Berita Jakarta

PSI Ingatkan Pemprov DKI Agar Tak Mengeruk Keuntungan Lewat Skywalk Kebayoran Lama

Anggara Wicitra mengaku kecewa dengan Dinas Bina Marga dan Transjakarta yang saling melempar tanggung jawab terkait pengenaan tarif ini.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga
Skywalk Kebayoran Lama usai diresmikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mengingatkan pemerintah daerah agar tidak mengeruk keuntungan dari masyarakat melalui fasilitas yang dibangun sendiri.

Hal itu dikatakan PSI menyusul adanya pemberlakuan tarif Rp 3.500 per orang saat melintasi Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo tak setuju dengan pemberlakuan tarif tersebut. Ara sapaan dari Anggara menyebut, tarif tersebut sangat membebani masyarakat, apalagi keberadaan Skywalk tersebut untuk mengintegrasikan Halte Transjakarta dengan Stasiun KRL Commuterline.

“Fasilitas itu dibangun dengan uang rakyat dan seharusnya dirasakan masyarakat secara gratis. Tentu saya tidak setuju jika lewat jembatan saja harus bayar karena itu merugikan masyarakat,” kata Ara berdasarkan keterangannya pada Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Ini Pelat Asli Mobil Toyota Fortuner yang Tabrak Pemotor di Rawamangun, Pengemudi Menantunya Polisi

Menurutnya, Skywalk tersebut berfungsi untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Karena itu, sudah selayaknya pemerintah memfasilitasinya karena dapat mendorong masyarakat beralih naik angkutan umum.

“Tujuan jembatan ini kan untuk memudahkan mobilitas masyarakat bukan cuma untuk naik transportasi umum. Kalau naik angkutan umum, baru dikenakan tarif yang berlaku,” ucap Ara yang juga menjadi Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta ini.

Ara mengaku kecewa dengan Dinas Bina Marga dan Transjakarta yang saling melempar tanggung jawab terkait pengenaan tarif ini.

Dia meminta kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar turun tangan menyelesaikan persoalan ini.

“Masyarakat harus membayar tapi Dinas Bina Marga dan Transjakarta saling lempar tanggung jawab. Kalau memang belum final, jangan diberlakukan dulu. Sekarang kan masyarakat sudah rugi baru dicabut,” ujar Ara. 

Baca juga: Hari Nugroho Bela Masyarakat Terkait Skywalk Kebayoran Lama: tak Naik Transjakarta Ngapain Tap In

Digratiskan usai viral

Pengguna Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang tak naik angkutan umum alias berjalan kaki kini telah digratiskan.

Sebelumnya pengguna jembatan tersebut harus membayar Rp 3.500 per orang, bagi yang ingin menyeberang maupun melanjutkan perjalanan naik angkutan umum KRL Commuterline atau Transjakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pemerintah daerah melakukan evaluasi sekaligus optimalisasi Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan yang diresmikan 27 Januari 2023 lalu.

Sebagai fasilitas umum yang memberikan kemudahan akses transportasi umum bagi warga, kini dilakukan pemisahan jalur.

Baca juga: Fasilitas Skywalk Kebayoran Lama Ternyata Bayar Rp 3.500, Masyarakat Dibuat Kebingungan

“Saat ini sudah dilakukan pemisahan, bagi masyarakat yang nantinya akan melakukan perjalanan lanjutan dengan angkutan umum massal, mereka akan keluar dan tap out, misalnya dari Stasiun Kebayoran,” kata Syafrin berdasarkan keterangan dari PPID DKI Jakarta pada Rabu (8/2/2023).

"Lalu mereka tap in kembali di mesin yang langsung masuk menuju ke Halte Transjakarta, baik itu koridor 8 maupun koridor 13," ungkapnya. 

Syafrin mengatakan, bagi masyarakat yang tidak melanjutkan dengan angkutan umum massal, otomatis tidak akan membayar lagi.

Pemisahan jalur yang dilakukan saat ini masih berlaku sementara dan ke depan akan dilakukan peningkatan.

Baca juga: PSI Minta Konstruksi Skywalk Kebayoran Lama Dicek Ulang, Karena Goyang saat Dilewati Puluhan Orang

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menambahkan, prioritas Skywalk untuk mengintegrasikan penumpang antarmoda, yaitu Stasiun KRL (Commuter Line) Kebayoran-Halte Transjakarta Pasar Kebayoran Lama Koridor 8-Halte Transjakarta Velbak Koridor 13.

"Prioritasnya untuk pengguna moda transportasi terintegrasi. Namun, dengan adanya pemisahan ini, bagi masyarakat umum yang ingin melintas sekadar untuk menyeberang atau berfoto juga tidak dikenakan biaya," terang Hari.

Sementara itu Kepala Divisi (Kadiv) Sekretaris PT Transjakarta Anang Rizkani Noor menambahkan, terdapat petugas yang ditempatkan di pintu masuk untuk mengarahkan pengguna skywalk, baik penumpang KRL maupun Transjakarta.

“Betul, ada petugas. Semoga penumpang yang akan melintas tersosialisasi dan memahami rute yang akan dituju. Tentunya kita ingin Skywalk Kebayoran mampu memudahkan pengguna, dan tidak menyulitkan mobilisasi warga,” kata Anang. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved