Penculikan Anak

Bocah 11 Tahun di Makassar Diculik dan Dibunuh, Polisi Dalami Dugaan Jual-beli Organ Manusia

Ramadhan mengatakan, bahwa keduanya melakukan tindak pidana tersebut usai melihat konten yang ada di media sosial (medsos).

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Divisi Humas Polri
Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan soal kasus penculikan anak di Makassar, Sulawesi Selatan 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polri masih mendalami kasus penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun di Makassar, Sulawesi Selatan, bernama MFD alias Dewa (11).

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, kepada wartawan pada Selasa (10/1/2023).

Untuk diketahui, dua pelaku penculikan dan pembunuhan bocah itu telah ditangkap Unit Resmob Polsek Panakukkang, Makassar.

Kedua pelaku diketahui masih berstatus pelajar berinisial AD (17) masih duduk di bangku SMA dan AMF (14) di bangku SMP.

Baca juga: Keluarga Ungkap Perubahan Fisik Malika saat Diselamatkan dari Penculik: Rambut Dipotong Asal-asalan

Ramadhan mengatakan, bahwa keduanya melakukan tindak pidana tersebut usai melihat konten yang ada di media sosial (medsos).

"Untuk peristiwa dua anak itu, kami mendapatkan informasi dari Makassar bahwa awalnya adalah melihat konten di media sosial," kata dia.

"Kemudian dua anak tersebut melakukan tindak pidana pembunuhan dan saat ini sedang dalam proses," sambungnya.

Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu menambahkan bahwa kepolisian turut mendalami perihal adanya dugaan penjualan organ tubuh.

Baca juga: Pamit ke Pengajian, Gadis ABG di Megamendung Bogor Dibawa Kabur dan Dilecehkan Pria Kenalannya

Pasalnya, motif penculikan dan pembunuhan bocah 11 tahun, MFD alias Dewa oleh pelaku yang masih berstatus pelajar, diduga karena tergiur situs penjualan organ tubuh.

"Apakah akan dilakukan proses tersebut, kaitannya dengan dugaan penjualan organ. Menurut informasi dugaan sementara bahwa dia melakukan pembunuhan," tuturnya.
"Kemudian lost contact sehingga jenazah tersebut dibuang. Sekali lagi updatenya akan kita sampaikan nanti," lanjut Ramadhan.

Diberitakan sebelumnya, informasi dari bahan keterangan polisi yang beredar, disebutkan jika pelaku berencana menjual organ tubuh korban.

Baca juga: Polisi Bekuk 10 Pelaku Peredaran Gelap Narkotika Jenis Sabu 50 Kg Jaringan Malaysia hingga Medan

"Penculikan anak di bawah umur di sertai pembunuhan berencana di karenakan terobsesi di google searching dengan website bernama yandex (Organ Sell) yang di mana website tersebut bertransaksi jual beli organ sell tubuh manusia dgn (dengan) nilai jutaan dollar," tulis potongan baket yang diperoleh, dikutip dari Tribun Timur.

Namun, Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS, belum membenarkan kabar rencana penjualan organ tubuh itu.

"Untuk motif masih didalami, pelaku masih dalam pemeriksaan," kata Kompol Lando KS saat ditemui di Mapolrestabes Makassar.

Kedua pelaku masih berstatus pelajar berinisial AD (17) masih duduk di bangku SMA dan AMF (14).

Keduanya kini diamankan di Mapolrestabes Makassar Jl Ahmad Yani, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Informasi yang diperoleh, AD ditangkap setelah polisi mendapatkan petunjuk rekaman CCTV.

CCTV itu berada di halaman parkir salah satu minimarket Jl Batua Raya, Kecamatan Panakkukang.

Di halaman parkir itulah, Dewa terakhir bermain dan dijemput pria yang postur tubuhnya mirip dengan AD.

Setelah menangkap AD, polisi lalu menangkap AMF di rumahnya di Biringkanaya.

Baca juga: Ferdy Sambo Menangis, Hatinya Teriris Kisahkan Kondisi Anak-anaknya sejak Ia dan Putri Dipenjara

Baca juga: Cerita Lengkap Bu Guru Cantik di Kebumen Ngamar bareng Kades di Malam Tahun Baru, Hati Suami Hancur

Setelah keduanya ditangkap, keberadaan Dewa pun diketahui.

Rupanya, AD dan AMF membuang mayat Dewa di bawah jembatan Nipa-nipa Kecamatan Moncongloe, Maros.

Mayat ditemukan dalam kondisi terbungkus kantongan hitam dengan kondisi kaki terikat. (m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved