Kelangkaan Minyak Goreng

MinyaKita Langka, Pengamat Kebijakan Publik Curiga Ada Permainan Nakal oleh Oknum-oknum Tertentu 

Trubus mencurigai kelangkaan MinyaKita seperti disengaja agar masyarakat lari ke minyak non subsidi.

Editor: Feryanto Hadi
warta kota/gilbert sem sandro
Minyak goreng subsidi pemerintah merek MinyaKita, kini sedang langka. 

"Habisnya lama paling satu dus itu tadi ya habis dalam waktu 2 sampai 3 minggu," kata Dede.

Bapak dari tiga orang anak itu menyampaikan bahwa ia menjual harga MinyaKita Rp 18.000 per liter.

Saat ditanya mengenai persyaratan membeli MinyaKita, Dede mengaku tidak ada syarat khusus.

"Enggak ada syarat sih, dan enggak perlu pakai KTP. Kalau mau beli tinggal beli saja gitu," pungkas Dede.

Hal tersebut sangat berseberangan dengan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Diketahui, Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendagri RI), Zulkifli Hasan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita ada di angka Rp 14.000 per liter.

"Kami bakal memasok ke pasar ya untuk MinyaKita ini. Tapi kalau semua orang beli, MinyaKita tetap kurang. Makanya belinya pakai KTP," ujar pria yang akrab dipanggil Zulhas berdasarkan keterangannya, Sabtu (4/2/2023).

Zulhas pun juga membatasi pembelian MinyaKita maksimal adalah lima kilogram untuk satu orang.

"Botolnya bagus, kualitasnya bagus, jadi memang dicari semua orang. Tapi memang stoknya sedang turun. Namun demikian, harganya enggak boleh naik. Kalau naik (harganya) nanti bakal disidak oleh Satgas, hukumannya enggak boleh jualan," kata Zulhas. (m36)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved