Museum Tekstil
Artanti: Generasi Muda tak Perlu Malu ke Museum Tekstil, Bisa Belajar Membatik Biar Berbudaya
Bagi generasi muda yang ingin pintar dan berbudaya coba deh ke Museum Tekstil, jangan cuma ke Puncak atau ke mall.
Kepada wartakotalive.com, Anti menginformasikan, selain koleksi kain di gedung utama, ada juga ruang exhibition yang berisi koleksi lain berupa peralatan-peralatan.
Selain koleksi kain dan peralatan, Anti mengatakan, Museum Tekstil juga memiliki pendopo batik dan ruang pengenalan wastra.
Baca juga: Warga Duren Sawit Keroyok Seorang Pria Hingga Bonyok karena Kerap Lecehkan Bocah Perempuan
Belajar Membatik
Menurutnya, tujuan pengunjung yang datang ke Museum Tekstil paling banyak adalah ingin belajar membuat batik.
"Mereka selalu ingin tahu bagaimana cara membuat batik mulai dari proses awal hingga menjadi sebuah kain," ujar Anti.
Anti menginformasikan, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp 40.000 untuk praktik membatik.
Hal tersebut sebagai pengganti material yang digunakan.
Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Pekalongan, Jawa Tengah atau Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk belajar membatik. Karena di Jakarta Barat sudah ada tempatnya.
"Untuk generasi muda, khususnya enggak cuma generasi muda ya, kita-kita juga yang sudah para orang-orang tua, ayok berkunjung ke museum," ujar Anti saat megajak masyarakat.
Anti mengatakan, museum bukanlah tempat yang kuno atau jadul. Menurutnya, di dalam museum, orang-orang bisa mendapatkan banyak ilmu.
Pihaknya menegaskan, jangan takut dibilang kuno hanya karena berkunjung ke museum.
Untuk kapasitas Museum Tekstil bisa sampai 400 pengunjung.
Namun sejak pandemi, pihaknya membatasi jumlah maksimal pengunjung ada di angka 200 orang.
