Berita Regional

Gedung Baru Perpustakaan Klungkung Diharapkan Menjadi Pusat Informasi Inklusi Sosial

Peresmian dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando bersama Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.

Editor: Feryanto Hadi
Ist
Peresmian Gedung Perpustakaan Klungkung dilakukan Kepala Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando bersama Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. 

Sementara itu, Bunda Literasi Klungkung, Ni Nengah Rayu Astini, yang juga menjabat sebagai Ketua PKK Kabupaten Klungkung memaparkan telah membuat program yang sejalan dengan fokus utama Perpusnas, yakni peningkatan indeks literasi masyarakat. Sehingga ketika melakukan kegiatan, dia selalu mengimbau masyarakat untuk rajin membaca. Program yang diusung PKK ini bernama Gelari Pelangi yaitu Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Ekonomi.

“Dalam pembinaan kami ke desa/kelurahan, sudah barang tentu kami menyampaikan kepada masyarakat agar mempunyai minat membaca. Karena setelah mereka mempunyai minat membaca, sudah barang tentu mereka akan mengetahui apa isi dari bacaan tersebut sehingga bisa dikembangkan maksud dan tujuannya,” jelasnya.

Selama ini, upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan indeks literasi di Kabupaten Klungkung adalah pembinaan, webinar peningkatan minat baca dan talkshow di radio, serta pelatihan keterampilan seperti pembuatan saus cabai, tomat, dan pouch.

Sementara itu, pustakawan ahli utama, Perpusnas, Deni Kurniadi, mengungkapkan seluruh lapisan masyarakat mengambil peran dalam peningkatan indeks literasi masyarakat.

“Siapapun kita, eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, Polri, akademisi dan semua masyarakat mengambil peran masing-masing di dalam peningkatan indeks generasi masyarakat. Jadi perpustakaan tidak bisa sendirian,” ungkapnya.

Dia menambahkan Perpusnas memiliki peran lebih karena juga berperan dalam pengentasan kemiskinan.

Dalam hal ini, Perpusnas menghadirkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Karena selain mencerdaskan, Perpusnas juga wajib menyejahterakan masyarakat.

“Koleksi lifeskills dan koleksi tepat guna yang ada di perpustakaan provinsi, kabupaten/kota, termasuk di perpustakaan desa, diajarkan ilmunya kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat. Hingga, pada akhirnya masyarakat memiliki keterampilan untuk menghasilkan sesuatu dan bisa menambah income keluarga,” pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved