Lifestyle
Tercatat ada 395 Ribu komunitas di Indonesia, Masa Endemi Berpotensi Bertambah Banyak Jumlahnya
Sampai sekarang jumlah komunitas berdasarkan data Sosial Media Line dan Kominfo sejak 2008 sampai 2021 mencapai hampir 400 ribuan, tepatnya 395 ribu.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bangsa Indonesia sejak dulu terkenal guyup, gotong royong, dan ramah.
Di masa kini, ciri masyarakat itu dipadankan dengan terbentuknya beragam komunitas.
Sampai sekarang jumlah komunitas berdasarkan data Sosial Media Line dan Kominfo sejak 2008 sampai 2021 mencapai hampir 400 ribuan, tepatnya 395 ribu komunitas.
Komunitas ini ada di berbagai platform social media seperti IG, FB, Twitter, YouTuber, Tiktok dan lainnya
Jumlah inipun dicermati oleh PT. Asia Health Energi Beverages (AHEB) sebagai produsen Kratingdaeng.
Baca juga: Komunitas Perempuan Level Up: Wadah Belajar Gratis Untuk Bekali Perempuan Jadi Mandiri
Ricky Suhendar, CMO AHEB mengatakan, hadirnya komunitas memang dirasa membantu mensosialiasikan informasi penting, bahkan mampu membantu menyebarkan banyak informasi di masa pandemi.
Diharapkan pada masa endemi, komunitas pun semakin ramai dan beragam secara positif.
Misalnya saja komunitas pelancong dan pecinta lingkungan—yang jumlahnya ribuan lebih.
Komunitas ini tidak hanya memberikan informasi mengenai lingkungan saja tapi juga ada yang menginformasikan tentang kegiatan membantu kura-kura yang terjerat plastik dan sampah lain.
Baca juga: Hari Bumi, Komunitas Climate Rangers Ingatkan Pemerintah Pentingnya Investasi Bumi
Informasi ini mampu meningkatkan kesadaran orang untuk tidak membuang limbah sembarangan dan lain-lain.
“Untuk itu kami bemaksud mewadahi dan memberikan dukungan kepada semua komunitas di bidang apapun yang bisa memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat khususnya generasi muda. Kami menyebutnya Kratingdaeng Community,” ujar Ricky, seperti dikutip, Jumat (22/4/2022).
Ia mengatakan, Kratingdaeng Community merupakan wadah yang dibentuk oleh Kratingdaeng untuk merangkul, mendukung komunitas dan generasi muda Indonesia dalam melakukan aktifitasnya sehingga memberikan dampak positif bagi Masyarakat dan lingkungan sekitar.
Salah satu aktivitas yang akan segera digelar adalah aktivitas lomba bagi komunitas.
Baca juga: Komunitas Reog Ponorogo Jabodetabek Optimistis Reog Bisa Menjadi Warisan Budaya yang Diakui UNESCO
Para komunitas dapat mengirimkan berbagai kegiatan atau pengalaman menarik yang telah dilakukan melalui microsite www.kratingdaengcommunity.com.
Kegiatan atau pengalaman menarik dari komunitas-komunitas ini akan dinilai oleh dewan juri dan pemenangnya akan diumumkan saat Community Awarding di akhir tahun 2022 dengan support yang sudah disiapkan bernilai total ratusan juta rupiah.
Tujuan awarding ini tentunya agar komunitas tersebut bisa lebih berdampak di masa mendatang .
Komunitas yang ingin bergabung dan berbagi cerita bisa segera join pada menu sign-in di microsite www.kratingdaengcommunity.com.
Baca juga: Lebih 12.000 Anggota Komunitas Cegah Satu Miliar Botol Plastik dari Pencemaran Laut
Kirimkan cerita yang bisa menginspirasi kepada orang lain.
Komunitas apapun bisa mendaftar dan mengirimkan berbagai kegiatan atau pengalaman menarik pada microsite tersebut baik dalam bentuk narasi cerita, foto ataupun video.
Beberapa aktivitas dan cerita komunitas yang menarik akan kami maksimalkan exposure-nya melalui tayangan podcast dengan nama K-Talk yang akan tayang setiap bulannya di Youtube Kratingdaeng Indonesia.
"Harapan kami melalui aktivitas ini dapat memberikan inspirasi dan mampu memberikan energi positif kepada setiap komunitas lainnya untuk berdampak kepada masyarakat lebih luas lagi,” tandas Ricky.
Baca juga: Komunitas dan Pegiat Literasi Bisa Jadi Pelopor Gerakan Menuju Masyarakat Sejahtera
Septa Adrian dari Komunitas Caiden Indonesia mengatakan, arah komunikasi sekarang memang lebih mengarah pada kegiatan-kegiatan interaktif.
Masyarakat sudah lebih bijaksana, cermat dan cerdas dalam memilih produk atau pilihan lainnya.
Apalagi dengan munculnya komunitas-komunitas yang diikuti secara sukarela karena memang mereka membutuhkan informasi dari komunitas yang diikutinya. (*)