Teror Bom

Kapolri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Masuk dalam Kelompok Merah

Pelaku yang diketahui bernama Agus Sujarno alias Agus Muslim pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Sepeda motor yang diduga milik pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Polisi tengah melakukan verifikasi atas motor tersebut 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

WARTAKOTALIVE.COM, BANDUNG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, masih berstatus merah saat bebas.

Pelaku yang diketahui bernama Agus Sujarno alias Agus Muslim pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Agus ditangkap karena terlibat peristiwa bom Cicendo pada 2017 lalu.

"Bersangkutan sebelumnya ditahan, diproses LP Nusakambangan. Dalam tanda kutip masuk dalam kelompok merah," kata Sigit, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

"Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik yang berbeda. Masih susah untuk diajak bicara. Cenderung menghindar walaupun sudah melaksanakan aktivitas," sambungnya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Polres Metro Jakarta Pusat Gunakan Pengawasan Berbasis IT

Diberitakan sebelumnya, identitas pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, akhirnya terungkap.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bernama Agus Sujarno alias Agus Muslim yang merupakan eks narapidana teroris.

"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena bom Cicendo. Sempat dihukum empat tahun. September 2021 lalu bebas," ujar Sigit, di Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022).

Identitas pelaku, kata dia, diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan teknologi face recognition.

Ia bahkan menuturkan pelaku terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau JAD Jawa Barat.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan bahwa tim masih terus melakukan pendalaman terkait kejadian tersebut.

"Terus melakukan pendalaman proses olah TKP sedang berlangsung, tentunya dari olah TKP kita melakukan proses pencarian terhadap kelompok yang terafiliasi dengan pelaku di TKP," ucapnya. 

Ada benda mencurigakan

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengakui bahwa setelah ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar pukul 08.20 WIB, Polisi menemukan sebuah benda mencurigakan di sekitaran tempat kejadian perkara (TKP) pukul 10.45 WIB.

Kemudian, benda tersebut dilakukan disposal atau pembuangan dengan diledakan di TKP oleh tim gegana.

“Jadi ada dicurigai benda bahan peledak juga kemudian dilakukan disposal jadi diledakan di lokasi,” jelas Ibrahim dikutip dari Facebook TribunJabar pada Rabu (7/12/2022).

Namun, Ibrahim masih enggan menjelaskan rinci apakah benda mencurigakan tersebut merupakan bom lain yang dibawa oleh pelaku peledakan bom bunuh diri.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Bandung Sempat Acungkan Senjata Sebelum Ledakan Diri

Ibrahim juga enggan merinci di mana benda yang diduga bom tersebut ditemukan oleh tim gegana.

Namun yang pasti kata Ibrahim, ada dua bom yang ditemukan yakni satu melekat di tubuh pelaku satu lagi ditemukan di sekitar lokasi ledakan.

“Sementara itu masih dalam proses verifikasi,” jelas Ibrahim.

Saat ini kata Ibrahim, pihak kepolisian masih menyisir lokasi kejadian untuk antisipasi apabila ada temuan benda mencurigakan lainnya pascabom bunuh diri di Bandung.

Diketahui akibat ledakan itu, 11 orang menjadi korban dalam ledakan bom bunuh diri tersebut. Di mana dua orang tewas sementara sisanya 9 orang mengalami luka-luka.

Adapun satu korban tewas merupakan warga sipil yang diduga menjadi pelaku peledakan. Sementara seorang korban tewas lainnya merupakan anggota kepolisian bernama Aiptu Sofyan.

Ridwan Kamil minta waspada

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil minta masyarakat terus waspada soal bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek, Asatana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

Ridwan Kamil atau biasa disapa dengan sebut Kang Emil juga mengimbau kepada ketua RT dan RW untuk tetap memantau pergerakan terorisme.

"Saya imbau RT/RW di Jawa Barat untuk terus memantau dinamika yang ada di lingkungan terdekatnya, kalau ada hal-hal atau tamu-tamu yang mencurigakan segera diambil sebuah tindakan-tindakan yang terukur," kata Kang Emil kepada wartawan, Rabu (7/12/2022)

Hingga saat ini, lanjut Emil, sebanyak 9 orang alami luka dan satu orang meninggal dunia.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Polres Metro Jakarta Pusat Gunakan Pengawasan Berbasis IT

"Disampaikan bahwa itu pelaku bomnya bunuh diri. Pak kapolda melaporkan, ada korban si pelaku sendiri. Yang kedua ada sekitar 9 yang luka-luka satunya meninggal dunia juga yaitu anggota polisi, 7 nya masih dirawat," ujarnya.

Selain itu Kang Emil juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang hadapi permasalahan ini. Dikatakan Emil, hingga saat ini kondisi Jawa Barat masih dalam keadaan aman terkendali.

"Insya Allah Jawa Barat masih aman dan terkendali karena ini hanya aksi kecil seporadis yang mencoba menggaggu dan psikologis warga Jawa Barat. Insya Allah warga Jawa Barat kuat dan tidak kalah oleh terorisme," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah ledakan dilaporkan terjadi di Polsek Astana Anyar Kota Bandung, sekitar pukul 08.55, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Rp250 Juta Sudah Dikirim ke Aiptu S, Anak Gagal Jadi Anggota Polri, Rusdiyat Minta Tolong ke Kapolri

Informasi di media sosial menyebutkan ledakan itu akibat bom bunuh diri. Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung menjelaskan ledakan terjadi setelah ada seorang pria yang tak dikenal masuk ke dalam halaman Polsek.

"Akibat ledakan, 3 anggota kami mengalami luka-luka, selain diduga pelaku tewas," kata Aswin.

Menurut Aswin, pelaku bom bunuh diri menerobos halaman polsek saat apel pagi dilakukan.

"Saat ini sedang petugas sedang olah TKP dan dipasang police line. Radius 200 meter kami pasang police line," katanya kepada Kompas TV. (m41)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved