Polisi Tembak Polisi
Chuck Putranto Sebut Ferdy Sambo Sensitif Bicara Soal CCTV di Duren Tiga
Chuck Putranto menyatakan bahwa Ferdy Sambo sangat sensitif sekali soal CCTV di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Yang artinya Ferdy Sambo sudah tidak memiliki jabatan di polisi.
"Bertanya soal itu di Agustus, Saudara sudah tanyakan itu kenapa tidak di tanggal itu saja pada saat setelah nonton itu?" tanya hakim ketua Ahmad Suhel.
"Situasinya saat itu tidak memungkinkan saya bertanya ke beliau," jawab Chuck.
"Karena sudah kena marah dua kali tadi?" tanya hakim Suhel.
"Betul, Yang Mulia," jawab Chuck.
"Toh, ujungnya juga Saudara bertanya juga akhirnya?" tanya hakim Suhel.
"Saat itu beliau sudah pati Yanma," jawab Chuck.
Baca juga: Terbukti Halangi Penyidikan Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua, Polri Pecat Kompol Chuck Putranto
"Apa itu?" tanya hakim Suhel.
"Jabatan di Yanma dengan tidak ada jabatan," jawab Chuck.
"Makanya berani bertanya itu?" tanya hakim Suhel.
"Kalau nonaktif kan masih setengah, masih sebagai Kadiv Propam setengah tidak," jawab Chuck.
Diketahui, Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Yoshua menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.
Brigadir Yoshua tewas setelah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Pembunuhan itu terjadi diyakini setelah Putri Candrawathi bercerita kepada Ferdy Sambo karena terjadi pelecehan seksual di Magelang.
Baca juga: Setelah Ferdy Sambo dan Chuck Putranto, Polri Pecat Kompol Baiquni Wibowo Gegara Halangi Penyidikan
Ferdy Sambo saat itu merasa marah dan menyusun strategi untuk menghabisi nyawa dari Yoshua.
Dalam perkara ini Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuwat Maruf dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada didakwa melakukan pembunuhan berencana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.