Terorisme
NII Rekrut Anak-Anak dan Dicuci Otak Jadi Teroris
Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar mengatakan upaya deradikalisasi terhadap anak-anak itu nantinya akan melibatkan beberapa pihak.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Anak-anak yang direkrut oleh jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII), ke depannya akan diberi program deradikalisasi.
Deradikalikasi merupakan tindakan menetralisir pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpengaruh paham radikal.
Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar mengatakan upaya deradikalisasi terhadap anak-anak itu nantinya akan melibatkan beberapa pihak.
"Deradikalisasi akan bekerja sama dengan Kementerian sosial atau ormas Islam dalam rangka moderasi beragama," kata Aswin dihubungi Selasa (29/3/2022).
Polri juga akan berupaya agar bisa mendiversi atau restorasi justice terhadap anak-anak yang direktut menjadi teroris.
Kata Aswin, upaya ini bertujuan untuk menetralisir paham-paham teroris.
Baca juga: Polisi Sebut 16 Terduga Teroris NII yang Dibekuk di Sumbar Akan Gulingkan Pemerintah
Baca juga: Densus 88: 16 Tersangka Teroris yang Ditangkap di Sumbar Ingin Gulingkan Pemerintahan yang Sah
Sementara itu Divisi Humas Polri memberikan Sosialisasi Kontra Radikalisme di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/03/2022).
Dalam kegiatan tersebut, Divisi Humas Polri menggandeng Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI), sekaligus Konsultan Senior di Lembaga Penelitian Division for Applied Social Psychology Research (DASPR), Nasir Abas.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pencerahan, pemahaman serta edukasi bagi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan alim ulama serra para santri terkait paham radikalisme.
Baca juga: 16 Teroris yang Diringkus Densus 88 di Sumatera Barat Anggota NII
"Kegiatan Humas ini salah satu kegiatan dari Sub Satgas bantuan operasi program Quick Wins yang harus dilaksanakan di beberapa Polda terkait kontra-radikal," ujar Kasubbag Opinev Bagpenum Ro Penmas Divhumas Polri, AKBP Erlan Munaji dalam keterangan tertulis.
Sementara itu pemateri yang juga merupakan mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI) menjelaskan kepada para santri tentang kelompok yang berusaha memecah-belah bangsa Indonesia.
Baca juga: Ini Peran Lima Teroris Pendukung ISIS yang Diciduk Densus 88, Ada Perempuan Bekas Napiter
Kata Nasir, mereka yang menyebarkan paham-paham radikal dan intoleran adalah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Pancasila mengandung nilai-nilai yang sangat cocok dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan menjunjung sikap menghormati dan menghargai antar umat beragama dan berbudaya,"kata Nasir.
Sebelumnya diketahui Polri menangkap 16 terduga teroris jaringan NII.
Teroris di Sleman yang Rakit 2 Bom, Akan Serang Polisi saat Imlek Sampai Pekan ke 3 Januari |
![]() |
---|
Densus 88 Bekuk 1 Teroris di Sleman dan Sita 2 Bom Rakitan, Akan Diledakkan Saat Imlek? |
![]() |
---|
Tetangga Tak Begitu Mengenal Sosok Terduga Teroris Warga Sunter yang Dibekuk Densus 88 |
![]() |
---|
Densus 88 Antiteror Polri Tangkap 26 Terduga Teroris Sepanjang Periode Desember 2022 |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Identitas dan Peran 11 Anggota Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah yang Ditangkap |
![]() |
---|