Komunitas
Tanpa Dibayar Sepeser pun, Siswa SDN 05 Rawabadak Selatan Ini Jadi Relawan Operasi Semut
Tujuan gerakan ini adalah mengajak para penonton untuk bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rafsanzani Simanjorang
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rehan Kauna Savero, bocah berumur 10 tahun, berjalan menyusuri tangga di area tribun Barat Jakarta International Stadium, Selasa (19/4/2022) malam.
Saat itu, pertandingan final International Youth Championship 2021 tengah berlangsung di dalam stadion antara Barcelona U-18 vs Atletico Madrid U-18.
Rehan yang bersekolah di SDN 05 Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini membawa spanduk bertuliskan sejumlah pesan buat penonton yg sedang menyaksikan laga pamungkas tersebut.
Rehan tercatat menjadi satu dari 25 relawan yang memberikan waktunya untuk memungut sampah penonton, serta mengkampanyekan sejumlah pesan.
Baca juga: Komunitas Vespa 60 S Jabodetabek, Bangkitkan Tradisi Satu Vespa Sejuta Saudara
Baca juga: Tercatat ada 395 Ribu komunitas di Indonesia, Masa Endemi Berpotensi Bertambah Banyak Jumlahnya
Gerakan ini, mereka sebut 'Operasi Semut'.
Tujuan gerakan ini adalah mengajak para penonton untuk bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri.
Terlihat dari sejumlah pesan yang terpampang, seperti "Bawa tumbler biar gak nyampah kemasan". Ada pula tulisan, "Ingat buang sampah pada tempatnya bukan pada temennya" dan tulisan "Jaga stadion kita please".
Rehan dan para relawan Operasi Semut ini, tampak mondar-mandir di tribun penonton saat jeda babak pertama, dan ketika pertandingan usai.
Achmad Setiyawan, ayah Rehan, menyebut ada hal-hal yang mendasari kenapa ia dan anaknya bersedia mengikuti kegiatan tersebut.
Padahal sebagai relawan, mereka tak menerima rupiah sepeser pun.
Baca juga: Komunitas Perempuan Level Up: Wadah Belajar Gratis Untuk Bekali Perempuan Jadi Mandiri
Baca juga: Lebih 12.000 Anggota Komunitas Cegah Satu Miliar Botol Plastik dari Pencemaran Laut
"Ini panggilan hati sih. Kebetulan saya kerja sudah 12 tahun di bagian kebersihan. Jadi ini sudah melekat dengan hati, seakan-akan sudah jadi tanggung jawab saya," kata lelaki yang akrab disapa Wawan kepada Wartakotalive.com.
Sebagai relawan, pria yang sehari-hari bekerja di Satpel Lingkungan Hidup (LH) Kecamatan Tanjung Priok ini menyebut, mereka kerap disuruh-suruh penonton untuk mengambil sampah, bahkan dikritik.
Namun, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Ditanya perihal putranya yang ikut bergabung jadi relawan, Wawan menjelaskan hal tersebut merupakan inisiatif dari putranya sendiri tanpa paksaan.