Pemilu 2024

Strategi PKS Dapat Suara di Pemilu 2024, Dorong Kader Harus Gaet Simpati Rakyat

Salah satu strategi PKS untuk memenangkan Pemilu 2024 dengan membangun jaringan berbasis komunitas. 

Wartakotalive/Fitriyandi Al Fajri
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat membuka kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) bagi anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat (Banjabar) di Hotel Holiday Inn, Jakarta Barat, pada Senin (6/3/2023) malam. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Salah satu strategi PKS untuk memenangkan Pemilu 2024 dengan membangun jaringan berbasis komunitas. 

Hal ini diperintahkan Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) kepada para kader partai.

Apalagi wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat (Banjabar) merupakan basis utama dan lumbung suara PKS di setiap Pemilu.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, para anggota kader PKS yang duduk di kursi DPR RI dan DPRD Kabupaten/Kota/Provinsi harus menjadi kontributor utama dalam pemenangan PKS di Pemilu 2024.

Mereka harus mampu menggaet simpati rakyat lebih banyak lagi agar perolehan kursi PKS lebih maksimal.

“Dengan segala sumber daya yang dimiliki, popularitas yang dibangun selama menjadi anggota dewan dan jaringan luas yang dimiliki, sudah seharusnya para anggota dewan menjadi motor pemenangan,” kata Mardani.

Baca juga: Gerak Cepat Tangani Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Dewan PKS Apresiasi Gulkarmat DKI Jakarta

Hal itu diungkapkan Mardani saat membuka kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) bagi anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat (Banjabar) di Hotel Holiday Inn, Jakarta Barat, pada Senin (6/3/2023) malam.

Mardani mengenang, bahwa PKS pernah menang di Jakarta tahun 2004 dan menjadi pemenang Pilkada Gubernur di Jawa Barat tahun 2008 dan 2013.

“PKS juga memenangkan Pilkada di Jakarta 2017 dengan mengusung Anies Baswedan,” ujar anggota DPR RI ini.

Oleh karena itu melalui Bimtek ini, Mardani berharap para anggota dewan memanfaatkan betul materi yang diberikan tentang ketrampilan dalam melakukan komunikasi dengan berbagai pihak.

Mereka juga dibekali cara berdialog dengan berbagai kalangan untuk merebut simpati rakyat.

“Kemudian membina komunitas yang telah didatangi dalam kapasitas sebagai anggota dewan dan menjadikannya sebagai basis pemenangan melalui jejaring di bangun,” jelasnya.

Kata dia, kmampuan komunikasi ini sangat penting dalam mendengar dan berdialog dengan masyarakat dan konstituen, menyampaikan pendapat dan argumen ke eksekutif, hingga berdialog dengan para tokoh dan berbagai elemen. Dia juga meminta agar para kader mangun komunikasi yang 3A, yaitu Adem, Akur dan Asyik.

Baca juga: Politisi PKS Suhud Alynudin Waswas Isu Liar dari Kebakaran Depo Pertamina, Minta Polisi Transparan

“Bangun komunikasi yang Adem dan sejuk dengan berbagai pihak sebagaimana yang dicontohkan Wali Songo saat berdakwah di Tanah Jawa, karena komunikasi yang adem, cocok dengan karakter masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, mereka juga harus membangun komunikasi yang Akur dengan semua pihak sebagaimana perintah Kitab Suci Alquran untuk menjalin persatuan dengan semua anak bangsa.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved