Prakiraan Cuaca
Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Ada Hujan Lebat dan Panas Menyengat
BMKG memprediksi akan ada cuaca ekstrem dimulai hari ini hingga 28 Agustus 2025. Cuaca kadang panas menyengat, tiba-tiba hujan deras.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Iklim di Indonesia sekarang sulit ditebak, bulan Agustus yang sejatinya musim kemarau, malah sering hujan.
Hal ini sebagai dampak dari kerusakan lingkungan di dunia, yang memicu perubahan iklim tersebut.
Seperti untuk periode 24-28 Agustus 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan ada cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem adalah kejadian cuaca luar biasa parah, tidak normal, atau tidak terduga yang dapat menyebabkan kerugian besar pada keselamatan jiwa dan harta benda, serta kerusakan lingkungan.
Baca juga: Gempa Bumi Bekasi Terasa hingga Jakarta, Pramono Fokus Atasi Cuaca Ekstrem
Kejadian ini ditandai dengan penyimpangan drastis dari pola cuaca normal, seperti hujan yang sangat lebat, suhu yang sangat tinggi atau rendah (gelombang panas atau dingin), angin kencang, atau kekeringan.
Mengutip laman BMKG, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami pembentukan awan hujan yang cukup signifikan.
Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif.
"Aktivitas tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat," kata BMKG, Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: Jakarta Terendam Banjir Akibat Cuaca Ekstrem, BMKG Ungkap Penyebab Mundurnya Musim Kemarau
Cuaca ekstrem dipengaruhi fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), yang saat ini berada pada fase tiga yakni di Samudra Hindia bagian timur dan diperkirakan akan menguat, lalu bergeser ke fase empat memasuki wilayah Indonesia.
Pada skala regional, kondisi tersebut diperkuat gelombang tropis seperti Gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Mixed Rossby-Gravity yang terpantau aktif di wilayah Sumatra, Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku, dan sebagian Papua.
Selain itu, gelombang berfrekuensi rendah (low frequency) juga persisten aktif di Lampung, sebagian Jawa dan Kalimantan, serta sebagian besar wilayah timur Indonesia, sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di area tersebut.
Faktor lain yang turut memperkuat potensi hujan ialah sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik utara Papua Barat yang memicu perlambatan angin dari Samudra Pasifik utara, Papua Barat Daya, hingga Samudra Pasifik timur Filipina.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari pesisir barat daya Bengkulu hingga Sumatra Selatan, dari pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Barat, dari Selat Makassar bagian selatan hingga Kalimantan Selatan, dari Laut Sulu hingga Filipina bagian Selatan, dari Teluk Bone hingga Sulawesi Tengah, di Laut Sulawesi, serta dari Laut Halmahera hingga Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya.
"Keberadaan zona konvergensi dan belokan angin ini menjadi pemicu tambahan bagi pertumbuhan awan hujan di wilayah yang terlewati," papar BMKG.
Pihaknya mencatat, hingga 24 Agustus 2025, cuaca didominasi berawan sampai hujan ringan.
Prakiraan Cuaca Jakarta, Kamis 28 Agustus Beberapa Wilayah akan Hujan Ringan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Jakarta Rabu 27 Agustus, Berawan dengan Suhu 36 Derajat |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 26 Agustus akan Cerah Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Jakarta Senin 25 Agustus Berpotensi Hujan Ringan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Jakarta, Sabtu 23 Agustus Berpotensi Hujan Ringan di Beberapa Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.