Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta, Rusun Kebon Kacang, Hunian Vertikal Tertua Digagas Wali Kota Pertama
Rumah Susun atau Rusun sudah menjadi ciri khas Jakarta sebagai kota metropolitan. Misalnya saja Rusun Kebon Kacang yang punya banyak sejarah Jakarta.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
Sementara tipe Indonesia beratap segitiga layaknya rumah tapak dan berbatako.
Baca juga: Sejarah Jakarta, Patung Pancoran Penuh Kisah Haru dan Harapan untuk Dirgantara Indonesia
Rusun tersebut dikelola oleh Perum Perumnas. Selama 42 tahun diresmikan, Rusun Kebon Kacang belum pernah direvitalisasi.
Sebelumnya pernah muncul isu revitalisasi Rusun Kebon Kacang di tahun 2014. Namun, warga menginginkan adanya perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) terlebih dahulu sebelum adanya revitalisasi.
Sebab masa berlaku HGB yang saat ini mengatasnamakan Perumnas telah habis sejak November 2012 lalu.
Habisnya masa berlaku bisa diperpanjang oleh warga dengan menggunakan wadah yang mereka beri nama Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Kebon Kacang (PPRSKK).
Hingga pada tahun 2022, Perum Perumnas kembali mengeluarkan wacana akan melakukan revitalisasi rumah susun (rusun). Revitalisasi akan dilakukan secara bertahap pada rusun yang dimiliki Perumnas.
Baca juga: Sejarah Jakarta, Gereja Ayam Menteng yang Masih Gunakan Cawan Baptisan Berusia 87 Tahun
Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro mengungkapkan hal tersebut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada 15 November 2022.
Dalam pemaparannya, Perumnas mencanangkan dalam 5 tahun ke depan akan merevitalisasi rusun-rusun yang ada salah satunya Rusun Kebon Kacang.
Kini lima dari delapan blok Rusun Kebon Kacang diisi oleh kaum pendatang. Khusus di Blok 5 dan 6, warga menyebutnya sebagai blok elit, karena dihuni oleh pendatang yang memiliki sejumlah fasilitas lux di dalam rumah. Mereka juga menyewa rusun dengan harga cukup tinggi.
Di tahun 2013 saja, sewa studio tipe 21 itu sekitar Rp 10 juta per tahun, paling murah itu, ukuran 3x7, tanpa isi.
Kalau tipe 42, ukuran 6x7, dua kamar sekitar Rp18 sampai 22 juta per tahun. Kemudian tipe 51, tiga kamar bisa lebih mahal lagi sampai Rp 35 juta per tahunnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.