Cerita Kalijodo dari Pelacuran, Perjudian, hingga RPTRA dan Tempat Wisata Jakarta

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga

WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN - Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo merupakan ruang publik yang dulunya memiliki sejarah kelam.

Diketahui, kedua ruang terbuka tersebut berada dalam satu kawasan yang sama namun berlokasi di perbatasan antara Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

RTH Kalijodo berada di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Sedangkan, RPTRA Kalijodo berada di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Dua kawasan tersebut kini menjadi salah satu tempat tujuan wisata Jakarta, terutama pada akhir pekan.

Seorang pedagang pujasera yang dulunya pernah tinggal di Kalijodo, Asriyanti (52) membeberkan cerita kelam kawasan yang saat ini menurutnya sudah banyak berubah.

"Waktu itu ngeri, kondisinya sebagai tempat perjudian, pelacuran, pokoknya hal-hal negatif semua ada di sini," ujar Asriyanti saat ditemui Warta Kota di lokasi, Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: Girang Dapat Rendang Saat Idul Adha, Seorang Ibu Warga Kalijodo Ini Bawa Pulang Buat Cucunya

Namun ia bersyukur, adanya Jamal sebagai Ketua Pengelola RTH dan RPTRA Kalijodo bersama dengan pihak swasta yang membangun ruang publik tersebut, Asriyanti merasa mendapatkan angin segar.

Asriyanti mengaku sebelumnya ia hanya berdagang muter-muter di sekitar Kalijodo dengan pendapatan yang tidak menentu.

Namun usai dibangun menjadi RTH dan RPTRA, ia bersama puluhan pedagang liar lainnya digandeng oleh Jamal untuk berdagang di pujasera.

"Jadi pujasera ini itu inisiatif dari Pak Jamal. Pokoknya beliau hebat deh. Setelah benerin Kalijodo, habis itu mikirin masyarakat yang ada di sini. Terus dibikinin semacam kantin ya kayak gini sekarang. Kami diajak buat jualan di sini," ucap Asriyanti.

Asriyanti senang dengan adanya Jamal, karena telah mengubah Kalijodo menjadi lokasi yang tidak dicap negatif lagi oleh orang-orang.

Selain itu, ia juga bahagia karena telah banyak dibantu oleh Jamal supaya tidak berjualan liar lagi di sembarang tempat.

"Alhamdulillah saya bisa menyekolahkan keempat anak saya. Malah anak saya yang pertama sekarang sudah bekerja. Tinggal anak terakhir ini yang masih sekolah, SMK kelas satu," kata Asriyanti.