Imlek 2022
Angpau, Jadi Pemasukan atau Pengeluaran? Ini Tips dari MiPOWER by Sequis
Jumlah angpau tergantung pada kondisi keuangan si pemberi dan seberapa erat hubungan orang tersebut dengan si penerima.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- “Gong xi fa cai, ang pao na lai!” Ungkapan ini biasa terdengar saat perayaan Imlek.
Mendapat angpau adalah momen yang ditunggu-tunggu saat imlek.
Jumlah angpau tergantung pada kondisi keuangan si pemberi dan seberapa erat hubungan orang tersebut dengan si penerima.
Apakah Anda termasuk yang memberikan atau menerima angpau?
Bagi yang memberikan angpau sebaiknya menyiapkan dana jauh-jauh hari.
Apalagi, jika jumlah mereka yang diberikan angpau belum tentu sama setiap tahun.
Siapa tahu tahun ini keponakan atau cucu Anda bertambah atau ada keluarga yang datang dari kota lain.
Baca juga: Miliki Edu-Techno Park, Fakultas Teknik UP Kedepankan Riset Berbasis SDGs dan Green Campus
Baca juga: Ucie Nurul Ciptakan Lagu Unicorn yang Dinyanyikan Mylene, Sebut Anak Didiknya Itu Mirip Sherina
Otomatis yang disiapkan lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis, Ivan Christian Winatha mengajak Anda untuk mengulik bagaimana trik menyiapkan angpau agar tidak mengganggu pos keuangan lainnya dan tips memanfaatkan angpau.
Salah satu referensi dalam perencanaan keuangan sederhana dalam alokasi pendapatan adalah menggunakan prinsip 10% untuk kebaikan, 20% masa depan, dan 30% untuk membayar cicilan, serta 40% untuk membiayai kebutuhan.
Baca juga: Politisi PDIP Prediksi Tingkat BOR di Jakarta Tembus 80 persen Bila tak Ada Tempat Isolasi Terpusat
Baca juga: Usai Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Timor Leste Fabio Maciel Ajak Achmad Jufriyanto Bertemu di Bali
Jika Anda memberi angpau maka dana yang harus disiapkan masuk dalam kategori bujet kebaikan.
Bagi mereka yang menerima angpau maka uang yang Anda terima dikategorikan dalam pendapatan tidak rutin.
“Anggaran kebaikan tidak bersifat wajib tapi sebaiknya berapapun penghasilan Anda, upayakan untuk menyisihkan pendapatan untuk pos ini. Bagi mereka yang sudah melaksanakan prinsip 10-20-30-40 akan sangat terbantu dalam mengatur pengeluaran karena dengan adanya pos ini kita dapat membantu sesama tanpa mengorbankan pos lainya," kata Ivan.
Baca juga: Hingga Maret 2022, Vaksinasi Booster di Indonesia Pakai AstraZeneca karena Stok Melimpah
Baca juga: Kodim Jakbar Sudah Vaksinasi Booster 1.500 Warga
"Termasuk juga saat merayakan hari besar keagamaan, seperti imlek yang identik dengan angpau, kita bisa tetap dapat merayakan dengan gembira karena sudah ada dana tersedia, “ tambah Ivan.
Gaji bulanan atau memiliki properti untuk disewakan secara rutin, menurut Ivan, dapat dikategorikan dalam pendapatan tetap.
Sedangkan bonus, fee dari freelance, THR serta angpau dimasukkan dalam pendapatan tambahan atau tidak rutin.
Baca juga: Ingin Menaklukkan Maung Bandung, Dimas Drajad Sebut Pemain Tira Siap Memberikan Penampilan Terbaik
Baca juga: Kodim Jakbar Sudah Vaksinasi Booster 1.500 Warga
Mendapatkan pendapatan tambahan tentu membahagiakan karena pundi-pundi kita bertambah.
Tetapi, pendapatan tidak rutin tidak bisa kita andalkan karena sifatnya temporer, tidak selalu ada, atau jumlahnya tidak tetap.
Sehingga saat mendapatkan tambahan atau jika hanya mengandalkan penghasilan tidak rutin maka bijaklah mengatur cash flow, agar keuangan tidak bocor.
Karena saat uang cash lebih banyak dari biasanya, ada saja yang menjadi impulsif belanja tanpa pertimbangan matang.
Bijak mengatur cash flow berlaku juga saat kita menerima angpau.
Baca juga: Sudah 3 Tahun Beroperasi, Restoran Khas Masakan Bakmi Ternama Indonesia Ini Andalkan Menu Nusantara
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 29 Januari 2022: Dosis Pertama 184.187.038, Suntikan Kedua 127.727.473
“Saat mendapat angpau, berapapun jumlahnya akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan yang sempat tertunda tanpa perlu mengorbankan pos keuangan lainnya. Tetapi, angpau sifatnya temporer sehingga sebaiknya jangan dihabiskan saat itu juga," papar Ivan.
"Pertimbangkan untuk memanfaatkannya guna persiapan masa depan, seperti menabung, investasi, dan asuransi. Sebab kita tidak mengetahui apakah kondisi finansial kita pada masa mendatang akan selalu stabil atau menurun," tambah Ivan.
Ivan juga menyinggung soal asuransi karena premi asuransi akan berbeda pada setiap orang, tergantung pada kondisi kesehatan dan usia.
Jika terus ditunda menurutnya, maka premi akan mahal.
Baca juga: Jenazah Praka Rahman Tomilawa Disambut Isak Tangis, Ayahanda: Kami Kehilangan Sosok Hebat
Baca juga: Legislator PPP: Calon Kepala Otorita IKN Tidak Harus Pak Ahok, Banyak Figur Lain
“Saat memiliki pendapatan tambahan sangat bijaksana jika kita gunakan untuk hal preventif. Seperti menyiapkan asuransi kesehatan sebab biaya perawatan rumah sakit tidaklah murah dan mengandalkan pendapatan dan tabungan tidak akan cukup untuk menutup biaya rumah sakit,” sebut Ivan.
Bagi Anda yang termasuk memberikan angpau, Ivan menyarankan agar mempersiapkan pos ini jauh-jauh hari agar anggaran keluarga tidak terganggu dan kebahagiaan imlek tidak berkurang.
Lalu, bagaimana mengetahui besaran dana yang harus disimpan untuk mempersiapkan angpau?
Baca juga: Jokowi: Pindah Ibu Kota Adalah Pindah Cara Kerja dan Mindset, Bukan Sekadar Pindah Gedung Pemerintah
Baca juga: Poppy Sovia tak Malu Kentut Depan Suami meski Baru Tiga Tahun Menikah
Anda dapat membuat perencanaan sederhana, yaitu menghitung jumlah anak atau kerabat yang akan diberikan angpau lalu perkirakan berapa besaran uang yang akan diberikan.
Hal ini karena jumlah orang yang diberikan dan besaran nilai uang belum tentu selalu sama setiap perayaan imlek.
Ditambah lagi, kondisi keuangan kita tidak selalu sama setiap tahun.
Selain untuk angpau, masih ada biaya lain yang harus dipersiapkan untuk merayakan imlek.
Detailkan semua biaya yang dibutuhkan dan perkirakan jumlahnya.
Baca juga: Kodim Jakbar Sudah Vaksinasi Booster 1.500 Warga
Anda bisa menaikan 5-10% dari nilai tahun sebelumnya karena harga barang bisa saja naik atau menjadi langka seperti kasus kenaikan harga minyak goreng yang terjadi pada awal tahun 2022.
Dengan demikian Anda bisa mendapat kisaran jumlah uang yang rutin harus Anda sisihkan setiap minggu atau setiap bulannya.
“Jika pendapatan hanya cukup untuk membiayai hidup sehari-hari maka jika ingin memberikan angpau berinvestasilah jauh-jauh hari pada instrumen berisiko rendah agar uang yang Anda investasikan walau jumlahnya tidak banyak tapi jika rutin dilakukan dalam jangka panjang maka Anda tetap mendapatkan imbal hasil. Bahkan jumlahnya bisa jadi lebih dari kebutuhan Anda memberikan angpau," tutur Ivan.
Sisa dana tersebut katanya bisa Anda kelola lagi.
"Misalnya memenuhi kebutuhan lain tanpa harus mengganggu anggaran rutin, menambah reksa dana atau top up asuransi unit link, agar nilai tunai pada polis asuransi Anda tercukupi membayar biaya premi pada masa-masa mendatang, jika masa pembayaran premi telah selesai atau jika telah pensiun dan tidak mampu lagi membayar premi,” kata Ivan.
Darimana Sumber Dana untuk Angpau?
Biasanya dana yang untuk angpau berasal dari pendapatan atau tabungan yang kita sisihkan.
Namun, menurut Ivan, tidak selalu harus dari gaji.
Saat mendapat THR, bonus tahunan, atau fee dari pekerjaan tambahan jika dikelola dengan baik alias tidak habis untuk pengeluaran rutin atau sengaja disisihkan sebagian sejak pendapatan diterima maka dapat digunakan untuk persiapan angpau.
Baca juga: Jokowi: Pindah Ibu Kota Adalah Pindah Cara Kerja dan Mindset, Bukan Sekadar Pindah Gedung Pemerintah
Baca juga: Asap Masih Mengepul di Bangunan Terbakar yang Tewaskan 3 Orang di Tebet
Bagi mereka yang berpendapatan tidak terbatas dari berinvestasi saham atau mahir bermain trading forex atau bitcoin, bisa jadi tidak terlalu memusingkan persiapan dana angpao atau bisa memilih beragam instrumen investasi demi mendapatkan imbal balik yang besar.
Tetapi, bagi mereka yang awam bermain trading atau memiliki pendapatan terbatas hanya untuk biaya hidup maka dapat mencari pendapatan tambahan pekerjaan tanpa mengganggu pekerjaan utama dengan memanfaatkan keahlian atau jaringan pertemanan.
Seperti menjadi fotografer, MC, graphic designer, content creator hingga menjadi agen asuransi.
Khusus pekerjaan menjadi agen asuransi, penghasilannya bisa sangat tinggi jika berhasil menjual polis per bulannya.
Pendapatannya berasal dari komisi sesuai pendapatan premi tahunan yang dicapai dan omset tim. Umumnya sekitar 10-30%.
Baca juga: Satgas OTT Oknum Jaksa di NTT, Kejagung Didesak Copot Kajati
Misalnya saja, seorang agen asuransi setiap bulannya berhasil mendapatkan 4 nasabah baru dengan premi Rp1 juta per bulan maka pendapatan premi tahunan sebesar Rp576 juta.
Dengan nilai tersebut tersebut, jika mendapat komisi sebesar 30% maka agen asuransi bisa mendapatkan Rp172 juta per tahun atau Rp14 juta per bulan.
Tentunya semakin giat memberikan literasi asuransi agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya manfaat asuransi dan memutuskan untuk melindungi finansialnya dengan asuransi maka pendapatan sebagai agen asuransi juga dapat meningkat.
Tidak perlu khawatir jika tidak punya latar belakang pengetahuan asuransi karena MiPOWER by Sequis akan membantu milenial Indonesia yang ingin menjadi agen asuransi.
"Sehingga bisa menyejahterahkan dan mempersiapkan masa depan keluarganya, agar saat imlek tahun depan, sudah bisa berbagi kebahagiaan dengan memberikan angpau kepada keluarga tanpa khawatir soal pos-pos kebutuhan keluarga," kata Ivan. (bum)