Polisi Peras Polisi

Polda Metro Jaya Tegaskan Tidak Ada Pemerasan, Bripka Madih: Saya Tidak Gentar! Saya Dizolimi!

Bripka Madih tetap bertahan akan adanya pemerasan yang dilakukan seorang anggota polisi berinisial TG terkait kasus penyerobotan tanah milik ibunya.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Rendy Rutama
Bripka Madih, saat ditemui Wartakotalive.com, di Jalan Raya Bulak Tinggi, Kelurahan Jati Warna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, pada Selasa (7/2/2023). Bripka Madih tetap bertahan akan adanya pemerasan yang dilakukan seorang anggota polisi berinisial TG. 

Adapun pihak yang melaporkan Bripka Madih adalah puluhan warga RT 04/03, Kelurahan Jatiwarna, Kota Bekasi.

Mereka membuat laporan terkait tindakan yang secara sepihak memasang patok di depan rumah warga.

"Hari ini, saya mendampingi warga kami yang di RT 04/03 pengaduan kepada Bripka Madih karena telah memasuki pekarangan warga tanpa izin dan memasang patok dan pos di depan rumah warga kami," ujar Ketua RW 03, Kelurahan Jatiwarna, Nur Asiah Syafris.

Ia menganggap, tindakan sewenang-wenang Bripka Madih telah meresahkan dan mengganggu aktivitas warga yang lain.

"Jadi hanya itu yang kami laporkan, tidak lebih dan kurang dan ada keberatan warga karena mengganggu aktivitas warga setempat," kata dia.

"Terutama yang dipasangi plang dan pos keamanan di depan rumah ibu Soraya Bapak Victor, itu yang langsung bersinggungan dengan Bripka Madih," lanjutnya.

Warga, kata Nur Asiah, berharap kepolisian dapat segera bertindak agar patok dan pos yang dipasang Bripka Madih dicabut. Sehingga warga di sana dapat beraktivitas seperti sedia kala.

"Kami ingin agar patok dan pos ini segera bisa dipindahkan atau dicabut, jadi keinginan kami seperti itu," kata dia.

Baca juga: Polda Metro Jaya Pastikan Tidak Ada Pemerasan Usai Konfrontir Bripka Madih dengan TG

Diberitakan sebelumnya, anggota Provos Polsek Jatinegara itu bikin resah warga karena sikapnya yang arogan

Ketua RW 03 Jatiwarna, Kota Bekasi, Nur Asiah membongkar sikap hingga perilaku Bripka Madih, dalam konferensi pers kasus sengketa lahan.

Menurut Nur Asiah, pada 31 Januari 2023 sekitar jam 14.00 WIB, warga mengadu karena Bripka Madih membawa sekitar 10 orang memasang patok di depan rumah para warga di RT04/RW03.

"Patoknya satu, banner ada dua. Di depan rumah warga kami ini, Ibu Soraya, Bapak Bripka Madih ini memasang pos ditunggui beberapa orang yang kami tidak kenal sampai 04.00 WIB," ucapnya.

Asiah menyatakan para warga merasa resah dengan tindakan yang dilakukan oleh Bripka Madih. Pasalnya, warga merasa tak pernah bersengketa perihal tanah dengan Bripka Madih.

"Dalam arti bukan haknya dari Bapak Bripka Madih memasang patok di depan rumah warga kami. Kecuali, mungkin itu sudah ada putusan pengadilan," lanjutnya.

Asiah mengatakan, warga juga merasa terganggu karena selama proses Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di wilayah RT 04/RW 03, yang menurut Bripka Madih belum pernah dijual, dengan girik 191 dan selisih luas, delapan warga tidak bisa mengikuti PTSL.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved