Mahasiswa Unpam Kunjungi RRI, Belajar Sejarah dan Digitalisasi Media

Ringkasan Berita:

• Kunjungan industri ini memberikan pengalaman langsung tentang dunia penyiaran dan sejarah media nasional.
• Mahasiswa diperkenalkan bagaimana RRI, radio tertua Indonesia, tetap eksis dan beradaptasi di era digital.
• Platform modern ini memungkinkan masyarakat mendengarkan siaran radio melalui perangkat digital, mirip aplikasi streaming musik.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) melaksanakan kegiatan kunjungan industri ke Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 3, stasiun radio pusat yang menjadi bagian penting dari sejarah penyiaran nasional. 

Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan langsung kepada mahasiswa tentang dunia penyiaran dan bagaimana lembaga radio tertua di Indonesia ini mampu beradaptasi di tengah arus digitalisasi media.

Di tengah era digital yang serba cepat, di mana generasi muda lebih akrab dengan media daring dan platform streaming, kunjungan ini menjadi momen refleksi dan pembelajaran.

Para mahasiswa UNPAM yang merupakan bagian dari generasi digital diajak untuk melihat langsung bagaimana RRI, sebagai saksi sejarah perjuangan bangsa dalam bidang broadcasting, masih eksis dan terus berkembang hingga saat ini.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai sejarah berdirinya RRI, proses produksi siaran berita dan program, hingga pengenalan terhadap inovasi digital yang dilakukan oleh RRI. 

Baca juga: Mahasiswa FAM Unpam Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto

Salah satu hal menarik yang dipelajari adalah keberadaan aplikasi RRI Digital, sebuah platform modern yang memungkinkan masyarakat mendengarkan siaran radio dengan mudah melalui perangkat digital, layaknya aplikasi streaming musik lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pemberitaan RRI Pro 3, Muhammad Yusridarto menyampaikan, apresiasinya atas kunjungan mahasiswa UNPAM ke RRI.

“Saya sangat senang kedatangan mahasiswa ke RRI Pro 3, sebab RRI ini merupakan media negara, bukan media pemerintah. Jadi siapa pun warga negara berhak untuk berbicara di RRI,” ujar Yusridarto.

Pernyataan tersebut menjadi pesan penting bagi mahasiswa bahwa RRI bukan hanya lembaga penyiaran publik, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa melalui media.

Salah satu mahasiswa peserta kunjungan juga menyampaikan kesannya terhadap kegiatan ini.

“RRI ini sangat membantu generasi muda untuk mendapatkan informasi yang valid di tengah maraknya berita hoax, sebab RRI mementingkan kevalidan informasi, bukan hanya kecepatannya saja,” ungkap salah satu mahasiswa UNPAM dengan antusias.

Kegiatan kunjungan industri ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya adaptasi teknologi dalam dunia komunikasi dan media. 

Selain itu, melalui pengalaman langsung di RRI, mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana nilai-nilai sejarah, nasionalisme, dan profesionalisme masih menjadi fondasi kuat dalam perkembangan industri penyiaran di Indonesia.

“Kunjungan ini bukan sekadar melihat studio radio, tetapi juga memahami perjalanan panjang media penyiaran di Indonesia, dari masa perjuangan hingga era digital,” ujar Dary Halim, dosen pendamping kegiatan. (m31)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.