Berita Regional
Budidaya Nila di Papua Diharapkan Bisa Turunkan Angka Pengangguran
"Masyarakat yang direkrut itu sangat senang sekali dengan sistem bioflok ini, selama ini mereka menganggur," ujarnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Papua Muda Inspiratif (PMI) menggalakkan sejumlah program pemberdayaan masyarakat dalam rangka mendongkrak perekonomian di Bumi Cenderawasih.
Satu di antaranya program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok.
Satu kelompok pembudidaya ikan nila berada di Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua.
Beranggotakan 20 orang, kelompok pembudidaya ikan nila ini diketuai Franspouw.
Franspouw mengaku, dengan pendampingan yang dilakukan PMI, perkembangan budidaya ikan nila yang dilakukan kelompoknya berkembang sangat baik.
PMI sendiri merupakaan wadah anak muda yang dibina Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menjadi motor kesejahteraan masyarakat Papua.
PMI membantu kelompok-kelompok budidaya ikan ini untuk bisa mengakses bantuan dari KKP.
Baca juga: Sunardi Anak Petani yang Memiliki Tekad Mengantar Pemilu 2024 Jurdil, Ini Profilnya
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN, KKP dan PMI yang telah bersama-sama dengan kelompok kami untuk budiaya ikan nila dengan sistem bioflok," kata Franspouw, Sabtu (14/1/2023).
Franspouw menyampaikan hal itu saat menyambut kunjungan Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya yang juga Pembina PMI ke lokasi budidaya ikan nila di Kampung Nolokla.
Franspouw menjelaskan, kelompoknya telah berhasil menebar 20 ribu benih ikan di 8 kolam bioflok.
Masa panen ikan nila sekitar lima bulan dan hasilnya akan dijual serta dikonsumsi keluarga.
Berdasarkan kalkulasi, apabila tidak ada kendala dalam proses produksi, setiap lima bulan kelompoknya bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan besar.
"Keuntungan bisa ratusan juta ya, kalau proses produksi sesuai. Saya sudah kalkulasi, satu anggota itu bisa menerima kurang lebih Rp 25 juta per lima bulan," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Kalijodo dari Pelacuran, Perjudian, hingga RPTRA dan Tempat Wisata Jakarta
Franspouw mengungkapkan, ikan itu dipelihara oleh sekitar 20 orang dari kaum muda hingga tua yang dulunya belum bekerja. Program itu disambut antusias oleh warga.
"Masyarakat yang direkrut itu sangat senang sekali dengan sistem bioflok ini, selama ini mereka menganggur," ujarnya.
Sekretaris PMI Provinsi Papua, Vitha Faidiban berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga bisa dikembangkan ke masyarakat lainnya.
"Ini sangat berpotensi, sangat menjanjikan. Program ke depannya itu kita bisa menaruh satu kolam di tiap rumah. Itu bisa sangat membantu perekonomian masyarakat," katanya.
Program pemberdayaan masyarakat ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan yang ditindaklanjuti oleh Made Kartikajaya.
Made Kartikajaya bersama pengurus PMI juga meninjau perkembangan jagung binaan PMI di Kampung Kwadeware dan Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura.
Lalu, melakukan peninjauan ke budidaya ikan dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Sentani, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Jayapura.
Selain itu, peninjauan pun dilakukan ke pembudidayaan pohon sagu di Desa Asei Kecil, Distrik Sentani Timur.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kurangi Pengangguran dan Bantu Warga Punya Penghasilan Layak, Ini Upaya Papua Muda Inspiratif
Viral Video Anggota DPRD Wahyudin Moridu, Mau 'Rampok' Uang Negara hingga Temuan Botol Miras |
![]() |
---|
Seorang Kapolsek di Kendal yang Digerebek Warga Berduaan dengan Janda, Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Siswa di Berbagai Wilayah Serempak Keracunan MBG, di Sulteng Hingga Kejang |
![]() |
---|
Tragis, Alat Vital Siswa TK di Solo Tergunting Teman Sekelas di Pelajaran Prakarya, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Gerah Belajar di Tenda, Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Belajar di Bawah Pohon hingga Minta Kipas Angin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.