ASO
Hasil Reviu di Delapan Kabupaten dan Kota: Siaran TV Analog sudah Dihentikan Total
Masyarakat yang televisinya masih siaran analog, buruan deh dibenahi ketimbang hilang, karena kini diterapkan siaran TV digital.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Publik, Rosarita Niken Widiastuti menyatakan pihaknya telah melakukan reviu terhadap delapan wilayah siaran yang telah dihentikan siaran televisi analog.
Hal itu disampaikan Rosarita Niken saat webinar di kanal YouTube Kemkominfo TV, Senin (28/3/2022).
Webinar tersebut mengusung tema “Webinar Migrasi TV Digital” dalam rangka peringatan Hari Penyiaran Nasional yang ke-89.
Baca juga: Apriyani Kerap Tersenyum di Indonesia Masters 2022 Meski Tertekan, Ikuti Anjuran Greysia Polii
Menurutnya, keberadaan siaran digital memungkinkan masyarakat di wilayah siaran yang telah melakukan penghentian total siaran analog menyaksikan layanan siaran lebih banyak dari sebelumnya.
"Delapan wilayah yang sudah dihentikan siarannya, dari wilayah tersebut untuk wilayah Riau-4 yaitu: Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kepulauan Meranti. Semula masyarakat hanya dapat menonton siaran analog TVRI lokal dan TV Bengkalis. Dengan adanya siaran digital, masyarakat bisa menonton TVRI Nasional, TVRI World, TVRI Sports," ujar Rosarita Niken saat konferensi pers dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk daerah Wilayah Nusa Tenggara Timur-3 yaitu: Kabupaten Timur Tengah Utara, Belu, dan Malaka, yang semula hanya bisa menyaksikan TVRI lokal dan LPP Pinmabo TV sekarang bisa menyaksikan siaran TVRI Nasional, TVRI World dan TVRI Sports.
Baca juga: Ingin Puas Menonton di Rumah, Gunakan Siaran TV Digital, Gambar dan Suara Dijamin Seperti di Bioskop
Rosarita Niken juga menginformasikan, penghentian siaran analog total sudah terjadi di Wilayah Papua Barat-1 yaitu: Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.
“Di mana sebelumnya masyarakat hanya bisa menyaksikan siaran analog TVRI Analog dan Kompas TV sekarang bisa menyaksikan siaran TVRI Nasional, TVRI World dan TVRI Sports," tutur Rosarita Niken.
Menurutnya, TV lokal daerah sekarang sudah dalam proses tindak lanjut ke siaran digital dan bisa ditonton masyarakat.
Baca juga: Luhut Pandjaitan ‘Tampar’ Lolox yang Sukses Memerani Karakter Gabe di Film Ngeri Ngeri Sedap
Ia memastikan, semua ekosistem di wilayah tersebut sudah selesai 100 persen, baik secara infrastruktur multipleksing dan Set Top Box (STB).
Diketahui, STB merupakan alat bantu untuk mengubah agar siaran TV analog dapat menangkap siaran TV digital.
Saat yang bersamaan, Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia mengatakan, pelaksanaan siaran digital mampu membantu masyarakat untuk mendapatkan siaran televisi yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui parabola atau langganan berbayar.
Baca juga: Fajar/Rian Waspadai Wakil China di Indonesia Masters 2022: Satu Pemain Lumayan, Bola Depannya Halus
"Kabar gembira dari delapan lokasi yang dimulai Analog Switch Off (ASO), memang televisi swasta belum ada, tayangan yang ada TVRI dan TV swasta yang besar ada Kompas TV. Ada beberapa TV lokal milik Pemerintah Daerah (Pemda),” ujar Gery.
Gery mengatakan, delapan lokasi tersebut beruntung, karena dulu saat eksisting siaran analog mendapatkan siaran menggunakan parabola atau berbayar bulanan.
Gery memastikan, saat ini masyarakat sudah dapat menikmati siaran TV selama 24 jam penuh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/johnny-pemenang-lomba.jpg)