Anies Baswedan

ANIES Baswedan Ungkap Tiap 800 M di Jakarta Ada Taman, Trotoar 265 Km, dan 103 Km Jalur Sepeda

Anies Baswedan ungkap penatan kawasan hijau, tiap 800 meter ada taman, 265 Km trotoar, dan 103 Km jalur sepeda

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Suprapto
Dok Pemprov DKI Jakarta
Bus Transjakarta terintegrasi dengan moda transportasi kereta listrik di Stasiun Jakarta Kota dan kawasan Low Emission Zone, surganya pejalan kaki dan pengendara sepeda. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Untuk mewujudkan kota global yang berketahanan, Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya pembangunan hijau.

Termasuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH), penyediaan transportasi ramah lingkungan, hingga sistem transportasi yang terintegrasi.

Berdasar data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi DKI Jakarta, dalam lima tahun sebanyak lebih dari 420 taman dibangun dan direvitalisasi, serta lebih dari 200.000 pohon ditanam.

"Sebanyak 91 persen luas wilayah Jakarta berada dalam radius berjalan kaki (800 meter) dari taman dan hutan kota. Ruang terbuka hijau yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta lebih inklusif dan merata,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan,  Rabu (12/10).

Selain itu, penataan yang dilakukan mengutamakan akses pejalan kaki dan mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik.

Karena itu telah dibangun trotoar sepanjang 265 km, 103 km jalur sepeda, dan 67 bike sharing spots. 

Baca juga: ANIES Baswedan Wujudkan Keadilan Sosial Lewat Ketahanan Pangan, Kesehatan, Hunian, dan Pendidikan

Anies menyatakan, sebagai upaya mendukung program bebas emisi pada 2030, beberapa ruang publik di Jakarta dibangun dengan menerapkan konsep Low Emission Zone (LEZ).

Di area ini, Pemprov DKI mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Kawasan yang ditetapkan LEZ misalnya Tebet Eco Park dan Kawasan Kota Tua.

“Area penerapan LEZ Kota Tua Jakarta adalah Jalan Pintu Besar Utara, Jalan Kali Besar Barat sisi selatan, Jalan Kunir sisi selatan, Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, dan Jalan Lada. Selain itu, LEZ juga diterapkan di Tebet Eco Park (TEP),” katanya.

Sejak 2020, Jakarta berhasil keluar dari sepuluh besar kota termacet di dunia dan kini berada di peringkat 46.

Baca juga: Jelang Lengser, Anies Baswedan Shalat Jumat Terakhir di Masjid Baitullah yang Dibangun Jaman Ahok

Popularitas transportasi umum meningkat, jumlah penumpang harian mencapai 1 juta orang, dan jumlah penumpang tahunan meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.

“Transportasi publik dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki dalam radius 700 meter dari tempat tinggal. Sebanyak 86,8 persen warga tinggal dengan transortasi publik, cakupan transportasi publik menjadi dua kali lipat dalam empat tahun (42 persen pada 2017),” jelasnya.

Geliat ekonomi ditunjang dengan kemudahan bertransportasi publik.

Di bawah payung JakLingko, Pemprov DKI Jakarta mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum untuk memudahkan mobilisasi warga. Integrasi yang dilakukan mulai dari integrasi fisik hingga integrasi tarif.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved