Partai Politik

HUT ke-15 Partai Gerindra, Prabowo Subianto Mengaku Ada Kader yang Tak Mendukungnya Saat Jadi Menhan

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menceritakan adanya kader di internalnya yang tak mendungkungnya saat ditunjuk Jokowi jadi Menhan RI.

Editor: PanjiBaskhara
YouTube@GerindraTV
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menceritakan adanya kader di internalnya yang tak mendungkungnya saat ditunjuk Jokowi jadi Menhan RI. Foto: Prabowo Subianto memberikan arahan pada ulang tahun ke-15 kepada Partai Gerindra, di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023). 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bakal membahas banyak hal dengan Partai Golkar saat bertemu pada akhir pekan ini. Salah satu hal yang bakal dibahas adalah peluang koalisi.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, dirinya sudah berbicara dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang merupakan pasangan koalisinya, untuk menjalin komunikasi dengan partai lain.

"Menjajaki peluang-peluang, Saya juga sudah menyampaikan ke Pak Prabowo akan berkomunikasi dengan semua partai," kata Cak Imin saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (5/2/2023).

Dalam pertemuan nanti, kata Cak Imin, pihaknya akan mengajak Golkar bergabung dengan koalisi yang dibentuk PKB dengan Gerindra.

Oleh karena itu, Wakil Ketua DPR itu memastikan tidak akan ada perpindahan koalisi antara PKB dengan Golkar.

"Justru kita mengajak Golkar untuk bergabung. Ya pokoknya semua partai akan kita ajak bicara," ucapnya.

Cak Imin menyatakan, pihaknya bakal bertemu pimpinan Partai Golkar dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat saya akan melakukan pertemuan dengan Partai Golkar untuk membicarakan berbagai hal," kata Cak Imin.

Perihal tanggal pertemuan itu, Cak Imin menyatakan kemungkinan bakal terjadi pada akhir pekan mendatang.

Kendati saat ditanyakan terkait lokasi pertemuan, Wakil Ketua DPR itu menyebut belum ada kesepakatan.

Dirinya juga memastikan, pertemuan antara PKB dan Golkar ini merupakan kesepakatan kedua partai untuk memperbanyak pembicaraan.

"Akhir minggu ini. Belum tahu (lokasinya), nanti kita lihat. Berdua kita bertemu, ayo memperbanyak perbincangan lah," cetus Cak Imin.

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang Teratas

Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia mendapatkan tiga nama calon Presiden yang menduduki posisi paling atas.

Ketua Panitia Nasional Musra Panel Barus menjelaskan, pihaknya mengambil pendapat secara langsung 3.557 orang di Sleman Yogyakarta pada Sabtu (28/1/2023) lalu.

Dalam jejak pendapat ini, ada tiga nama calon Presiden yang menduduki posisi paling atas seperti Prabowo 30,19 persen atau sebanyak 1.074 suara.

Ganjar memperoleh 907 pendapat atau setara 25,50 persen dan Airlangga Hartarto 717 orang atau 20,16 persen.

Sedangkan posisi ke empat dan lima, Mahfud MD sebesar 273 suara dengan presentase 7,68 persen dan Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono 191 suara dengan presentase 5,37 persen.

“Sedangkan untuk Wakil Presiden, peserta memilih Mahfud MD sebesar 21,79 persen, Moeldoko 21,42 persen, Ridwan Kamil 10,12 persen, Arsjad Rasjid 8,66 persen, dan Sandiaga Uno 8,6 persen,” jelasnya di Senayan, Rabu (1/2/2023).

Menurutnya, populritas Ganjar bakal meredup jika disandingkan dengan Prabowo Subianto di pesta demokrasi 2024 mendatang.

Namun, untuk nama Mahfud MD sebagai calon wakil Presiden masih tetap bersinar.

Dari jejak pedapat itu, ada tiga point yang diunggulkan dari para calon Presiden dan wakil Presiden.

Misalnya soa kebangsaan dan harapan-harapan program pemerintah, serta dukungan terhadap tokoh-tokoh yang layak menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.

“Selain itu ada isu-isu yang cukup mencuat dibicarakan adalah terkait dengan persoalan kesejahteraan, isu-isu yang cukup hangat mengingat Yogyakarta adalah provinsi yang dikategorikan termiskin di pulau Jawa," jelasnya.

"Sebagian warga menyoroti juga isu keamanan warga terkait dengan berbagai peristiwa kenakalan remaja dengan kekerasan,” tambahnya.

Karena untuk menampun aspirasi warga MUSRA memfasilitasi e-voting atas agenda kebangsaan masa depan, program-program prioritas harapan rakyat, dan Kriteria/Karakter calon pemimpin bangsa.

Barus menambahkan, calon Presiden dan wakil Presiden, warga yang dilakukan jejak pendapat itu sangat berharap dan mendabakan pemimpin yang berani, tegas serta wibawa.

Selain itu, kriteria lainnya adalah pemipin berakhlak baik, pendidikan yang bagus dan profesional saat bekerja.

“Setelah itu, jujur dan bersih dan merakyat merupakan karakter yang beriringan tidak terpaut jauh," terangnya.

(Tribunnews.com/Fersianus Waku/Rizki Sandi Saputra/Danang Triatmojo/Wartakotalive.com/m26)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved