Anies Baswedan

ANIES Baswedan Ungkap Tiap 800 M di Jakarta Ada Taman, Trotoar 265 Km, dan 103 Km Jalur Sepeda

Anies Baswedan ungkap penatan kawasan hijau, tiap 800 meter ada taman, 265 Km trotoar, dan 103 Km jalur sepeda

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Suprapto
Dok Pemprov DKI Jakarta
Bus Transjakarta terintegrasi dengan moda transportasi kereta listrik di Stasiun Jakarta Kota dan kawasan Low Emission Zone, surganya pejalan kaki dan pengendara sepeda. 

“Seperti stasiun MRT Jakarta yang terhubung dengan Halte Transjakarta dan Stasiun KRL, juga Stasiun LRT Jakarta yang terkoneksi dengan Mikrotrans serta bus Transjakarta, menghubungkan warga ke mana saja,” ucap Anies.

Kemudian, dibangun integrasi ruang yang terdiri dari sembilan simpul integrasi antarmoda (interkoneksi bawah tanah, Terowongan Kendal, integrasi Stasiun Tanah Abang, JPO Phinisi Sudirman, Halte Integrasi CSW, Integrasi Stasiun Tebet); 14 jembatan penyeberangan orang (JPO) baru; serta revitalisasi dan interkoneksi bawah tanah pertama MRT. 

“Sistem pembayaran moda transportasi publik kini juga sudah terintegrasi dengan aplikasi JakLingko. Cari tahu rute perjalanan hingga pembelian tiket hanya lewat genggaman tangan,” ujarnya.

Pemprov DKI juga terus berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya yang menjadikan Jakarta sebagai kota beremisi rendah.

Hal itu ditujukan untuk mempersiapkan penduduk kota dapat melakukan mitigasi dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah karena dampak perubahan iklim. 

Salah satu programnya melalui pembangunan Sekolah Net Zero Carbon dan green building. Terdapat empat sekolah yang menjadi pilot project, yakni SDN Duren Sawit 14, Jakarta Timur; SDN Grogol Selatan 09, Jakarta Selatan; SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, 11 Petang, Jakarta Selatan; dan SMAN 96 Jakarta, Jakarta Barat.

Bangunan dengan konsep Net Zero Carbon ini adalah bangunan yang hemat energi saat beroperasi dan sebagian besar kebutuhan energinya dipasok dari sumber energi terbarukan, sehingga secara emisi karbon yang dihasilkan sangat minim. 

Di sisi lain, pengelolaan sampah terus menjadi prioritas. Sebagai antisipasi penuhnya kapasitas Tempat Pengolahan Sampah Terpada (TPST) Bantargebang, Pemprov DKI Jakarta mempromosikan program Jakarta Sadar Sampah.

Pemerintah juga mengajak warga untuk mengurangi, memilah, dan mengolah sampah dari rumah. 

Sebanyak 50 persen RW di Jakarta telah mengangkut sampah terjadwal. 141.418 rumah tangga pun sudah memilah sampah.

Tingginya antusiasme masyarakat untuk mengolah sampah juga dibuktikan dengan naiknya para kolaborator isu persampahan hingga dua kali lipat pada rentang waktu 2021-2022.

“Sebagai langkah optimalisasi TPST Bantargebang, tersedia fasilitas pengolahan sampah dengan metode penambangan lahan dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah-Putih,” ungkap Anies Baswedan

Peremajaan dan pengembangan TPST Bantargebang juga dilakukan. Dengan pemanfaatan teknologi, sampah yang terolah mencapai 250 ton/hari dari landfill mining eksisting dan PLTSa.

Pengelolaan Limbah

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved