Bus Transjakarta
Politisi Gerindra Punya Usul Bagus, Minta Pemprov DKI Jakarta Menggratiskan Tarif Bus Transjakarta
Politisi Gerindra Adi Kurnia miliki ide bagus yakni menggratiskan tarif bus Transjakarta, hal ini harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta diminta menggratiskan tarif Transjakarta yang saat ini dibebankan kepada masyarakat sebesar Rp 3.500 per orang.
Dengan postur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) hampir Rp 84 triliun pada tahun 2023, DKI Jakarta dirasa mampu menanggung biaya transportasi umum untuk masyarakat.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi mengatakan, usulan ini disampaikan karena berkaca pada pelayanan masyarakat lainnya yang digratiskan pemerintah.
Adi yakin, kebijakan ini akan mendorong mobilitas masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan umum, karena dari segi finansial sangat menguntungkan masyarakat.
“Itu harus (digratiskan), kalau pelayanan pendidikan dan kesehatan saja bisa digratiskan, dengan APBD mau Rp 100 triliun seharusnya di Jakarta itu transportasi juga bisa gratis,” ucap politisi dari Partai Gerindra itu usai Reses di RT 12/15, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (2/3/2023).
Adi mengakui, selama ini operasional angkutan umum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta memang mengandalkan dana subsidi atau public service obligation (PSO) sekitar Rp 4,5 triliun pada 2023.
Duit sebanyak itu untuk subsidi tiket Transjakarta sekitar Rp 3,5 triliun, MRT Jakarta Rp 650 miliar dan LRT Jakarta Rp 350 miliar.
Baca juga: Perbaikan Jalur Bus Transjakarta di Jalan-jalan Protokol, Sedot Anggaran Rp 300 miliar
Dia meminta kepada Pemerintah DKI Jakarta tidak perlu memikirkan soal PSO.
Pasalnya, penyediaan angkutan umum merupakan kewajiban pemerintah kepada masyarakat.
“Kita tidak bicara PSO, tapi ini kan bukan moda transportasi yang cari setoran, tapi ini mobil angkutan umum dan ini moda transportasi kacamata Jakarta. Ini dibiayai oleh duit negara, yang mana duit negara ini atau APBD merupakan duit rakyat,” jelasnya.
“Saya harus pastikan duit rakyat ini, dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Tujuannya ke sana, uang APBD yang PSO-nya didistribusikan ke Transjakarta itu kan duit rakyat,” sambungnya.
Baca juga: Akibat Banjir, 11 Layanan Mikrotrans dan Bus Transjakarta Alami Perubahan Rute
Pada kesempatan itu, Adi juga meminta Transjakarta untuk menambah armada bus Pink demi mencegah predator seksual.
Soalnya bus Pink dikhususkan untuk penumpang perempuan, bahkan sopir dan pramusapa yang bertugas di armada juga perempuan.
“Kan sudah dilakukan pemisahan antara penumpang laki-laki dengan perempuan melalui bus Pink, dan kami minta bus Pink ditambah,” ujar Adi.
Adi mengatakan, Transjakarta harus menaruh perhatian lebih karena sepengetahuan dia penumpang angkutan umum paling banyak adalah kaum perempuan.
| MTI Sebut Transjakarta Tahun 2024 akan Rambah 117 Kawasan Perumahan di Bodetabek |
|
|---|
| Penyandang Disabilitas Nyaman Naik Transjakarta ke Bandara Soetta, Maria: Sayang Tangga Agak Curam |
|
|---|
| Hari Ini Bus Transjakarta dari Terminal Kalideres ke Bandara Soetta Diuji Coba, Lewati Bus Stop |
|
|---|
| Manajemen PT Transjakarta Pasrah Polisi Tetapkan Status Sopir Sebagai Tersangka, meski tak Menabrak |
|
|---|
| Kepala Dishub DKI Jakarta Meyakini Bakal Untung jika 417 Unit Bus Transjakarta Mangkrak Dijual |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.