Masyarakat Mulai Kesulitan Cari Kamar Rawat Inap di RS, Ini Tanggapan Dinkes DKI

Adapun untuk BOR ICU mencapai 14 persen dari sebelumnya 11 persen. Dan untuk ICU yang tersedia 611 kini terisi 86 tempat tidur

Tribunnews.com
Ilustrasi pasien Covid-19 - 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan menelusuri terkait laporan masyarakat yang mengaku mulai kesulitan mencari kamar rawat inap di rumah sakit, seiring peningkatan keterisian tempat tidur Covid-19 di rumah sakit di Ibu Kota.

"Tentu ini menjadi catatan bersama-sama. Saya akan cek sebenarnya apakah penyebarannya (yang penuh) atau apa. Karena pada dasarnya ada 140 dari 194 rumah sakit yang siap memberikan layanan perawatan Covid-19," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022) malam.

Anak buah Anies Baswedan ini juga mengatakan hingga saat ini, BOR atau tingkat keterisian tempat tidur bagi isolasi pasien Covid-19 sudah mencapai 45 persen, dari sebelumnya sebesar 38 persen, Selasa (25/1/2022) lalu.

Sementara, dari sebanyak 3.922 tempat tidur sudah ada 1.756 tempat tidur isolasi yang terisi.

Adapun untuk BOR ICU mencapai 14 persen dari sebelumnya 11 persen. Dan untuk ICU yang tersedia 611 kini terisi 86 tempat tidur.

Widyastuti menuturkan mayoritas pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit tidak bergejala atau tidak memiliki gejala yang siginifikan.

"Dari 45 persen yang dirawat di RS sebenarnya masih ada bocor, yang ringan dan asimptomatik (OTG) sekitar 48 persen dari 45 persen keterisian tempat tidur," tutup dia.

Baca juga: Viral, Sopir Transjakarta Gagalkan Upaya Bunuh Diri Perempuan di Flyover Jembatan II Jakbar

Baca juga: Kejati Banten Geledah Bea Cukai Bandara Soetta, Sita Uang Rp1,16 Miliar Diduga Hasil Pemerasan

Sebelumnya, tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo mengatakan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) di Jakarta telah mencapai 45 persen pada Rabu (26/1/2022).

KSP juga sudah mulai menerima laporan tentang warga yang sulit mencari RS.

"Data per Rabu kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Uji Coba Lima Perahu Karet Baru di Danau Sunter

Baca juga: Mau Sewa Mobil Lepas Kunci di Bali? Nih Pakai Aplikasi Ini

"Keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak, atau tanpa gejala dan ringan," lanjut dia.

Padahal, menurutnya, masyarakat dan rumah sakit sebaiknya lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.

Karena itu, Abraham mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 dari virus Corona varian Omicron tanpa gejala atau ringan untuk lebih memanfaatkan telemedis dan melakukan isolasi mandiri (isoman).

Baca juga: Asah Talenta Mahasiswa Melalui Pertunjukan Seni, LSPR Hadirkan Theatre Festival dan PAC

Baca juga: Berkontribusi Sebesar Rp 9.850 Triliun, Maruf Amin Sebut UMKM Jadi Pilar Penting Ekonomi Indonesia

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang (varian) Delta. Yang penting waspada, proposional," tutur Abraham.

Meski BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 dari varian Omicron mulai meningkat, tetapi dipastikan sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

Ia menyatakan, konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19 terus dilakukan. Selain itu, stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kementerian Kesehatan.

Abraham menambahkan, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur untuk pasin Covid-19. (m27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved