Berita Jakarta

Camat Ungkap Kendala Pengerukan Kali Mampang, Mulai Akses Tak Memadai hingga Jembatan yang Rendah

Untuk memperlancar pengerukan, beberapa bangunan milik warga bahkan harus dirobohkan sehingga membutuhkan koordinasi dengan pihak terkait.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota
Camat Mampang Prapatan, Djaharuddin saat meninjau pengerukan Kali Mampang di Jalan Pondok Jaya X, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (21/2/2022) (Ramadhan L Q) 

WARTAKOTALIVE.COM, MAMPANG PRAPATAN - Camat Mampang Prapatan, Djaharuddin mengungkapkan sejumlah kendala dalam pengerukan Kali Mampang di Jalan Pondok Jaya X, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Menurut dia, kesulitan yang pertama adalah tidak adanya akses memadai guna meletakkan alat berat di Kali Mampang.

"Memang ada beberapa kendala yang dihadapi di lokasi ini, di Kali Mampang ini antara lain yaitu akses masuk kendaraan berat untuk melakukan pemeliharaan ini yang agak susah," ujar dia, saat ditemui pada Senin (21/2/2022) siang.

Oleh sebab itu, ia mengatakan beberapa bangunan milik warga bahkan harus dirobohkan sehingga membutuhkan koordinasi dengan pihak terkait.

Baca juga: Dilakukan Sejak 2021, Pengerukan Kali Mampang Meliputi Wilayah Bangka, Buncit, Sampai Kuningan Barat

Baca juga: Anies Resmikan Nama Jalan, Jembatan, Taman, dan Bundaran di Pulau Reklamasi

"Yang kedua jalannya, banyak rumah-rumah warga yang mendirikan di bantaran kali, sehingga mempersulit kami juga untuk melakukan pengerukan lebih dalam," kata Djaharuddin.

"Karena akan menyebabkan permasalahan baru, yaitu bisa saja rumah warga tersebut roboh," lanjutnya.

Kendala lainnya yakni masih adanya jembatan-jembatan rendah di sekitar Kali Mampang.

Baik jembatan penyeberangan orang, tutur Djaharuddin, maupun jembatan untuk akses kendaraan.

"Hal inilah yang menjadi kendala permasalahan untuk pemeliharaan yang di sini sehingga belum maksimal," ujar dia.

Baca juga: Pemprov DKI Hormati Putusan PTUN yang Mengabulkan Gugatan Korban Banjir Kali Mampang

Djaharuddin menuturkan ke depannya pihaknya bakal melakukan upaya naturalisasi Kali Mampang dengan pihak terkait.

"Nah untuk ke depan, karena kondisi saat ini belum sesuai dengan trase Kali Mampang, kami akan mengupayakan lewat naturalisasi," katanya.

"Kami bekerjasama dengan SDA, untuk dibuatkan semacam bronjong ataupun dolken-dolken yang dipasang pada lokasi-lokasi yang rawan roboh atau rawan longsor," tambah Djaharuddin.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa pengerukan Kali Mampang telah dilakukan secara rutin sejak 2021.

Pengerukan yang dilakukan kali ini tidak berhubungan dengan tuntutan warga terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kegiatan pengerukan Kali Mampang itu bukan hanya sebagai tindak lanjut daripada keputusan PTUN, tetapi kami sudah melakukan secara rutin ya," kata Djaharuddin, Senin (21/2/2022).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved