Program Banjir
Kasus Covid-19 Mengendur, Pemprov DKI ‘Mainkan’ Program 942-DV yang Mampu Kendalikan Banjir
Wagub DKI Ahmad Riza Patria membanggakan program 942-DV yang mampu mengatasi banjir di ibu kota. Program ini akan segera diadakan.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
Pada kesempatan itu, Ariza menyatakan Pemprov DKI Jakarta belum menyiapkan pengungsian pasca adanya potensi pergeseran tanah di 10 wilayah.
Baca juga: Dirut PT LIB Gembira Dengar Masyarakat Boleh Nonton Sepak Bola Langsung
Hingga kini, pemerintah daerah baru menginstruksikan lurah dan camat untuk melakukan pemantauan di lokasi dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang telah melakukan penelitian terkait fenomena tersebut.
“Mungkin belum sejauh itu ya (siapkan pengungsian), kalau pengungsian untuk banjir sudah stand by (siaga). Kalau memang dibutuhkan pengungsian tempat-tempatnya sudah siap,” katanya.
Menurutnya, pergeseran tanah merupakan sesuatu yang baru di Jakarta dan menjadi perhatian dari pemerintah daerah. Dia meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada, karena potensi bencana tidak hanya banjir saja tapi juga pergeseran tanah.
“Ya kami akan antisipasi, ini kan sesuatu yang baru bagi DKI, jadi tetap jadi perhatian kami. Memang belum ada buku panduan terkait pergerakan tanah, yang ada baru terkait pengendalian banjir. Semua bencana kami inventarisir, data, teliti, evaluasi,” jelas Ariza.
Baca juga: Ganjil Genap Jakarta Rabu 9 Maret, Mulai Pukul 06.00 WIB Hanya untuk Pelat Kendaraan Ganjil
Meski belum menyiapkan lokasi pengungsian untuk korban pergeseran tanah, namun Ariza mengklaim membangun lokasi tersebut tidaklah sulit. Pemerintah daerah dapat membangun pengungsian tersebut seperti halnya untuk korban banjir.
“Soal pengungsian tidak ada masalah, bisa saja pakai SOP banjir,” imbuh mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.
Diketahui, BPBD DKI Jakarta menyatakan ada 10 lokasi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang berpotensi mengalami pergerakan tanah pada Maret 2022. Informasi tersebut disampaikan melalui akun media sosial Instagram resminya @bpbddkijakarta.
BPBD DKI Jakarta, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Kementerian ESDM, beberapa lokasi di DKI Jakarta berada di zona menengah.
Artinya wilayah tersebut terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Daerah yang paling berisiko adalah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Baca juga: Istri Doni Salmanan Akan Diperiksa Polisi Karena Diduga Tampung Dana Investasi Bodong
Selain itu, BPBD juga mengingatkan agar lurah, camat, dan masyarakat di sekitar lokasi yang berisiko untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal. Untuk wilayah Jakarta Timur yang berpotensi mengalami pergeseran tanah ada di Kramat Jati dan Pasar Rebo.
Kemudian di Jakarta Selatan ada di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan.