Pilpres 2024

Penggabungan KIB dengan Koalisi Gerindra-PKB, Arsul Sani: Bukan Hal yang Mustahil

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan penggabungan KIB dengan Koalisi Gerindra-PKB tidak lah mustahil.

Editor: Panji Baskhara
Wartakotalive.com/ Alfian Firmansyah
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan penggabungan KIB dengan Koalisi Gerindra-PKB tidak lah mustahil. 

WARTAKOTALIVE.COM - Penggabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau Koalisi Gerindra-PKB, bukan sesuatu yang mustahil.

Penggabungan KIB dengan Koalisi Gerindra-PKB tak mustahil dinyatakan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.

Menurut Arsul Sani, KIB merupakan bentukan dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sementara Partai Gerindra-PKB membentuk koalisi bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Baca juga: Arsul Sani Ungkap Sisi Negatif Penetapan Anies Baswedan Jadi Capres

Baca juga: Jawab Kemungkinan KIB Gabung Koalisi Perubahan, Arsul Sani: Semuanya Masih Bersifat Dinamis

Baca juga: Arsul Sani Minta Erick Thohir Bisiki Jokowi Tambah Jatah Wamen untuk PPP

"Dalam proses politik yang masih bersifat dinamis menghadapi Pilpres 2024, maka penggabungan KIB dengan KIR bukan hal yang mustahil," kata Arsul Sani kepada wartawan, Sabtu (11/2/2023).

Arsul Sani memastikan ketiga partai politik (Parpol) di KIB akan terbuka untuk bicarakan peluang peleburan koalisi bersama Gerindra-PKB.

"Segala sesuatunya terbuka untuk dibicarakan diantara 3 parpol yang berada di KIB dengan 2 parpol di KIR," ujarnya.

Dirinya menuturkan apabila nantinya kedua koalisi itu sepakat melakukan peleburan maka akan dibicarakan juga soal pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden yang diusung.

"Tentu dalam konteks penggabungan itu maka bisa dibicarakan siapa paslon yang akan diusung," ucap Arsul.

Kendati demikian, Arsul menilai terlalu dini untuk membicarakan paslon Pilpres sebelum peleburan koalisi.

"Namun masih terlalu pagi untuk berspekulasi soal paslon ini, manakala komunikasi 5 parpol yang ada di dua koalisi ini belum terjadi," tega Arsul.

Lebih lanjut, Arsul menambahkan jika PPP tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan parpol pendukung pemerintah.

"Yang jelas PPP tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan parpol-parpol yang selama ini memang sudah menjadi bagian dari koalisi pemerintahan saat ini," imbuhnya.

Tanggapan Golkar

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved