Kenaikan Harga BBM
Massa HMI Penuhi Kawasan Patung Kuda, Tolak Harga BBM Naik hingga Desak Jokowi Pecat Sri Mulyani
Masa aksi unjuk rasa dari HMI se-Jakarta mendatangi kawasan Patung Kuda untuk menolak harga Bahan Bakar Minyak
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengungkapkan, sebanyak kurang lebih 2.000 orang, akan ikut aksi unjuk rasa terkait menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Senin pagi sudah terkonfirmasi sekitar 2.000 orang," ujar Syukri saat dihubungi, Senin (5/9/2022).
Pertama, kami Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bersikap, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kedua, mendesak pemerintah untuk serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.
Baca juga: Beban Warga Kota Bogor Bertambah, Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot Langsung Terkerek
Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi," ucap Syukri.
Selain itu, Syukri menuturkan, kenaikan harga BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah.
Baca juga: Pengusaha Warteg tak Mau Kalah, Siap Kerek Harga Lauk Pauk Buntut Kenaikan Harga BBM
"Kenaikan harga BBM tentu menyentuh inflasi secara umum, karena akan merambat ke seluruh sektor termasuk harga-harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat," ujar Syukri.
Alasan Jokowi naikkan harga BBM
Presiden Joko Widodo menyatakan, keputusan pemerintah menaikkan harga atau mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) merupakan pilihan terkahir yang diambil.
Dikutip dari Kompas.com, ia mengatakan, keputusan itu dibuat pemerintah dalam situasi yang sulit akibat gejolak harga minyak dunia.
"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terkahir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).
Jokowi mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak tersebut supaya harga BBM di tanah air masih terjangkau.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," ujar Jokowi.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah membengkak tiga kali lipat dari Rp 502,4 triliun dan angka tersebut bakal terus meningkat.
Baca juga: VIDEO Kebijakan Pemerintah Menaikan Harga BBM Diprotes Masyarakat
Baca juga: VIDEO Stok BBM Aman, Pertamina Imbau Masyarakat Jangan Panik