Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Kembali Alami Erupsi Mengeluarkan Lava Pijar, Belum Ada Imbauan untuk Mengungsi

Akun Twitter @merapi_uncover, mengabarkan Gunung Merapi kembali alami erupsi mengeluarkan lava pijar, Minggu (26/6/2023) malam.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
BPPTKG
Gunung Merapi erupsi saat matahari terbit Selasa (14/3/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sedang biral di media sosial (medsos), Gunung Merapi kembali alami erupsi dengan mengeluarkan lava pijar.

Video erupsi Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta itu mengeluarkan lava pijar diambil pada Minggu 25 Juni jam 22: 19 WIB.

Unggahan mengenai lava pijar di Gunung Merapi ini diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover, Minggu (26/6/2023) malam.

"Merapi 25-06-2023 jam 22: 19 wib | @volcaholic1," tulis akun tersebut.

Lalu, bagaimana kondisi Gunung Merapi saat ini?

Baca juga: Menegangkan! Gunung Merapi Kembali Erupsi Keluarkan Lava Pijar

Baca juga: Gaet Investor, Sandiaga Uno Ajak Menkes Singapura Liburan, Selami Raja Ampat-Yoga di Gunung Merapi

Baca juga: Gempa Bumi Yang Mengguncang Yogyakarta Dini Hari Tadi, Gimana Aktivitas Gunung Merapi?

Dikutip dari Kompas.com Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso membenarkan adanya guguran lava pijar seperti terlihat dalam video pada Minggu (25/6/2023) malam.

"Informasi dari data pemantauan BPPTKG untuk guguran lava pijar tadi malam, terjadi pukul 22.17-22.25 WIB," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Agus berujar bahwa lava pijar tersebut meluncur dengan jarak sejauh 2 km ke arah Barat Daya.

Meski demikian, belum ada perubahan terkait imbauan dan pengungsian.

BERITA VIDEO: Presiden Jokowi Berencana Rayakan Idul Adha 1444 H di Yogyakarta

Sementara itu, dari akun Instagram BPPTKG dijelaskan bahwa hingga 22 Juni 2023, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi.

Di mana berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.

Kemudian Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved