KTT G20

Panglima TNI Siapkan Skenario Darurat Bencana Alam dalam Pengamanan VVIP KTT G20

Ia mengatakan, skenario darurat yang telah disiapkan di antaranya terkait bencana.

Youtube Jenderal Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyiapkan sejumlah skenario darurat dalam pengamanan VVIP Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang akan dihelat di Bali bulan depan. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyiapkan sejumlah skenario darurat dalam pengamanan VVIP Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang akan dihelat di Bali bulan depan.

Ia mengatakan, skenario darurat yang telah disiapkan di antaranya terkait bencana.

Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers terkait dukungan pengamanan KTT G20 di kanal Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: DAFTAR 14 Rumah Sakit Rujukan Pasien Gangguan Ginjal Akut, di Jakarta Ada Dua

"Beberapa skenario, kalau yang normal tidak kita hitung."

"Tetapi skenario misalnya ada bencana alam, ini sudah kita siapkan rencananya, evakuasinya, dan bandara terdekatnya, apabila memang terjadi seperti waktu yang lalu," tutur Andika.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan skenario terkait kondisi darurat medis.

Baca juga: Tegaskan PDIP Belum Umumkan Capres, Sekjen: Restu Itu Nanti

Semua skenario darurat tersebut, kata dia, sudah disimulasikan dalam Tactical Floor Game pertama di Bali pada 30 September lalu.

Dalam Tactical Floor Game pertama tersebut, kata dia, seluruh Satgas yang terlibat dalam pengamaman KTT G20 dihadirkan.

"Kalau yang normal kan kegiatan head of state atau kepala negara ini dari venue ke venue."

Baca juga: Tiga Zat Kimia Berbahaya Ini Ditemukan pada Balita Pasien Gangguan Ginjal Akut

"Tapi misalnya terjadi bencana, apa misalnya gunung meletus, apa yang kita lakukan. Itu sudah kita lakukan tanggal 30 September kemarin."

"Nanti (Tactical Floor Game) yang kedua sebetulnya keinginan kami akhir Oktober, tetapi dari Menko Marves sebagai koordinator menghendaki tanggal 9 (November). Kami pun siap," ucap Andika.

18.030 Personel Gabungan Dikerahkan

Sebanyak 18.030 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022. 

Sekitar 14.300 personel di antaranya berasal dari TNI, 3.200-an dari Polri, dan 492 personel pengamanan dari institusi lain, akan terlibat dalam pengamanan tersebut.

"18.030 personel itu ada di antaranya sekitar 3.200 personel Polri dan sekitar 492 personel dari institusi lain."

"Tapi mereka semua itu masuk dalam tugas kami. Jadi TNI-nya sendiri ya kira-kira 14.300-an. Itu dalam hal personel," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dalam konferensi pers dukungan pengamanan KTT G20, di kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (20/10/2022).

Kata dia, ada sejumlah satuan tugas yang dibentuk, di antaranya Satgas Pengamanan VVIP, yang bertugas melakukan pengamanan melekat kepada para kepala negara partisipan.

Sebagai antisipasi, kata dia, pihaknya menyiapkan paket pengamanan kepada 42 kepala negara atau setingkat kepala negara.

Baca juga: Novel Baswedan: Ganjar Belum Cukup Bukti Terlibat Kasus KTP Elektonik, Penyidiknya Saya

Selain itu, kata dia, dibentuk juga Satgas Laut dan Satgas Udara.

Untuk Satgas Laut, kata dia, dilibatkan sebanyak 12 KRI yang ditempatkan di lingkaran Pulau Bali.

"Ini untuk pengamanan, termasuk pendampingan terhadap kapal-kapal militer negara partisipan yang mungkin akan mengirimkan," ucap Andika.

Baca juga: Rebut Polisi dari Tangan Mafia, Kamaruddin Simanjuntak Usul Gaji Anggota Polri Minimal Rp30 Juta

Untuk Satgas Udara, kata dia, pihaknya menyisapkan empat pesawat tempur, yaitu dua F-16 dan dua Sukhoi 27 dan 30.

Selain itu disiapkan juga total 13 helikopter yang terdiri dari enam helikopter Angkatan Udara, lima helikopter Angkatan Laut, dan dua helikopter Angkatan Darat.

Disiapkan juga dua pesawat Hercules, di mana satu di antaranya disiapkan khusus untuk evakuasi medis apabila ada keadaan darurat terkait kesehatan.

Baca juga: Yakin Anies Tak Terlibat Korupsi Formula E, Novel Baswedan: Jangan Sampai KPK Dipakai Oknum

Sedangkan satu Hercules lainnya, kata dia, disiapkan sebagai pesawat angkut apabila diperlukan.

Selain, kata dia, digelar juga satu pesawat Boeing VIP apabila diperlukan sebagai tambahan.

"Kemudian juga ada pesawat Boeing yang jumlahnya dua, yang fungsinya sebagai ISR atau pengintai, Intelligence Surveillance and Reconnaissance," terang Andika.

Baca juga: Mantan Kabais TNI: Ferdy Sambo Keterlaluan, Tuhan Pun Dia Bohongi

Andika menjelaskan, untuk pengamanan perhelatan tersebut, terdapat 19 pangkalan udara dan satu pelabuhan yang disiapkan.

"Jadi gampangnya kalau kita melihat peta Indonesia, pangkalan udara yang ada di Sumatera kecuali Aceh, Jawa, Bali, Lombok, dan untuk Kalimantan itu ada di Banjarmasin dan Balikpapan," bebernya.

Andika mengatakan, ia dan jajarannya telah beberapa kali meninjau ke site, ke tempat-tempat acara.

Baca juga: Tanggapi Kesiapan Ganjar Jadi Capres, Sekjen PDIP Sebut Tidak Melanggar Aturan

Bagi pihaknya, kata Andika, salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana tiap-tiap venue maupun hotel-hotel bisa menampung para partisipan.

"Karena dari kendaraannya sendiri ini kan juga cukup banyak tiap-tiap rangkaian kepala negara," ucap Andika. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved