Berita Regional
Wow, Calon Bintara Polda Jateng Bisa Setor hingga Rp750 Juta, 5 Polisi yang Jadi Calo Tak Dipecat
Kelima anggota Polisi tersebut yakni Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z dan Brigadir EW terbukti melanggar Kode Etik Profesi Kepolisian.
"Kata dia anak bosnya mau ganti mobil, " tambahnya.
Setelah resmi mendaftarkan putranya, Aiptu S kembali meminta Rusdiyat mengirimkan uang.
Bahkan, saat Firdaushal sudah dinyatakan gagal dalam test psikotes, Aiptu S masih tetap meminta Rusdiyat mentrasfer uang Rp 50 juta.
Aiptu S menyebut, uang tersebut untuk biaya meloby panitia seleksi agar hasil psikotes Firdaushal diluluskan.
Namun, Firdaushall tetap dinyatakan tidak lulus dalam seleksi tersebut.
"Sebenarnya hampir Rp 300 juta yang sudah saya keluarkan. Tapi dia ngakunya Rp 250 juta yang masuk, dan dia janji mau mengembalikan kepada saya, " katanya.
Setelah hampir setahun berlalu, Aiptu S tidak kunjung mengembalikan uang sesuai janjinya.
Pada Februari 2022, Rusdiyat pun mengadukan permasalahan yang dialaminya ke Divisi Paminal Polda Metro Jaya.
Dia juga sudah mengadukan nasib yang dialaminya ke Divisi Propam Mabes Polri.
"Sampai sekarang uang yang baru dikembailkan Rp 70 juta, dan satu mobil Toyota Yaris tapi engga ada surat-suratnya, " ujarnya.
Rusdiyat pun berharap, nasib yang dialaminya ini didengar oleh Kapolri Jenderal Sigit Listiyo dan Presiden Joko Widodo.
"Saya berharap masalah ini menjadi atensi Pak Kapolri dan Pak Presiden Jokowi, " katanya.
Sementara itu, saat dihubungi wartawan, Aiptu S mengakui adanya transferan uang hingga Rp 250 juta untuk biaya pengurusan Firdaushal masuk Bintara Polri.
Namun S berdalih, sebagian uang tersebut langsung dialihkannya ke rekening seorang sipil bernama Iwan, yang menjadi perantaranya kepada sang jenderal.
"Memang uang itu masuk ke rekening saya, tapi di hadapan Pak Dayat (Rusdiyat) langsung uang itu saya masukin ke rekening orang yang bersangkutan namanya Pak Iwan, " kata dia.
S mengatakan tengah berupaya untuk mengembalikan seluruh uang pengurusan tersebut kepada Rusdiyat.
Kata dia, keponakannya juga ikut menjadi korban dan gagal menjadi Bintara Polri.
"Nanti kalau saya sudah ada uang saya selesaikan. Sama saya juga ngudak si Iwan, kabur si Iwannya itu, " katanya.
S pun mengaku pasrah jika keluh kesah yang dialami Rusdiyat sampai ke telinga Kapolri dan Presiden.
"Kalau memang mau dilaporin ke kapolri dan presiden mau diapain lagi, ya saya sudah siap. Saya konsekuen, " katanya.
Artikel ini tayang di Kompas.tv
Pasutri Tewas Misterius di Atas Tumpukan Batu di Pemalang Jateng, Polisi Dapati Fakta Ini |
![]() |
---|
Duduk Perkara Tiktoker Mustofa Kepala Jenggot Jadi Tersangka usai Gigit Puting Temannya |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Keterlibatan Oknum Brimob Atas Kaburnya 3 Tahanan |
![]() |
---|
Momen Bupati Pati Sudewo Temui Warga hingga Disoraki dan Diminta Lengser |
![]() |
---|
Gereja Punya Utang Rp 6 M dan Mau Disita Bank, Pendeta di Cianjur Menangis Depan Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.