Berita Jakarta
Jenderal Listyo Targetkan Silat Tjimande Tersebar di Seluruh Provinsi Indonesia
Jenderal Listyo Sigit memiliki keinginan besar agar seni bela diri Tari dan Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir tersebar di 34 propinsi
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Kesenian Tari dan Silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki keinginan besar agar seni bela diri tersebut bisa tersebar di seluruh provinsi di Indonesia yang berjumlah 34.
Saat ini, Kesti TTKKDH baru tersebar di delapan provinsi, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Banten, Kepulauan Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Barat.
“Saat ini Kesti TTKKDH sudah tersebar di delapan provinsi, tentunya harapan kita ke depan tidak hanya di delapan provinsi, tetapi di seluruh provinsi atau 34 provinsi itu harus ada,” kata Listyo saat sambutan peringatan milad ke-79 Kesti TTKKDH di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu (8/10/2022) malam.
Pria yang juga menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ini menyebut, jumlah anggota Kesti TTKKDH sampai sekarang mencapai 180.000 orang.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Bukan Hanya Jago Silat, Sosok Si Pitung Ternyata Punya Kemampuan Menghilang
Kata dia, pencak silat di Indonesia memiliki berbagai ragam aliran dan salah satu aliran pencak silat tertua adalah Tjimande ‘Air Suci’.
Perguruan Tjimande didirikan oleh Mbah Khaer tahun 1720 di Kampung Tarikolot, Desa Tjimande, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Perguruan itulah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kesti TTKKDH pada tanggal 9 September 1952 yang diketuai Sarkani Leos.
“Ini menjadi penting bagaimana pencak silat merupakan warisan leluhur seni budaya, sekaligus bela diri yang tentu harus kita kembangkan di seluruh pelosok nusantara,” ujar Listyo.
Baca juga: Dukung Indonesia Open Championship 2022, BPJamsostek Jakarta Cilincing Lindungi 700 Atlet Silat
Berbeda dengan milad sebelumnya, peringatan tahun ini digelar skala nasional dikemas dalam Festival Keceran Tjimande, dari Banten untuk Indonesia.
Puluhan ribu pendekarr Kesti TTKKDH yang ahli pencak silat dari berbagai daerah menghadiri acara ini.
Sedikitnya 30.000 para pendekar mengikuti ritual keceran itu dari berbagai paguron TTKKDH yang ada di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Lampung.
Adapun Keceran, merupakan salah satu warisan budaya yang masih tetap terjaga sampai dengan saat ini.
Keceran adalah kegiatan tradisi ritual yang dilaksanakan setahun sekali di setiap bulan maulid oleh keluarga Cimande.
Di antaranya tradisi Tetes Mata (Keceran) khas Cimande, urutan atau memijat tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan bertarung, dan penampilan Budaya silat aliran Cimande.
Ketua DPP Kesti TTKKDH Wahyu Nurjamil mengatakan, pihaknya mempersiapkan milad TTKKDH ke 70 tahun semaksimal mungkin, dengan menampilkan beragam kegiatan yang berbeda dengan sebelumnya.
