Eksklusif Warta Kota

Anak Sopir Angkot Jadi Taruna Bintara Polri Jangan Minder dengan Latar Belakang Keluarga

Lelaki berkepala pelontos ini sedang menjalani masa praktik kerja nyata sebagai anggota Polri di Polsek Metro Tamansari.

Wartakotalive/Miftahul Munir
Imam Iqbal Maulana, taruna bintara Polri sewaktu ditemui Warta Kota di Wihara Dharma Bhakti, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Senin (20/6) siang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang Hari Bhayangkara 1 Juli 2022, Warta Kota menampilkan sosok Taruna Bintara Polri yang magang di Polsek Metro Tamansari.

Dialah Imam Iqbal Maulana, taruna bintara Polri

"Jangan pernah minder dengan latar belakang keluarga kita. Selama ada usaha dan doa dari orangtua, semua cita-cita pasti bisa diraih," tegas Imam Iqbal Maulana, taruna bintara Polri yang sedang magang di Polsek Metro Tamansari kepada Warta Kota, Senin (20/6) siang.

Lelaki berkepala pelontos ini sedang menjalani masa praktik kerja nyata sebagai anggota Polri di Polsek Metro Tamansari.

Ia bertugas sejak 10 Juni 2022 lalu. Pernyataan tadi disampaikan Iqbal--sapaan akrabnya--mengacu latar belakang keluarganya.

Iqbal mengaku ayahnya, Sarwoko (62) merupakan sopir angkutan umum D11 jurusan Terminal Depok-Pal Depok.

Tidak ada seorang pun di keluarganya yang berstatus anggota kepolisian.

Baca juga: Jelang HUT ke 76 Bhayangkara, Inilah Sejarah Kepolisian Republik Indonesia

Ia pernah gagal saat mendaftar pertama kali di tahun 2020 pada awal pandemi Covid-19.

Setahun kemudian barulah ia dinyatakan lulus tes taruna bintara Polri. Seperti apa kisah pemuda berumur 20 tahun tersebut?

Berikut hasil wawancara eksklusif jurnalis Warta Kota Miftahul Munir dengan Iqbal yang berlangsung di sela-sela kunjungan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fahdil Imran ke Wihara Dharma Bhakti, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat dalam rangka HUT ke-76 Bhayangkara: 

Bisa diceritakan bagaimana perjuangan Anda untuk menjadi anggota Polri?

Nama saya Imam Iqbal Maulana. Saya biasa dipanggil Iqbal. Usia saya 20 tahun, saya kelahiran tahun 2002.

Sebenarnya saya dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi polisi cuma waktu SMA itu kebetulan saya sempat diterima kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta tapi karena masalah biaya, akhirnya saya mengundurkan diri.

Saya tidak jadi daftar ulang karena masalah tadi itu. Cukup mahal ya biayanya. Setelah itu saya berpikir, tidak tegas sama orangtua karena biaya kuliah mahal.

Saya kemudian mencoba daftar ke kepolisian tahun 2020. Seminggu sebelum saya tes, pas banget pandemi Covid-19. Akhirnya tes diundur sampai akhir bulan Juli 2020.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved