Penculikan Anak

Polisi Ungkap Marak Hoaks Penculikan Anak, Orang Tua Diminta Jangan Panik

Mabes Polri ungkap maraknya konten hoaks penculikan yang terjadi di Indonesia. Biasanya video tersebut diambil dari video luar negeri dan diviralkan.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mabes Polri ungkap maraknya konten hoaks penculikan yang terjadi di Indonesia. Biasanya video tersebut diambil dari video luar negeri dan diviralkan dengan narasi hoaks.

Hal itu diungkapkan oleh akun instagram @divisihumaspolri pada Senin (31/1/2023). Salah satu informasi hoaks penculikan yang viral dan buat geger masyarakat ialah hoaks penculikan anak di Madura.

Dalam video amatir yang viral terlihat seorang anak yang terluka pada bagian lehernya. Video tersebut awalnya diunggah akun Facebook Kotek Siregar.

Dalam video juga terdengar percakapan Bahasa Madura yang menjelaskan bocah tersebut adalah warga Bangkalan, Madura yang menjadi korban penculikan.

Ternyata informasi penculikan anak itu merupakan hoax. Faktanya, video tersebut merupakan video dari India.

Leher si bocah juga terluka bukan karena penculikan namun karena terjerat tali layangan. Suara percakapan dalam video tersebut adalah hasil sulih suara dan sengaja dimasukkan oleh penyebar hoaks agar warga percaya bahwa itu adalah penculikan yang terjadi di Kabupaten Bangkalan.

Baca juga: Takut Dimarahi Orang Tua, Dua Bocah di Gunung Sindur Bogor Rekayasa Cerita Penculikan

Selain hoaks penculikan anak di Madura, ada juga hoaks penculikan anak di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dalam video disebut seorang penculik anak telah ditangkap di Tasikmalaya. Ternyata informasi tersebut hoaks,

Divisi Humas Polri memastikan bahwa pria tersebut bukanlah penculik anak, melainkan seorang warga yang diduga alami gangguan jiwa.

Pria tersebut telah diamankan Kepolisian dan tenaga kesehatan untuk kemudian dilakukan penjemputan oleh pihak keluarga. Hoaks penculikan anak lainnya pun viral. Dalam video beredar video diduga seorang pelaku membawa kabur seorang anak.

Faktanya video tersebut terjadi di Malaysia dan merupakan simulasi penanganan penculikan anak agar orang tua mewaspadai isu penculikan anak.

Polisi pun meminta warga untuk menyaring informasi terlebih dahulu sebelum mensharing informasi.

 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved