Polisi Tembak Polisi
Eks Hakim Agung: Bharada E 'Kuasai Jalannya Pertandingan' Hari Ini, Meski Dicecar Pengacara Sambo
Bak pertandingan sepak bola, Eks Hakim Agung Asep Iwan Iriawan menilai bahwa Bharada E menguasai jalannya pertandingan di sidang Brigadir J hari ini
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Mantan Hakim Agung Asep Iwan Iriawan menilai bahwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E bisa mementahkan semua tudingan dan cecaran pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam sidang di PN Jaksel, Selasa (13/12/2022) hari ini.
Bharada E menjadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Bahkan, ibarat pertandingan sepak bola, kata Asep Iwan, Bharada E disebutnya menguasai jalannya pertandingan.
"Sidang hari ini, sebenarnya kalau saya menilai, Richard ini menguasai jalannya pertandingan. Jadi kapten kesebelasan. Karena dicecar semua pertanyaan dibantah semua secara logis," kata Iwan dalam tayangan Kompas TV, Selasa malam.
Bahkan kata Iwan 'kemenangan' Bharada E ditunjukkan dimana semua kuasa hukum atau pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang mencecarnya diperingatkan oleh Hakim karena banyak mengulang pertanyaan.
"Coba pernahkah dalam persidangan selama ini, hampir semua pertanyaan kuasa hukum terdakwa diperingatkan sama Hakim. Itu satu," ujar Iwan.

Baca juga: Dibentak Kuasa Hukum Ferdy Sambo Karena Lupa, Bharada E Bentak Balik: Dikira Gampang Mengingat?
"Kedua, dilawan oleh Eliezer dan logis jawabannya," ujar Iwan.
Menurut Iwan, penasehat hukum Ferdy Sambo ingin menegaskan bahwa perintah kliennya ke Bharada E adalah hajar dan bukan tembak.
"Jadi begini kita ikuti permainan penasehat hukum bahwa perintahnya 'Hajar'. Lalu persoalannya, kalau dihajar ternyata ditembak, kenapa pada diam? kenapa gak ditembak si Eliezer ini sama si Sambo atau ditangkaplah atau diborgol. Karena tindakan tidak sesuai perintah," kata Iwan.
Baca juga: Gumam Bharada E ke Pengacara Putri Candrawathi: Waduh Ibu Ini Gimana Sih? Perhatikan dan Dengar!
Atau menurut Iwan, lebih jauh lagi, dipertanyakan perintah menghajar karena pengakuan Ferdy Sambo baru saja tahu istrinya diperkosa Brigadir J.
"Padahal kan Sambo tahu dalam tanda petik istrinya diperkosa. Kenapa hajar," kata Iwan.
Yang lebih penting lagi kata Iwan kenapa barang bukti dihilangkan.
"Kalau perintahnya hajar, lalu ditembak, seharusnya kan kaget mereka (Sambo)," kata Iwan.
Yang aneh lagi tambah Iwan jawaban Kuat dan Ricky yang bersaksi bersama soal perintah apa yang mereka dengar dari mulut Sambo saat penembakan menjadi tidak masuk akal dan tidak konsisten.
"Ini mendengar, lalu itu tidak mendengar, jadi tidak konsisten," katanya.