Berita Nasional

Hingga Awal 2022, Jumlah Peserta Program JKN Sudah Mencapai 235,7 juta Jiwa

Menurut Ghufron, hingga Januari 2022 peserta program JKN mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86 persen dari total penduduk Indonesia.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
ILUSTRASI BPJS Kesehatan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat aset neto dana jaminan sosial kesehatan akhir Desember 2021 mencapai Rp 38,7 triliun.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, posisi aset neto tersebut masuk dalam kategori sehat dan mampu memenuhi 5,15 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan.

Dengan capaian itu, BPJS Kesehatan berupaya menciptakan inovasi khususnya dari sisi finansial dan ekosistem digitalisasi, sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu layanan.

"Di tahun 2022, BPJS Kesehatan masih memiliki berbagai tantangan yang harus diperbaiki, khususnya akses, mutu, efisiensi, ekuitas dan sustainabilitas finansial. Meski dihadang oleh beragam tantangan, harapannya pemerintah, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk menjawab tantangan dan bersama-sama menjaga penyelenggaraan Program JKN yang berkualitas,” terang  Ghufron saat menggelar konferensi pers, Selasa (5/7/2022)

Baca juga: 1.987 FKTP di Jakarta Sudah Bergabung, BPJS Kesehatan Terus Tingkatkan Kerjasama dengan Faskes

Sedangkan untuk kepesertaan, kata Ghufron, hingga Januari 2022 peserta program JKN mencapai 235,7 juta jiwa atau sekitar 86 persen dari total penduduk Indonesia.

Menurutnya, BPJS Kesehatan juga memperluas akses layanan di fasilitas kesehatan seiring pertumbuhan kepesertaan JKN.

"Hingga akhir Desember 2021, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.608 fasilitas kesehatan tingkat pertama, dan 2.810 fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan atau rumah sakit," papar Ghufron.

Ghufron menyebut, pada tahun ini BPJS Kesehatan masih memiliki tantangan yang harus diperbaiki, khususnya akses, mutu, efisiensi, ekuitas, dan sustainabilitas finansial.

"Kami harapkan semua pihak bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk menjawab tantangan," ucapnya.

Capaian positif lainnya

Sinergi dan kolaborasi yang dibangun BPJS Kesehatan bersama pemerintah, mitra kerja, peserta dan masyarakat sukses menjaga keberlangsungan penyelenggaraan Program JKN.

Melalui berbagai terobosan yang dihadirkan di tengah Pandemi Covid-19, hal tersebut menjadikan BPJS Kesehatan mendapatkan banyak capaian dan prestasi yang diakui secara nasional maupun internasional.

Salah satu bukti keberhasilan yang didapat yaitu BPJS Kesehatan sukses mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2021 dari akuntan publik.

Ghufron Mukti menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan predikat WTM kedelapan secara berturut-turut yang diraih sejak BPJS Kesehatan beroperasi tahun 2014, dan predikat ke-30 sejak era PT Askes (Persero).

Hal ini menandakan bahwa posisi keuangan BPJS Kesehatan per tanggal 31 Desember 2021 serta kinerja keuangan dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia sesuai dengan audit dari Kantor Akuntan Publik.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved