Penyekapan

Pekerja Situs Judi Online Disekap, Disiksa, Ditelanjangi dan Diarak, Karena Gelapkan Uang

Jamal (22), seorang pekerja di situs judi online mengalami penganiayaan sadis di kantornya di wilayah Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Warta Kota/ M Rifqi Ibnumasy
Jamal, pekerja di situs judi online mengalami penganiayaan dan penyiksaan karena menggelapkan uang perusahaan Rp 13 Juta 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Jamal (22), seorang pekerja di situs judi online mengalami penganiayaan sadis di kantornya yang berada di wilayah Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Penganiayaan dipicu karena korban diduga melakukan penggelapan uang perusahaan sebesar Rp13 juta untuk kepentingan pribadinya.

Karenanya Jamal disekap, dipukuli, dipecut selang, hingga disundut rokok oleh oknum-oknum perusahaan tempatnya bekerja.

Saat ditemui, Jamal mengaku penyiksaan yang menimpa dirinya itu terjadi pada April 2022 lalu.

Saat itu ia masih bekerja sebagai customer service di kantor situs judi online.

Jamal mengaku awalnya ia menggunakan uang perusahaan sebesar Rp13 juta tanpa sepengetahuan atasan.

Baca juga: Masih Berstatus Saksi, Polisi Buka Peluang Nindy Ayunda Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyekapan?

Namun siapa sangka, pada 12 April 2022 saat Jamal berangkat kerja tiba-tiba dipanggil atasannya ke sebuah ruangan kosong dan menanyakan uang tersebut.

"Saya dibawa ke ruangan yang tadinya tempat isolasi buat Covid-19. Karena sudah nggak ada Covid-19 lagi jadi kosong. Memang awalnya saya dipanggil oleh atasan untuk dibawa ke ruang meeting untuk ditanya-tanya," kata Jamal saat ditemui di rumahnya, Jumat (12/8/2022).

Di dalam ruang kosong itulah, kata Jamal, ia diinterogasi agar mengakui perbuatannya itu, namun ia mengelak hingga mendapatkan bogeman mentah di wajahnya.

Setelah mendapatkan sejumlah pukulan di wajahnya, akhirnya Jamal pun mengakui telah menggelapkan uang kantor sebesar Rp13 juta.

"Awal mulanya saya kan memakai uang sekitar Rp 13 juta, setelah itu saya diinterogasi oleh bos situs ini. Setelah ditelusuri memang awalnya saya nggak kooperatif, tidak jujur. Setelah saya dipukuli akhirnya saya jujur, tapi tetap dipukuli oleh orang-orang sana, karyawan sana," katanya.

Baca juga: Korban Pembunuhan yang Disekap dan Diikat di Bekasi, Disuruh Beli Sendiri Tali Rafia dan Lakban

Kepada atasannya itu Jamal mengaku gunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya termasuk membiayai keperluan anak semata wayangnya.

Namun pengakuan Jamal malah membuat atasannya murka, mereka pun terus-menerus menyiksa Jamal hingga melucuti pakaiannya dan mengaraknya keliling ruko.

"Saya diarak-arak lagi sama karyawan sana, diarak ke ruko kompleks itu dalam kondisi nggak pake baju, cuman celana dalam aja. Terus di leher digantungin tulisan gitu 'Saya mengambil uang sekitar Rp 13 juta'," ungkap Jamal.

Baca juga: Driver Ojol di Sukoharjo Dirampok Penumpangnya, Disekap dari Belakang, Motor dan Rp900 Ribu Raib

Naasnya, istri Jamal juga melihat langsung peristiwa yang menimpa suaminya itu karena bekerja dalam satu lingkungan ruko yang sama.

Pihak keluarga telah melaporkan peristiwa penyiksaan tersebut ke Polres Metro Jakarta Utara dan tercantum dengan nomor LP/B/289/TV/2022/SPKT/POLRES METRO JAKUT/POLDA METRO JAYA.

"Saya luka-luka di bagian punggung, bagian paha memar-memar, dan saya masalah psikologi dan trauma saya di hari itu sampai sekarang. Sempat meriang, sakit kepala, pusing, tidak bisa tidur," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved