Pungli
Bos TPK Koja Yakin tak Ada Pungli, Viral Video Alat Berat Rusak Truk di Pelabuhan Tanjung Priok
Pungli sangat sulit dibasmi dari bumi Indonesia. Ini menjadi tantangan terbesar pemerintah dan aparat kepolisian bergerak.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Video media sosial unggahan @jakut_update viral memperlihatkan rubber tire gantry (RTG) atau alat angkat peti kemas alami insiden hingga tak dapat mengangkatnya dengan tepat.
Setelah dikonfirmasi, kejadian tersebut terjadi dalam area Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dalam insiden ini, peti kemas tangki berwarna putih terlihat menghantam bagian sambungan truk hingga oleng ke kiri.
Baca juga: Happy Salma Pilih Alam Sebagai Tempat Bermain Anak-anaknya, Jauhkan dari Gawai dan Batasi Nonton TV
Video ini menjadi viral karena pengunduh menuliskan keterangan adanya dugaan pungutan liar (pungli) di lokasi pelabuhan.
"Klo EMG pungli ga bisa ilang dari TPK Koja kenapa harus merusak kendaraan, jadi kan supir dirugikan untuk klem perbaikan..gara2 uang 10 rb kita di cuekin dan sekali nya muat kaya gini..kasian lah supir..dimana keadilan," tulis pengunduh video.
Tak lama setelah video itu beredar, pihak pengelola TPK Koja memberikan klarifikasi.
Baca juga: Redam Pencurian Listrik, PLN Bekasi Bentuk TIM P2TL, Ini Tugasnya!
General Manager TPK Koja Achmad Syaichu membenarkan peristiwa ini terjadi di area pelabuhan yang ia Kelola, Selasa (7/6/2022).
Namun, Syaichu membantah jika insiden yang terjadi di TPK Koja berkaitan dengan adanya pungli liar (pungli).
"Kami baru mendapatkan video TikTok ini tadi pagi dan langsung melakukan investigasi. Perlu kami tegaskan bahwa di terminal kami TPK Koja sama sekali tidak ada pungli," ucap Syaichu, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Dirilis Hari Ini, Single Heaven yang Dinyanyikan Duet Lyodra Ginting Bersama Calum Scoot
Syaichu menyebut, insiden dalam video terjadi saat penarikan peti kemas impor menggunakan alat RTG dari lapangan untuk dibawa truk trailer.
Saat kejadian, operator TRG mengalami rough handling atau pengoperasian alat berat agak kasar sehingga sehingga peti kemas tidak dapat diangkat dengan tepat.
"Ini sebuah rough handling yang dilakukan operator kami. Atas kejadian ini, kami ucapkan permintaan maaf kepada pemilik truk," ungkapnya.
Atas kejadian ini, pihak TPK Koja telah melakukan komunikasi dengan pemilik truk dan akan menanggung semua kerugian jika ditemukan kerusakan.
Sebelumnya, PT Jakarta International Container Terminal (PT JICT), perusahaan jasa bongkar muat peti kemas ekspor impor terbesar dan tersibuk di Indonesia, telah menindak tegas oknum karyawan dari vendor operator Ruber Tired Gantry Crane (RTGC) yang terlibat pungli.
PT JICT juga akan segera mengambil keputusan terkait vendor RTGC yang akan bekerjasama dengan perusahaan.
