Penganiayaan
Sri Mulyani Nilai Harta Ayah Mario Dandy Doesn't Make Sense, Tidak Masuk Akal
Sri Mulyani mengatakan jumlah harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo, pejabat di Ditjen Pajak, ayah dari Mario Dandy tidak masuk akal
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jumlah harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo, pejabat di Ditjen Pajak, ayah dari Mario Dandy yang menganiaya putra pengurus GP Ansor David hingga koma, tidak masuk akal.
Hal itu pula, kata Sri Mulyani yang membuat Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu sudah melakukan investigasi lebih lanjut.
Menurut Sri Mulyani banyaknya harta yang dimiliki oleh anak buahnya itu, tidak cukup masuk akal.
Berdasarkan LHKPN Kementerian Keuangan, harta Rafael tembus Rp56,1 miliar per akhir 2021. Padahal ia hanya tercatat sebagai eselon III di DJP.
"Terhadap yang bersangkutan yang masyarakat sudah mengatakan, 'oh ini kayaknya doesn't make sense (tidak masuk akal)', tentu kita juga tahu tidak make sense," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia: Economic Outlook 2023, Selasa (28/2/2023).
"Maka kami bilang sama Irjen, sampaikan ke publik yang selama ini anda sudah lakukan untuk melakukan kontrol, investigasi, dan eksaminasi," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani Peringati Pejabat Hedonis, Fotonya Bersama Komunitas Sepeda Mewah Malah Viral di Medsos
Sri Mulyani menuturkan, sejak Rafael dicopot dari jabatannya di Ditjen Pajak, pemeriksaan oleh internal Kemenkeu sedang dilakukan terhadap Rafael.
Menurutnya ada tahapan yang perlu dilalui, sebab PNS juga terikat dengan hal-hal yang berkaitan hukum.
"Orang menanyakan kapan koreksi dilakukan, bagaimana bentuknya? Bagaimanapun juga ini institusi publik yang memang kami terikat dengan undang-undang publik, undang-undang ASN, undang-undang tentang keuangan negara," paparnya.
Baca juga: Sri Mulyani Diserang Pegawai Pajak Usai Keluarkan Pernyataan Tegas Larang Hidup Mewah
"Jadi enggak bisa seenaknya sendiri untuk ngomong ini itu. Tapi tidak berarti bahwa kami enggak melakukan langkah," lanjut Sri Mulyani.
Ia pun menyambut baik respons Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait persoalan kekayaan Rafael.
Menurutnya, data yang dimiliki PPATK bisa dicocokan dengan yang dimiliki Kemenkeu untuk bisa diambil tindakan yang tepat.
"(Data) PPATK, sumbernya dan angkanya sama atau enggak, testing-nya seperti apa. Jadi kita bekerja bukan berdasarkan emosi, berdasarkan data evidence (bukti)," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan dirinya harus membela anak buahnya yang sudah bekerja keras. Namun, ia juga harus bersikap tegas termasuk soal LHKPN DJP.
Nama Rafael terseret usai putranya menganiaya anak petinggi GP Ansor dan berujung pada terungkapnya harta milik pejabat pajak tersebut.
Tak berhenti sampai di situ, Sri Mulyani mencopot Rafael dari jabatannya dan memerintahkan Inspektur Jenderal Kemenkeu untuk melakukan penyelidikan, terutama terkait harta yang bersangkutan yang berjumlah fantastis.
Baca juga: Gara-gara Kasus Dandy-Rafael, Netizen Kompak Tak Mau Bayar Pajak-Takut Dana Pajak Buat Beli Rubicon
Selain itu, Sri Mulyani juga mengecam gaya pamer kemewahan di lingkungan Kemenkeu
Adapun menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK per 31 Desember 2021, kekayaan Rafael tercatat mencapai Rp 56,1 miliar.
Harta Rafael hampir empat kali lebih tinggi dari Dirjen Pajak Suryo Utomo, bahkan nyaris setara dengan Sri Mulyani.
Menurut LHKPN KPK, harta Suryo tercatat sebesar Rp 14,45 miliar per 31 Desember 2021.
Sementara harta Sri Mulyani yang sebesar Rp 58,04 miliar menurut LHKPN KPK per 31 Desember 2021, hanya selisih Rp 1,94 miliar dengan nilai harta Rafael.
Diperiksa KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana memeriksa Rafael Alun Trisambodo terkait harta kekayaan pejabat Ditjen Pajak itu, Rabu (1/3/2023) besok, yang dinilai banyak pihak tidak masuk akal.
Rafael Alun Trisambodo adalah ayah Mario Dandy Satriyo pelaku penganiayaan brutal atas David, putra pengurus GP Ansor, hingga koma.
Harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo mengundang kecurigaan setelah anaknya Mario Dandy ditetapkan tersangka atas penganiayaan yang dilakukan atas David.
Baca juga: Hari Ini RS Mayapada Akan Jelaskan Kondisi Terakhir David Korban Penganiayaan Mario Dandy
Terkait hal itu, jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gedung Merah Putih di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2023).
Kedatangan rombongan Kemenkeu terkait rencana KPK memeriksa harta kekayaan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.
Plt Juru Bicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati membenarkan pertemuan KPK dan jajaran Kemenkeu.
Dari Kemenkeu, katanya ada perwakilan dari Inspektorat Jenderal (Itjen) dan Inspektur Bidang Investigasi. Sementara KPK diwakili Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan dan Direktur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Isnaini.
"Kami konfirmasi bahwa benar hari ini (Senin 27/2/2023-Red) telah dilakukan pertemuan dengan Kementerian Keuangan terkait dengan koordinasi untuk pemeriksaan lanjutan. Kami telah menjadwalkan klarifikasi kepada yang bersangkutan dan kami telah mengirimkan undangan untuk melakukan klarifikasi pada hari Rabu dan akan dilakukan nanti di Gedung Merah Putih KPK," kata Ipi Maryati di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2023).
KPK, katanya bakal mengklarifikasi asal usul harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo pada Rabu, 1 Maret 2023.
KPK mengendus ketidakwajaran harta kekayaan dan profil Rafael Alun yang merupakan pejabat Eselon III di Ditjen Pajak.
Untuk diketahui, Rafael Alun Trisambodo merupakan ayah Mario Dandy Satrio, tersangka kasus penganiayaan seorang remaja berinisial D, anak Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jonathan Latumahina.
D mengalami luka parah hingga koma dan hingga saat ini masih mendapat perawatan intensif di RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan.
Kasus penganiayaan ini berbuntut panjang. Rafael Alun ikut terseret gara-gara gaya hidup glamour Mario Dandy yang jadi sorotan masyarakat.
Setelah ditelusuri, Rafael Alun ternyata memiliki harta kekayaan yang fantastis yakni sebesar Rp56,10 miliar.
Sebelumnya, Rafael Alun menyatakan siap buka-bukaan atau mengklarifikasi harta kekayaan miliknya.
Ia siap menjelaskan kepada KPK soal harta jumbo yang ada di rekeningnya. Hal itu diungkapkan Rafael setelah mengajukan pengunduran diri sebagai pejabat pajak.
"Saya akan tetap menjalani proses klarifikasi mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan mematuhi proses hukum yang berlaku atas kejadian yang dilakukan anak saya," tulis Rafael dalam surat terbukanya.
Rumah Super Mewah
Rumah pegawai pajak Jakarta Selatan Rafael Alun Trisambodo bikin ginjal rakyat miskin bergetar.
Bagaimana tidak, selain memiliki lebih dari 2 rumah mewah, setiap rumah Rafael Alun Trisambodo juga selalu dilengkapi dengan kolam renang.
Penampakan rumah mewah Rafael kerap dibagikan sang istri di akun instagramnya @26_emt.
Dalam akun instagram yang dikutip Minggu (26/2/2023) diketahui rumah Rafael terletak di kawasan elit Jakarta yakni Simprug Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Pada foto yang dibagikan terlihat rumah Rafael memiliki dua tingkat.
Bukan hanya itu, di dalam rumah bergaya Eropa itu terletak sebuah taman yang cantik.
Pun di dalam rumah terdapat banyak furniture kayu antik.
Di dalam rumah tersebut juga terdapat kolam renang.
Baca juga: Disemprot Sri Mulyani, Suryo Utomo Ternyata Punya Motor Harley dan 5 Mobil, Segini Jumlah Hartanya
Bukan hanya di satu rumah, dua rumah Rafael disebut terdapat kolam renang. Kolam renang bukan hanya terdapat di rumah Rafael kawasan Simprug namun juga rumahnya yang di Yogyakarta.
Kemewahan rumah Rafael juga ditambah dengan keberadaan ruang gym di dalam rumah tersebut.
Selain itu, Rafael juga memiliki sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta Barat dan Manado.
Tidak hanya rumah, deretan mobil di garasi Rafael juga buat publik melongo.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan III itu memiliki mobil mewah berderet di garasi.
Diketahui harta kekayaan mantan Kepala Bagian Umum nonaktif Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II itu diketahui tengah disorot publik karena dinilai tidak wajar.
Pasalnya, PNS Ditjen Pajak itu punya harta Rp56 Miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku kecewa dengan gaya hidup keluarga Rafael yang mempertontonkan kemewahan ke publik.
Karena itu, Menkeu Sri Mulyani telah mencopot Rafael dari jabatannya sebagai salah satu pejabat di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jumat (25/2/2023).
Pencopotan Rafael Alun Trisambodo sebagai buntut penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap David, anak petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina.
Sesaat setelah dicopot, Rafael langsung membuat surat terbuka berisi pengunduran dirinya dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam surat terbuka tersebut juga terungkap kesiapannya untuk mengklarifikasi kekayaannya yang sampai Rp 56 miliar seperti tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) .
Kesiapan Rafael itu bisa diartikan dia juga siap buka-bukaan dari mana atau asal usul harta kekayannya tersebut, termasuk mobil Rubicon, Harley Davidson, dan harta lainnya yang sering digunakan anaknya.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mencopot orangtua Mario Dandy Satriyo akibat perbuatan anaknya.
Mario Dandy Satriyo telah ditetapkan menjadi tersangka kasus penganiayaan anak pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina, bernama David.
Mario Dandy Satriyo adalah anak Rafael Alun Trisambodo, Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan.
"Kami memanjatkan doa kepada saudara David dan berdoa agar segera sembuh. kami juga minta maaf kepada keluarga dan saudara David atas kejadian ini yang sama sekali tak dapat dibenarkan dan kami mengutuk tindakan keji oleh salah satu putra jajaran Kementerian Keuangan," ujar Sri Mulyani, Jumat (24/2/2023) dalam jumpa pers yang disiarkan secara langsung.
Tindakan yang dilakukan oleh Mario, anak salah satu anggota staf Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, kata Menkeu, adalah tindakan keji.
Tindakan tersebut adalah masalah pribadi, tapi menimbulkan dampak sangat besar terhadap Direktorat Jenderal Kemenkeu. Karena itu, kami lakukan tindakan korektif yang kredibel.
Jajaran Kemenkeu yang memunculkan gaya hidup mewah, kata Sri Mulyani, telah memunculkan erosi kepercayaan dari masyarakat terhadap Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Sri Mulyani
Menteri Keuangan
Rafael Alun Trisambodo
Rafael Trisambodo
Rafael
ayah Mario Dandy
penganiayaan
Mario Dandy
Mario Dandy Satriyo
Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus Penganiayaan Terhadap Mantan Ketua RT di Ciracas Jaktim |
![]() |
---|
Ayah di Demak Jateng Aniaya Anak Kandung, Korban Ditampar dan Dipaksa Minum Air Kloset |
![]() |
---|
Sadis! Lima Pemuda di Palembang Sumsel Lindas Pengendara Motor |
![]() |
---|
Cari Makanan Tanpa Izin, Santri di Malang Jatim Diduga Dianiaya Pengasuh Ponpes Hingga Betis Melepuh |
![]() |
---|
Sempat Cekcok Berujung Penganiayaan, Sopir Transjakarta dan Ojol Sepakat Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.