Energi

PT Frisian Flag Indonesia Gunakan Energi Terbarukan dari PLN Dukung Net Zero Emisi Karbon

Penjualan REC akan mendorong pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan di Indonesia.

HO
GM Unit Induk Distribusi Jakarta Raya PT PLN (Persero) Doddy B. Pangaribuan (kiri) dan President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel menyaksikan seremonial penandatanganan sertifikat REC dari PLN oleh FFI di Jakarta, Selasa (28/2/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Frisian Flag Indonesia, hari ini, mengukuhkan komitmennya dalam upaya penerapan inisiatif ramah lingkungan dalam rantai produksi melalui pembelian Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com disebtukan seremonial penandatanganan sertifikat REC dari PLN oleh FFI dilakukan Selasa (28/2/2023), sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari dan tahun ini mengangkat tema “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat". Tema ini dimaksudkan untuk menjawab masalah perubahan iklim melalui berbagai upaya menjaga kelestarian lingkungan serta mencapai target net zero emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Bangkitkan Energi Terbarukan, Ambri Suplai Baterai Liquid Metal ke Xurya

Baca juga: CSIS Sarankan Subsidi Dialihkan untuk Pendidikan dan Energi Terbarukan

Salah satu masalah lingkungan di Indonesia disebabkan oleh kepadatan penduduk yang tinggi dan pembangunan ekonomi, termasuk polusi udara, kemacetan lalu lintas, dan pengelolaan limbah. Masalah sampah, merupakan tugas kolektif yang harus dibenahi.

Selain itu, ada juga isu emisi gas rumah kaca yang memprihatinkan, dimana Indonesia masih mengalami tantangan dalam mengelola pasokan energinya dari sumber terbarukan.

REC adalah bukti penggunaan energi terbarukan dalam rantai produksi dan komitmen turut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.

REC adalah instrumen yang merepresentasikan atribut terbarukan dari setiap MWh listrik yang diproduksi oleh pembangkit listrik terbarukan. Satu unit REC merepresentasikan satu MWh.

Penjualan REC akan mendorong pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan di Indonesia.

Menurut catatan PLN, energi yang berasal dari sumber terbarukan akan mendukung pencapaian bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 dan mendukung target elektrifikasi 100 persen.

Transisi ke energi terbarukan juga akan otomatis mengurangi emisi gas rumah kaca.

Hingga September 2022, menurut data Kementerian ESDM, angka konsumsi listrik Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara di ASEAN, yaitu sebesar 1.169 kWh/kapita. Sedang rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sendiri sebesar 3.672 kWh per kapita. Masalahnya, sebagian besar (hampir 87 % ) pasokan listrik di Indonesia berasal dari bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi).

Konsumsi batubara untuk kelistrikan malah mengalami kenaikan 60 persen pada 2022.

Simak Video Yellow Jacket Podcast: FMIPA UI Olah Daun Kering dan Kohe Jadi Listrik :

Pemerintah sendiri memasang target net zero emission maksimal pada tahun 2060 dengan beralih dari bahan bakar fosil. Untuk itu, secara bertahap pemerintah melakukan phasing out pembangkit listrik batubara, dan pengembangan EBT. Sebanyak 635 Gigawatt (GW) dari 1.885 TWh kebutuhan listrik di tahun 2060 sepenuhnya akan dipasok melalui pembangkit listrik EBT.

President Director PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel, mengatakan komitmen FFI sejalan dengan pemerintah untuk beralih dari bahan bakar fosil dan mencapai net zero emisi karbon pada 2060.


“Sertifikat energi terbarukan ini merupakan instrumen yang merepresentasikan komitmen FFI untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan dalam fasilitas perusahaan dan rantai pasok kami, sesuai dengan ambisi "Nourishing Indonesia to Progress" dengan ikut serta menurunkan jejak karbon dan emisi gas rumah kaca untuk memitigasi perubahan iklim dunia. FFI tidak hanya memiliki visi mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat dan kuat melalui produk-produk susu kaya protein hewani untuk menjaga asupan gizi seimbang dan bangun daya tahan tubuh alami, serta menyejahterakan mitra peternak dan UMKM, tapi juga beroperasi selaras dengan alam dengan tujuan melestarikan bumi untuk generasi kini dan nanti. Melalui langkah ini kami ingin mendukung pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama membangun industri susu yang lebih berkelanjutan di Indonesia. ”

Baca juga: Terdapat 70 Perusahaan dari Berbagai industri yang Menggunakan Listrik dari Energi Terbarukan

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved