Merapi yang pernah tercatat adalah selama 18 tahun yaitu pada abad ke-18 dan abad ke-19.

Meski begitu ditemukan pula fakta bahwa masa istirahat berpengaruh kepada indeks letusannya namun lebih tergantung pada sifat kimia magma dan sifat fisika magma.

Adapun sejak 1768 sudah tercatat lebih dari 80 kali letusan dengan terjadinya letusan besar pada abad ke-19 yaitu tahun 1768, 1822, 1849, 1872.

Serta abad ke-20 yaitu antara tahun 1930-1931 (Newhall, 2000).

Pada erupsi besar pada 14 Juni 2006 yang meluluhlantakkan dusun Kaliadem terjadi perubahan arah letusan ke arah tenggara dengan membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.

Selanjutnya letusan besar terjadi kembali pada tahun 2010 setelah sebelumnya pada 25 Oktober 2010.

Saat itu status Gunung Merapi ditetapkan 'Awas' (Level IV).

Pada 26 Oktober 2010 pukul 17:02 WIB terjadi letusan eksplosif disertai dengan awan panas dan dentuman.

Peristiwa itu menelan korban tewas 353 orang termasuk juru kunci Mbah Maridjan.

Gunung Merapi berada dalam status SIAGA (Level III) sejak ditetapkan pada 5 November 2021.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved